Hutan gugur daun tropis: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: perubahan kosmetika |
k Bot melakukan perubahan kosmetika |
||
Baris 4:
Dalam [[bahasa Inggris]], bioma semacam ini dikenal dengan istilah-istilah ''tropical seasonal forest'', ''tropical and subtropical deciduous forest'', ''tropical and subtropical dry broadleaf forest'', atau ringkasnya ''tropical dry forest''.
== Variasi geografis ==
[[Berkas:Dry deciduous.jpg|thumb|left|220px|Sekelompok [[gajah]] melintas di hutan monsun di Bandipur, [[India]] ]]
Hutan gugur daun ini terutama didapati menggantikan [[hutan hujan tropika]] pada garis lintang yang lebih tinggi, yakni antara 10° dan 20°[[Lintang Utara|LU]] serta 10° dan 20°[[Lintang Selatan|LS]]. Pada tempat-tempat itu, hutan musim tropika ini acap ditemukan berselingan dengan [[sabana tropika]] dan [[padang rumput tropika]]; sebagai hasil kombinasi faktor-faktor curah hujan yang rendah, kemampuan tanah menahan air, serta kesuburan tanah setempat. Faktor pembentuk yang lain yang tak kalah pentingnya adalah aktivitas manusia, terutama pembakaran hutan untuk berbagai tujuan (perburuan, lahan perladangan dll.), yang membatasi pertumbuhan hutan secara lokal<ref name="whitmore"/>.
Baris 10:
Hutan gugur daun yang paling beraneka ragam dijumpai di [[Meksiko]] bagian selatan dan di dataran rendah [[Bolivia]]. Di samping itu, banyak kawasan hutan gugur daun tropika yang dihuni spesies-spesies yang unik dan [[endemik]], seperti halnya di pesisir [[Pasifik]] di barat-laut [[Amerika Selatan]], di wilayah [[subtropika]] [[Amerika Serikat]], dan di [[Afrika]] bagian tenggara. Hutan-hutan monsun di [[India]] tengah dan [[Indocina]] terkenal karena keragaman fauna vertebratanya. Sementara hutan-hutan yang serupa di [[Madagaskar]] dan [[Kaledonia Baru]] dikenal luas karena dihuni oleh banyak [[takson|taksa]] yang khas, endemik, serta bersifat reliktual.
Di [[Kepulauan Nusantara]], terdapat pula sebuah sabuk hutan musim tropika, yang melintas di kurang lebih kawasan [[Fauna Indonesia#Wallacea|Wallacea]] --dari Kepulauan [[Filipina]] di sebelah utara, melintasi [[Sulawesi]] dan sebagian [[Maluku]], menyeberang ke selatan hingga wilayah [[Nusa Tenggara]], [[Bali]] dan [[Jawa]]<ref name="whitmore"/>. Keringnya wilayah-wilayah ini terutama disebabkan oleh [[angin]] monsun yang membawa perbedaan musiman yang jelas dalam jumlah curah hujan bulanan<ref name="monk">{{aut|Monk, K.A., Y. de Fretes, & G. Reksodihardjo-Lilley. 2000.}}
=== Hutan galeri ===
Di tempat-tempat yang lebih lembab atau yang berhubungan dengan air tanah yang relatif dangkal, hutan-hutan musim ini berganti dengan hutan yang selalu hijau.
Beberapa wilayah [[ekoregion]] hutan gugur daun, seperti halnya di [[Dataran Tinggi Dekkan|Dekkan]] Timur (India), [[Srilangka]], dan Indocina bagian tenggara, dicirikan oleh pepohonan yang selalu hijau.
== Karakteristik ekologis ==
[[Berkas:Hanuman monkeys in Chinnar.jpg|thumb|220px|Monyet hanuman di Suaka Margasatwa Chinnar, Kerala, India.
Menyusutnya ketersediaan [[air tanah]] yang diperlukan [[tumbuhan]] untuk hidup, secara periodik dan hingga level yang amat rendah, merupakan faktor pembatas yang menentukan<ref name="whitmore">{{aut|Whitmore, T.C. 1984.}}
Hutan gugur daun terutama dipengaruhi oleh adanya iklim musiman, yakni kemarau sekurang-kurangnya selama 4 bulan berturut-turut, dan curah hujan yang relatif rendah.
* [[Hutan gugur daun lembab]] (''tropical moist deciduous forest'')
Baris 30:
[[Berkas:Malabar_Giant_Squirrel-Dogra.jpg|thumb|220px|[[Jelarang malabar]] (''Ratufa indica'') di sebuah cabang pohon [[jati]] di hutan monsun Suaka Harimau Mudumalai, India]]
Di wilayah yang lebih basah (curah hujan > 2.000 mm;
=== Keanekaragaman hayati ===
Banyak jenis pohon dominan di hutan-hutan monsun Nusa Tenggara dan Maluku, yang juga terdapat di sepanjang jalur hutan-hutan gugur daun India dan Burma.
Meskipun secara keseluruhan kekayaan hayatinya lebih rendah daripada hutan hujan tropika, akan tetapi hutan gugur daun tropika dihuni oleh banyak jenis fauna;
<!-- ==Konservasi==
Baris 42:
Dry forests are highly sensitive to excessive burning and [[deforestation]]; [[overgrazing]] and exotic species can also quickly alter natural communities; restoration is possible but challenging, particularly if degradation has been intense and persistent. Degrading dry broadleaf forests often leaves thorny shrublands, thickets, or dry grasslands in their place. -->
== Lihat pula ==
* [[Hutan gugur daun ugahari]]
* [[Hutan hujan tropika]]
Baris 48:
* [[Sabana tropika]]
== Catatan kaki ==
{{reflist}}
== Pranala luar ==
* WWF Ecoregions: [http://www.worldwildlife.org/wildworld/profiles/terrestrial/im/im0111_full.html Eastern highlands moist deciduous forests (IM0111)], Dekkan timur
* WWF Ecoregions: [http://www.worldwildlife.org/wildworld/profiles/terrestrial/im/im0117_full.html Irrawaddy moist deciduous forests (IM0117)], Burma tengah
|