Cica daun sayap biru: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Kenrick95Bot (bicara | kontrib)
k Bot: perubahan kosmetika
Kenrick95Bot (bicara | kontrib)
k Bot melakukan perubahan kosmetika
Baris 17:
}}
 
'''Cica-daun sayap-biru''' adalah sejenis [[burung pengicau]] dari suku Chloropseidae. Nama ilmiahnya adalah ''Chloropsis cochinchinensis'' Gmelin, 1789. Sedangkan dalam [[bahasa Inggris]] spesies ini dikenal dengan nama ''Blue-winged Leafbird'' atau ''[[Thomas C. Jerdon|Jerdon]]'s Leafbird''.
 
Selain marga ''Chloropsis'', suku Chloropseidae di Indonesia beranggotakan burung [[cipoh]] (''Aegithina'' spp.). Nama lain Cica-daun adalah '''Burung daun''' atau '''Murai daun''' (nama perdagangan).
 
== Pemerian ==
Burung yang berukuran sedang, panjang tubuh total (diukur dari ujung paruh hingga ujung ekor) sekitar 17 cm.
 
Seperti umumnya cica-daun, seluruh tubuh didominasi warna hijau terang (hijau daun), sementara pipi dan tenggorokan burung jantan berwarna hitam berkilau. Perbedaan dengan cica-daun yang lain, seperti tercermin dari namanya, yakni ''bulu terbang pada sayap dan tepi ekor dengan warna kebiruan terang''. Jantan umumnya memiliki ''warna kekuningan seperti kalung di dada, tepat di bawah warna hitam''. Kedua jenis kelamin memiliki sepasang setrip malar biru berkilau di sisi dagunya.
 
''Iris'' mata berwarna coklat, paruh hitam, dan kaki abu-abu kebiruan.
Baris 30:
== Kebiasaan dan Penyebaran ==
[[Berkas:Chlo cochin 060617 2020065 jbti ed resize.jpg|250px|thumb|left|Cica-daun sayap-biru dari Kuningan, Jawa Barat]]
Burung yang tidak mudah teramati di alam, karena tersamar oleh warnanya. Kecuali apabila terdengar kicauannya yang merdu.
 
Menghuni [[hutan]] primer dan sekunder tua di dataran rendah serta perbukitan sampai ketinggian 1.000 m di [[Sumatra]], dan sampai 1.500 m di [[Jawa]]. Tinggal di pohon-pohon besar, namun sering pula teramati mencari makanan di [[belukar]]. Sendiri, berpasangan, atau dalam kelompok kecil; terkadang berbaur dengan jenis yang lain.
 
Makanannya terutama [[serangga]], [[laba-laba]], [[kupu-kupu dan ngengat|ulat]] dan [[buah]]-buahan lunak serta [[biji]]-bijian. Diketahui pula memangsa [[moluska]] kecil.
 
Sarangnya berbentuk cawan, tersusun dari bahan-bahan yang halus bercampur dengan sarang laba-laba. Telur 2-3 butir, berwarna keputih-putihan dengan totol-totol kehitaman. Di [[Jawa Barat]] tercatat bersarang bulan Februari, April, dan Juli.
 
Suara berupa nyanyian yang merdu, serupa bunyi suling dan panggilan yang nyaring, ''cuk, ciwiit...'' atau ''cuk-cuk, ciwiiit...''
Baris 43:
 
== Status Konservasi ==
Cica-daun sayap-biru memiliki tiga ras di Indonesia, yakni ''C.c. icterocephala'' di Sumatra, ''C.c. nigricollis'' di Jawa, serta ''C.c. viridinucha'' di Kalimantan. Terdapat satu ras lagi di Kalimantan, ''C.c. flavocincta'', namun terbatas menyebar di sekitar Kinabalu, Malaysia.
 
Jenis-jenis cica-daun lainnya yang ada di Indonesia adalah:
Baris 54:
: dahi kekuningan pada yang jantan. 19 cm.
4. [[Cica-daun sumatra]] (''C. venusta'')
: paling kecil, 14 cm. Dahi dan sisi kepala biru terang (jantan), tenggorokan biru terang (betina).
 
Karena keindahan warna dan suaranya, cica-daun merupakan salah satu incaran penggemar burung. Di pasar, burung ini dikenal dengan nama umum murai daun. Belum ada informasi mengenai sejauh mana pengaruh perdagangan jenis ini terhadap populasinya di alam di Indonesia.
 
Burung ini belum dilindungi oleh undang-undang.
Baris 62:
 
== Bahan Bacaan ==
* King, B., M. Woodcock, and E.C. Dickinson. 1975. ''A Field Guide to The Birds of South-East Asia''. Collins. London. ISBN 0-00-219206-3
* MacKinnon, J. 1993. ''Panduan lapangan pengenalan Burung-burung di Jawa dan Bali''. Gadjah Mada University Press. Jogyakarta. ISBN 979-420-150-2
* MacKinnon, J., K. Phillipps, and B. van Balen. 2000. ''Burung-burung di Sumatera, Jawa, Bali dan Kalimantan''. LIPI dan BirdLife IP. Bogor. ISBN 979-579-013-7
 
== Pranala luar ==