|}
----
'''CATATAN''': Silsilah di atas diringkas sehingga beberapa nama tokoh tidak dicantumkan. Untuk keterangan yang lebih lengkap, diuraikan dalam penjelasan di bawah ini. ▼
----
== Penjelasan ==
[[Berkas:Pururava-dynasty.gif| centerright|400px|thumb|Silsilah Dinasti Pururawa]] ▼
▲[[Berkas:Pururava-dynasty.gif|center|Silsilah Dinasti Pururawa]]
=== Garis keturunan Pururawa ===
[[Pururawa]] menikah dengan seorang apsari ([[bidadari]]) dan melahirkan [[AyusAyu (mitologi)|Ayu]]. AyusAyu memiliki puteraputra bernama [[Nahusa]] yang terkenal. Nahusa menikah dengan Priyambada dan berputeraberputra Yayati. [[Yayati]] memiliki lima puteraputra, yaitu: [[Yadu]], [[TuwasuTurwasu]], [[Anu (Hindu)|Anu]], [[Druhyu]], [[Puru]]. Di antara kelima orang tersebut, Puru-lah yang menurunkan keluarga [[Bharata]], yaitu keluarga besar [[Pandawa]] dan [[Korawa]]. Puru menikahi Kausalya (KoçalyaKosalya), kemudian menurunkan Janamejaya-1. Janamejaya-1 menikahi Ananta, kemudian menurunkan Prachinwat[[Pracinwan]] (Pracinwata). PrachinwatPracinwata menikahi Asmaki, kemudian menurunkan Sanyati. Sanyati menikahi Warangi, kemudian menurunkan Ahayanti. Ahayanti menikahi BhanumatiBanumati, kemudian menurunkan SarwabhomaSarwaboma. SarwabhomaSarwaboma menikahi Sunanda-1, kemudian menurunkan Jayatsena, yang kemudian menikahi Susrawa, puteriputri Raja [[Kerajaan Widarbha|Widarbha]], dan menurunkan AwachinaAwacina. AwachinaAwacina juga menikahi puteriputri dari [[Kerajaan Widarbha]], bernama Maryada-1. Kemudian ia menurunkan Arihan-1. Arihan-1 menikahi AngiAnggi kemudian menurunkan MahabhomaMahaboma.
MahabhomaMahaboma menikahi Suyadnya, puteriputri Prasenajit. Darinya lahirlah Ayutanayi. Ayutanayi menikahi Kama, puteriputri PrithusrawasPertusrawa. Darinya lahirlah AkrodhanaAkrodana. AkrodhanaAkrodana kemudian menikahi KarambhaKaramba, puteriputri dari [[Kerajaan Kalinga]]. Mereka memiliki puteraputra bernama DewatithiDewatiti, dan DewatithiDewatiti menikahi Maryada-2, puteriputri [[Kerajaan Wideha]]. DewatithiDewatiti menurunkan Arihan-2. Arihan-2 menikahi Sudewa, puteriputri dari [[Kerajaan Anga]], dan darinya lahirlah RikshaReksa. RikshaReksa menikahi Jwala, puteriputri dari [[Taksaka|Naga Taksaka]], dan menurunkan puteraputra bernama Matinara. Matinara menikahi seorang puteriputri dari lembah [[Sungai Saraswati]], kemudian menurunkan puteraputra bernama Tansu. Tansu menikahi puteriputri dari [[Kerajaan Kalinga]], dan memiliki puteraputra bernama Ilina. Ilina menikahi Rathantari, dan memiliki lima puteraputra, yang tertua bernama [[Duswanta]]. Duswanta menikahi [[Sakuntala]], kemudian menurunkan [[Bharata (raja)|Bharata]].
