Jamblang: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
TobeBot (bicara | kontrib)
k bot Menambah: ne:जामुन
Kenrick95Bot (bicara | kontrib)
k Bot melakukan perubahan kosmetika
Baris 18:
}}
 
'''Jamblang''', '''jambu keling''' atau '''duwet''' adalah sejenis pohon [[buah]] dari suku jambu-jambuan ([[Myrtaceae]]). Tumbuhan berbuah [[sepat]] [[asam|masam]] ini dikenal pula dengan berbagai nama seperti ''jambee kleng'' ([[bahasa Aceh|Aceh]]), ''jambu kling'' ([[Gayo]]), ''jambu kalang'' ([[bahasa Minangkabau|Min.]]), ''jambulang'', ''jambulan'', ''jombulan'', ''jumblang'' (aneka nama lokal di [[Sulawesi Utara|Sulut]]), ''jambulan'' ([[Flores]]), ''jambula'' ([[Ternate]]), ''jamblang'' ([[dialek Betawi|Btw.]], [[bahasa Sunda|Sd.]]). Juga ''jambu juwat'', ''jiwat'', ''jiwat padi'' ([[bahasa Indonesia|Ind.]], ''juwet'' atau ''duwet'' ([[bahasa Jawa|Jw.]]), ''juwet, jujutan'' ([[bahasa Bali|Bl.]]), ''dhuwak, dhalas'' ([[bahasa Madura|Md.]]), ''duwe'' ([[bahasa Bima|Bima]]) dan lain-lain.<ref name=heyne_1518>Heyne, K. 1987. ''Tumbuhan Berguna Indonesia'', jil. 3. Yay. Sarana Wana Jaya, Jakarta. Hal. 1518.</ref>
 
Dalam pelbagai bahasa asing buah ini dikenal sebagai ''jambulan, jambulana'' ([[Malaysia]]), ''duhat'' ([[Filipina]]), ''jambul'', ''jamun'', atau ''Java plum'' ([[bahasa Inggris|Ingg.]]), dan lain-lain. Nama ilmiahnya adalah ''Syzygium cumini''.
[[Berkas:Jamblang.JPG|left|Pohon Jamblang|thumb]]
== Pemerian botanis ==
[[Berkas:India Goa Jambul Fruit.jpg|thumb|left|180px|Buah jamblang]]
[[Pohon]] yang kokoh dan tidak menggugurkan daun, kadang-kadang ber[[batang]] bengkok, tinggi hingga 20 [[meter|m]] dan gemang mencapai 90 [[sentimeter|cm]]. Bercabang rendah dan bertajuk bulat atau tidak beraturan.
 
[[Daun]]-daunnya terletak berhadapan, bertangkai 1-3,5 cm. Helaian daun bundar telur terbalik agak jorong sampai jorong lonjong, 5-25 x 2-10 cm, pangkal berbentuk pasak atau membundar, ujung tumpul atau agak melancip, bertepi rata, men[[jangat]] tebal dengan tepi yang tipis dan agak tembus pandang. Hijau tua berkilat di sebelah atas, daun jamblang agak berbau [[terpentin]] apabila diremas. Daun yang muda berwarna merah jambu.
 
Karangan bunga dalam malai atau malai rata, renggang, hingga tiga kali bercabang; umumnya muncul pada cabang-cabang yang tak berdaun. [[Bunga]] kecil, duduk rapat-rapat, 3-8 kuntum di tiap ujung tangkai, berbau harum. Daun kelopak bentuk [[lonceng]] melebar atau corong, tinggi 4-6 [[milimeter|mm]], kuning sampai keunguan. Daun mahkota bundar dan lepas-lepas, 3 mm, putih abu-abu sampai merah jambu, mudah gugur. Benang sari banyak, 4-7 mm; putik 6-7 mm.
 
