Teologi Minjung: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Serenity (bicara | kontrib)
Serenity (bicara | kontrib)
Baris 15:
Unsur-unsur kebudayaan dan sejarah Korea menjadi ciri khas yang digunakan dalam teologi ini dalam menginterpretasikan [[Iman Kristen]].<ref name="Christian"/> Kata kunci dari Minjung adalah istilah ''han'', penderitaan tanpa kuasa dan untuk membebaskan diri dari penderitaan tersebut.<ref name="Christian"/> Tujuan dari teologi Minjung menjadikan [[Injil Kristus]] sebagai harapan Minjung untuk memperjuangkan keadilan, [[persekutuan]] dan [[syalom]], yang adalah [[unsur mesianik]] yang diproklamasikan [[Kristus]].<ref name="Christian"/>
 
Teologi Minjung mengarah pada perpekstif kesamaan dalam kehidupan yang sederajat.<ref name="Sugi"/> Pandangan penganut teologi Minjung mencoba memahami Alkitab dalam memperlalukan manusia secara setara.<ref name="Sugi"/> Hal ini dicerminkan dari pemaknaan Injil Markus 1:22 "Ia menjauhkan diri-Nya, malainkan Ia makan dan minum bersama dengan Minjung."<ref name="Sugi"/>R.S. Sugirtharajah, Wajah Yesus di Asia, (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1994), 262.</ref>
 
<!--Isi Alkitab menyuarakan bahwa Yesus berhubungan dan hidup bersama Minjung.<ref name="Christian"/> Tidak sekali-kali Ia menjauhkan diri-Nya, malainkan Ia makan dan minum bersama dengan Minjung.<ref name="Sugi"/> Injil Markus 1:22, melaporkan bahwa banyak orang senantiasa tinggal dan bersama-Nya.<ref name="Sugi"/> Orang banyak tersebut adalah Oklos(2:4) yang berarti: mereka yang berhimpun di sekitar Yesus atau mereka ikut dalam kiprah Yesus.<ref name="Sugi">R.S. Sugirtharajah, Wajah Yesus di Asia, (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1994), 262.</ref>-->