=== Keluarga besar Bharata ===
[[Bharata (raja)|Bharata]] menikahi Sunanda-2, putri Sarwasena, raja dari [[Kerajaan Kasi]], dan menurunkan putra bernama Bhumanyu[[Bumanyu]]. BhumanyuBumanyu menikahi Wijaya, puteriputri Dasarha, kemudian menurunkan putra bernama Suhotra. Suhotra menikahi Suwarna, puteriputri Ikswaku. Suhotra menurunkan Hasti, pendiri [[Hastinapura]]. Hasti menikahi YasodharaYasodara, puteriputri dari [[Kerajaan Trigarta]]. Hasti menurunkan Wikuntana. Wikuntana menikahi Sudewa, puteriputri dari Kerajaan Dasarha. Wikunthana menurunkan Ajamidha[[Ajamida]]. AjamidhaAjamida memiliki empat istri, yaitu: Kaikeyi, Gandhari, Wisala dan RikshaRiksa. Mereka melahirkan banyak puteraputra, namun yang paling terkemuka bernama [[Sambarana]]. Sambarana menikahi Tapati, puteraputra [[Surya (dewa)|Wiwaswat]] ([[Surya|Dewa Surya]]).
=== Dinasti Kuru ===
[[Sambarana]] menurunkan Sang [[Kuru (raja)|Kuru]]. Kuru menikahi SubangiSubanggi, puteriputri dari [[Kerajaan Dasarha]], kemudian ia menurunkan puteraputra bernama WidurathaWidurata. WidurathaWidurata menikahi Supriya, puteriputri dari [[Kerajaan Madhawa]]. Darinya lahirlah putera bernama Anaswan. Anaswan menikahi AmritaAmerta, puteri dari [[Kerajaan Madhawa]]. Darinya lahirlah putera bernama Parikesit-1. Parikesit-1 menikahi Suwasa, kemudian menurunkan BhimasenaBimasena. BhimasenaBimasena menikahi Kumari, puteriputri dari [[Kerajaan Kekaya]], dan menurunkan PratisrawasPratisrawa. PratisrawasPratisrawa menurunkan [[Pratipa]]. Pratipa menikahi Sunanda, puteriputri dari [[Kerajaan Siwi]], kemudian menurunkan tiga puteraputra. Di antara ketiga puteraputra tersebut, [[Santanu]] menjadi Raja.
=== Keturunan Prabu Santanu ===
[[Santanu]] menikahi [[Dewi Gangga]], yang kemudian memberinya seorang puteraputra bernama [[Dewabrata]], namun di kemudian hari berganti nama menjadi [[Bisma]]. Lalu Santanu menikah dengan [[Satyawati]], alias Durgandini atau Gandhakali atau Gandhawati. Sebelumnya Satyawati pernah menikah dengan [[Parasara]], yang memberinya seorang putera bernama [[Byasa|KrishnaKresna Dwaipayana Wyasa]] atau [[Byasa|Resi Byasa]] (Wyasa). Dengan Satyawati, Santanu memiliki dua orang puteraputra bernama [[ChitrāngadaCitrānggada]] dan [[Wicitrawirya]]. Setelah ChitrāngadaCitrānggada wafat di usia muda, Wicitrawirya menikahi dua orang puteriputri dari [[Kerajaan Kasi]], bernama [[Ambika]] dan [[Ambalika]]. Ambika melahirkan [[Dretarastra]], dan Ambalika melahirkan [[Pandu]], sedangkan Widura lahir dari seorang dayang.
[[Dretarastra]] menikah dengan [[Gandari]] dan memiliki seratus puteraputra atas pertolongan dari Resi [[Byasa]]. Di antara seratus puteraputra Drestarastra, hanya empat yang terkemuka. Mereka adalah [[Duryodana]], [[Dursasana]], [[Wikarna]], dan [[Citrasena]]. [[Pandu]] memiliki dua orangorag istri, bernama [[Kunti]] (yang juga disebut ParthaParta) dan [[Madri]]. Dari kedua istrinya, Pandu memiliki lima puteraputra bernama [[Yudistira]], [[Bima (tokoh Mahabharata)|Bima]], [[Arjuna]], [[Nakula]] dan [[Sadewa]]. Kelima pangeran tersebut dikenal dengan sebutan [[Pandawa]].