[[Buah]] buni berbentuk lonjong sampai bulat telur, sering agak bengkok, 1-5 cm, bermahkota cuping kelopak, dengan kulit tipis licin mengkilap, merah tua sampai ungu kehitaman, kadang-kadang putih. Sering dalam gerombolan besar. Daging buah putih, kuning kelabu sampai agak merah ungu, hampir tak berbau, dengan banyak sari buah, sepat masam sampai masam manis. Biji lonjong, sampai 3,5 cm. <ref name=verheij&coronel_380-382>Verheij, E.W.M. dan R.E. Coronel (eds.). 1997. ''Sumber Daya Nabati Asia Tenggara 2: Buah-buahan yang dapat dimakan''. PROSEA – Gramedia. Jakarta. ISBN 979-511-672-2. Hal. 380-382.</ref> <ref name=steenis1981_327>[[Cornelis Gijsbert Gerrit Jan van Steenis|Steenis, CGGJ van]]. 1981. ''Flora, untuk sekolah di Indonesia''. PT Pradnya Paramita, Jakarta. Hal. 327.</ref>
 
== Kegunaan ==
[[Berkas:Syzygium cumini flowers.JPG|thumb|left|180px|Bunga jamblang]]
Buah jamblang biasa dimakan segar. Di [[India]] dan Filipina, seperti juga kebiasaan di beberapa daerah di Indonesia, buah jamblang yang masak dicampur dengan sedikit [[garam]] dan kadang-kadang ditambahi [[gula]], lalu dikocok di dalam wadah tertutup (biasanya dua mangkuk ditangkupkan) sehingga lunak dan berkurang sepatnya. Buah yang kaya vitamin A dan C ini juga dapat dijadikan sari buah, jeli atau [[anggur (minuman)|anggur]]. Di Filipina, anggur jamblang diusahakan secara komersial. <ref name=verheij&coronel_380-382>Verheij, E.W.M. dan R.E. Coronel (eds.). 1997. ''Sumber Daya Nabati Asia Tenggara 2: Buah-buahan yang dapat dimakan''. PROSEA – Gramedia. Jakarta. ISBN 979-511-672-2. Hal. 380-382.</ref>
 
Kayunya dapat digunakan untuk bahan bangunan, meskipun tidak istimewa dan agak mudah pecah. Kayu ini cukup kuat, tahan air dan serangan [[serangga]]; sekalipun agak sukar dikerjakan. Yang terlebih sering ialah digunakan sebagai [[kayu bakar]]. Kulit kayunya menghasilkan zat penyamak (tanin) dan dimanfaatkan untuk mewarnai (ubar) jala. Kepingan kecil pepagan ini juga terkadang dibubuhkan untuk menghambat keasaman [[tuak]]. Daunnya kerap digunakan sebagai pakan [[ternak]].
 
Beberapa bagian tumbuhan juga dipergunakan sebagai bahan obat, tradisional maupun modern. Kulit batang, daun, buah dan bijinya acapkali digunakan sebagai obat [[kencing manis]], murus ([[diare]]), dan beberapa penyakit lain. Bahkan [[simplisia]] dari kulit batang (dikenal sebagai ''Syzygii cortex'') dan biji jamblang (disebut ''Syzygii semen'') dahulu dianjurkan sebagai sediaan [[apotek]] yang tidak wajib. Di samping tanin, bahan aktif yang dikandungnya antara lain adalah glukosida yambolin (''jamboline''). <ref name=heyne_1518>Heyne, K. 1987. ''Tumbuhan Berguna Indonesia'', jil. 3. Yay. Sarana Wana Jaya, Jakarta. Hal. 1518.</ref> <ref name=sutrisno_119&163>Sutrisno, R.B. 1974. ''Ihtisar Farmakognosi'', edisi IV. Pharmascience Pacific, Jakarta. Hal. 119 dan 163.</ref>
 
Pohon jamblang juga sering ditanam sebagai pohon peneduh di pekarangan dan perkebunan (misalnya untuk meneduhi tanaman [[kopi]]), atau sebagai penahan angin (''wind break''). Bunga-bunganya baik sebagai pakan [[lebah madu]].
 
== Lihat pula ==