Suku Sunda: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Afandri (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Afandri (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 18:
|related=[[suku Jawa]] dan [[suku Betawi]].
}}
'''Suku Sunda''' adalah kelompok [[etnis]] yang berasal dari bagian barat pulau [[Jawa]], [[Indonesia]], yang mencakup wilayah administrasi provinsi [[Jawa Barat]] dan [[Banten]]. Suku Sunda merupakan etnis kedua terbesar di Indonesia, setelah etnis Jawa. Dimana dari seluruh penduduk Indonesia, 15,41% merupakan orang Sunda.

Bahasa yang digunakan oleh masyarakat etnis ini adalah [[bahasa Sunda]], walaupun kini banyak masyarakat Sunda terutama yang tinggal di perkotaan tidak lagi menggunakan bahasa Sunda dalam percakapan sehari-hari.<ref>{{cite book | last = Hasbullah | first = Moeflich | publisher= Kompas Cetak | title =Tergerusnya Kebudayaan Sunda | date = | year = | url = | accessdate = | isbn = }}</ref> Mayoritas orang Sunda beragama Islam. Namun dalam kehidupan sehari-hari, masih banyak masyarakat yang mempercayai kekuatan-kekuatan supranatural, yang berasal dari kebudayaan animisme dan [[Hindu]].
 
Secara historis, orang Sunda tidak banyak memainkan peranan penting dalam urusan-urusan nasional. Walaupun banyak peristiwa penting yang terjadi di Jawa Barat, namun sedikit sekali dari peristiwa-peristiwa tersebut yang diperankan oleh orang-orang Sunda. Dalam kancah kehidupan berbangsa dan bernegara, hanya sedikit orang Sunda yang menjadi pemimpin politik, sastrawan, dan pengusaha. Prestasi yang agak membanggakan adalah banyaknya seniman-seniman dari etnis Sunda, seperti penyanyi dan artis, yang berkiprah di tingkat nasional.<ref>{{cite book | last = Rosidi | first = Ayip | publisher= | title =Revitalisasi dan
Aplikasi Nilai-nilai Budaya Sunda dalam Pembangunan Daerah | date = | year = | url = | accessdate = | isbn = }}</ref>
 
==Asal-usulEtimologi==
 
Sunda berasal dari kata Su = bagus/baik, segala sesuatu yang mengandung unsur kebaikan, orang Sunda diyakini memiliki etos atau karakter Kasundaan sebagai jalan menuju keutamaan hidup. Karakter Sunda yang dimaksud adalah ''cageur'' (sehat), ''bageur'' (baik), ''bener'' (benar), ''singer'' (mawas diri), dan ''pinter'' (cerdas). Karakter ini telah dijalankan oleh masyarakat yang bermukim di Jawa bagian barat sejak jaman [[Kerajaan Salakanagara]].
Nama Sunda mulai digunakan oleh raja [[Purnawarman]] pada tahun 397 untuk menyebut ibukota [[Kerajaan Tarumanagara]] yang didirikannya. Untuk mengembalikan pamor Tarumanagara yang semakin menurun, pada tahun 670, Tarusbawa, penguasa Tarumanagara yang ke-13, mengganti nama Tarumanagara menjadi Kerajaan Sunda.
 
Nama Sunda mulai digunakan oleh raja [[Purnawarman]] pada tahun 397 untuk menyebut ibukota [[Kerajaan Tarumanagara]] yang didirikannya. Untuk mengembalikan pamor Tarumanagara yang semakin menurun, pada tahun 670, Tarusbawa, penguasa Tarumanagara yang ke-13, mengganti nama Tarumanagara menjadi Kerajaan Sunda. Kemudian peristiwa ini dijadikan alasan oleh [[Kerajaan Galuh]] untuk memisahkan negaranya dari kekuasaan Tarusbawa. Dalam posisi lemah dan ingin menghindarkan perang saudara, Tarusbawa menerima tuntutan Raja Galuh. Akhirnya kawasan Tarumanagara dipecah menjadi dua kerajaan, yaitu Kerajaan Sunda dan Kerajaan Galuh dengan [[Sungai Citarum]] sebagai batasnya.
 
==Referensi==