=== Keturunan para Pandawa ===
[[Yudistira]] berputeraberputra Pratiwindya, [[Bima (tokoh Mahabharata)|Bima]] berputeraberputra [[Sutasoma]], [[Arjuna]] berputera SrutakritiSrutakerti, [[Nakula]] berputeraberputra Satanika, dan [[Sadewa]] berputeraberputra Srutakarma. Di samping itu, Yudistira menikahi Dewika, puteriputri dari Gowasana dari suku [[Saibya]], dan memiliki putera bernama YaudheyaYodeya. Bima menikahi WalandharaWalandara, puteriputri dari [[Kerajaan Kasi]], dan memiliki puteraputra bernama Sarwaga. Arjuna menikahi [[Subadra]], adik [[Kresna|Sri Kresna]] dari [[Kerajaan Dwaraka|Dwarawati]], dan memiliki puteraputra bernama [[Abimanyu]]. Nakula menikahi Karenumati, puteriputri dari [[Kerajaan Chedi]], dan memiliki seorang puteraputra bernama Niramitra. Sadewa menikahi Wijaya, puteri DyutimatDyutimana, raja di [[Kerajaan Madra]], dan memiliki seorang puteraputra bernama Suhotra. Di [[Kerajaan Rakshasa]], Bima menikahi [[Hidimbi]] dan memiliki puteraputra bernama [[Gatotkaca]]. Arjuna juga memiliki puteraputra bernama [[Irawan]] dari [[Ulupi]] dan putera yang lain bernama [[Babruwahana]] dari [[ChitrāngadāCitrānggadā]], puteriputri dari [[Manipura]].
Di antara mereka semua, [[Abimanyu]] menjadi penerus keluarganya. Ia menikahi [[Utara (Mahabharata)|Utara]], puteriputri [[Wirata]] dari [[Kerajaan Matsya]], dan memiliki seorang puteraputra bernama [[Parikesit]] (Parikesit-2). Parikesit menikahi Madrawati atau Irawati, dan memiliki seorang puteraputra bernama [[Janamejaya]] (Janamejaya-2). Janamejaya menikahi WapushtamaWapustama, dan memiliki dua puteraputra bernama Satanika dan Sankukarna. Satanika menikahi puteriputri dari [[Kerajaan Wideha]] dan memiliki seorang putra bernama AswamedhadattaAswamedadata.
== Catatan ==
▲'''CATATAN''':* Silsilah di atas diringkas sehingga beberapa nama tokoh tidak dicantumkan . Untuk keterangan yang lebih lengkap, diuraikan dalam penjelasan di bawah ini.
----
* Nama tokoh yang dicetak tebal mengindikasikan bahwa tokoh tersebut pendiri suatu dinasti yang terkenal dalam ''Mahabharata''.
* Pada garis keturunan tokoh-tokoh dalam silsilah di atas, yang namanya dicantumkan paling kiri biasanya yang sulung, sedangkan yang paling kanan adalah yang bungsu. Ada pengecualian bagi garis keturunan Raja Ayu dalam silsilah di atas, di mana Nahusa ditulis paling kanan. Sesungguhnya Nahusa putra sulung. Daftar putra Raja Ayu menurut kelahiran adalah: Nahusa, Kesatrawrida, Raji, Raba, Anena.
'''CATATAN:'''* Ada beberapa tokoh yang memiliki nama lain dan memiliki nama yang sama. Pada zaman India Kuno, ada banyak raja yang memiliki nama pasaransama dengan raja lainnya, seperti nama Dretarastra, Pandu, Bahlika, Arjuna, Parikesit, Janamejaya, dan lain-lain. Dalam penjelasan yang dipaparkan di atas, nama yang sama maksimal muncul dua kali, padahal ada banyak lagi tokoh yang menggunakan nama sama, seperti misalnya ada empat tokoh terkenal bernama Janamejaya, namun tidak ditampilkan di atas. ▼
▲'''CATATAN:''' Ada beberapa tokoh yang memiliki nama lain dan memiliki nama yang sama. Pada zaman India Kuno, ada banyak raja yang memiliki nama pasaran, seperti nama Dretarastra, Pandu, Bahlika, Arjuna, Parikesit, Janamejaya, dan lain-lain. Dalam penjelasan yang dipaparkan di atas, nama yang sama maksimal muncul dua kali, padahal ada banyak lagi tokoh yang menggunakan nama sama, seperti misalnya ada empat tokoh terkenal bernama Janamejaya, namun tidak ditampilkan di atas.
