Amplifikasi Acak Polimorfisme DNA: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
20Lukianto (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan |
20Lukianto (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 9:
Berkas DNA hasil RAPD berukuran besar sehingga elektroforesis gel [[agarosa]] yang bisa digunakan, sedangkan [[PAGE]] terlalu sensitif.
==Metode dan Analisis
Metode RAPD memberikan kemudahan mereplikasi DNA yang tidak diketahui sekuensnya dan dalam konsentrasi yang kecil (nanogram) dengan primer-primer yang bersifat tidak tentu (arbitrary primers). Teknik RAPD yang umum dipakai memerlukan oligonukleotida sintesis pendek, berukuran sekitar 10 basa dari sekuens acak. Primer ini biasanya telah disiapkan dalam bentuk kit untuk analisis RAPD. Jika primer yang dipakai berukuran kurang dari 10 basa maka lebih cocok digunakan untuk menampilkan riwayat sidik jari DNA yang lebih kompleks (bidang forensik) dengan situs penempelan primer pada sekuens DNA yang lebih banyak. Perlu diperhatikan bahwa panjang primer menjadi faktor penentu berhasil tidaknya replikasi. Primer spesifik yang ideal berukuran tidak lebih panjang dari 15 bp.<ref name=bardakci>{{en}} Bardakci V. 2001. Random Amplified Polymorphic DNA (RAPD) Markers. ''Turk J Biol'' 25:185-96.</ref>
Primer yang panjang akan menyebabkan peluang komplemen dengan utas DNA semakin kecil, bahkan nihil.<ref name=chantler>{{en}} Chantler P. 2004. Recombinant DNA. [terhubung berkala]. http://www.rvc.ac.uk/review/DNA_1/5_RAPD.cfm [4 Mei 2009]. </ref>
|