Antaludin: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Alamnirvana (bicara | kontrib)
Alamnirvana (bicara | kontrib)
Baris 16:
 
== Pertempuran Gunung Madang 22 September 1860 ==
Serangan kelima terjadi pada tanggal [[22 September]] [[1860]]. Belanda mempersiapkan dengan teliti, belajar dari kegagalan [[empat]] kali penyerangannya. Belanda mempersiapkan mendirikan [[bivak]]-bivak dan perlindungan pasukan penembak meriam dengan sistem pengepungan benteng Gunung Madang. Pertempuran baru terjadi keesokan harinya dengan tembakan meriam dan lemparan [[granat]]. Pada pagi hari itu pertempuran tidak begitu seru, tetapi menjelang pukul 11.00 malam hari, tiba-tiba Demang Lehman dan Tumenggung Antaluddin mengadakan serangan besar-besaran dengan meriam dan senapan. Tembakan itu terus menerus bersahutan sampai menjelang [[subuh]]. Karena serangan yang gencar itu Belanda kehilangan [[komando]] apalagi [[malam]] hari yang gelap gulita. Pasukan Belanda kocar-kacir. Situasi yang tegang ini dipergunakan Demang Lehman dan Tumenggung Antaluddin beserta pasukannya keluar benteng dan menyebar keluar meninggalkan benteng, dan selanjutnya berpencar. [[Kiai]] [[Cakrawati]], seorang pejuang wanita meneruskan perjalanan ke [[Gunung Pamaton]] yang kemudian terlibat pula dalam pertempuran di Gunung Pamaton. Alangkah kecewanya Belanda ketika dengan hati-hati memasuki benteng untuk menghancurkan kekuatan Demang Lehman dan pasukannya ternyata benteng sudah kosong, hanya ditemukan satu orang [[mayat]] yang ditinggalkan.
 
== Rujukan ==