* Silsilah '''Dinasti Yadu dan Kuru ''', dari Kitab "''[[ Bhagawad GitaBhagawadgita|Bhagavad Gītā]] " menurutMenurut aslinyaAslinya'', oleh [[Swami Prabhupada|Om Visnupada A.C.B. Swami Prabhupada ]]. ▼
----
* '''[[Adiparwa]] ''', seri pertama dari [[Astadasaparwa]] , 18 kitab '''[[Mahabharata]]'' '.▼
== Pranala luar ==
<!--
* [http://www.srimadbhagavatam.org/familytree.html Silsilah Dinasti Kuru]
===Dinasti Kuru===
* [http://www.govinda.be/krishnavoorkinderen/afb/stamboom2.jpg Silsilah dari Pururawa sampai Pandawa]
* [http://www.govinda.be/krishnavoorkinderen/afb/stamboom1.jpg Silsilah dari Pururawa sampai Kresna]
Dinasti Kuru merupakan keturunan Raja [[Kuru]], putera [[Puru]], yang menurunkan wangsa Kaurawa/Kurawa (keturunan Kuru). Sebenarnya para putera [[Pandu]] dan [[Drestarastra]] yang merupakan keturunan Kuru disebut juga Kurawa. Namun setelah Pandu mangkat, Drestarastra lebih mengharapkan putera-putranya menjadi penerus dinasti Kuru daripada para putera Pandu sehingga putera-putranya mendapat kehormatan sebagai Seratus Kurawa. Pandawa dan Seratus Kurawa lahir dalam dinasti ini dan satu generasi. Setelah kemusnahan Seratus Kurawa, dinasti ini diteruskan oleh [[Yudistira]] lalu keturunan Panca Pandawa.
===Dinasti Yadu===
Dinasti Yadu merupakan keturunan Raja [[Yadu]], yang menurunkan wangsa [[Yadawa]] (keturunan Yadu). Kresna dan Kunti (Ibu panca Pandawa) lahir dalam dinasti ini. Wangsa [[Yadawa]] dan [[Warsneya]] merupakan wangsa yang tangguh dan tak terkalahkan, kecuali oleh sesamanya. Namun dinasti ini punah. Menurut kisah, setelah 36 tahun Bharatayuddha, wangsa [[Warsneya]] dan [[Yadawa]] binasa dalam perang saudara karena kutukan Dewi [[Gandari]] kepada Sri Kresna.
===Hubungan kekerabatan===
Menurut silsilah di atas, [[Dewaki]] (Ibu Sri Kresna), suami [[Wasudewa]], merupakan sepupu dari [[Kamsa]]. Wasudewa merupakan seorang [[Yadawa]]. Menurut silsilah, Kresna merupakan putera dari Wasudewa, dan keponakan dari Kamsa dan Kunti sehingga Kresna merupakan sepupu dari Panca Pandawa, namun lain dinasti atau wangsa.
Menurut silsilah di atas, [[Karna]], [[Panca Pandawa]], dan [[Kurawa|Seratus Kurawa]] merupakan para ksatria ulung yang lahir dalam satu generasi yang sama. Para Pandawa dan Kurawa lahir dalam dinasti yang sama namun Karna sebagai putera yang tak diinginkan berasal dari wangsa Dewi Kunti, wangsa Yadawa.
-->
▲*Silsilah '''Dinasti Yadu dan Kuru''', dari Kitab "[[Bhagawad Gita|Bhagavad Gītā]]" menurut aslinya, oleh Om Visnupada A.C.B. Swami Prabhupada.
▲* '''[[Adiparwa]]''', seri pertama [[Astadasaparwa]] kitab '''[[Mahabharata]]'''
{{Mahabharata}}
|