| familia = [[Colubridae]] | genus = ''[[Gonyosoma]]'' | species = '''''G. oxycephalum''''' | binomial = ''Gonyosoma oxycephalum'' | binomial_authority = (Boie, 1827) }}
'''Ular bajing''' (''Gonyosoma oxycephalum'') atau '''ular bamban''' adalah sejenis [[ular]] berwarna hijau yang besar dan gesit tangkas, pemanjat pohon dari [[familia|suku]] Colubridae. Dinamai demikian karena ular ini biasa memangsa [[bajing]] dan [[tupai]], selain hewan-hewan lainnya. Ular ini sering pula disebut sebagai '''[[ular hijau]]''', '''[[ular bangkai laut|ular bangka laut]]''' dan '''[[ular gadung]]''', nama-nama yang juga digunakan untuk menyebut jenis ular lainnya yang berwarna hijau.<ref name="de_rooij">Rooij, N. de. 1917. ''The Reptiles of Indo Australian Archipelago''. II. Ophidia. E.J. Brill, Leiden. pp. 104-105</ref>
Dalam [[bahasa Inggris]] ular ini dinamai ''Red-tailed Green Ratsnake'' atau ''Red-tailed Racer'', karena warna ekornya yang terkadang kemerahan. Namun ular ini berbeda dengan [[ular bangkai laut]] yang warna ekornya juga (dan ''selalu'') kemerahan. Nama lainnya adalah ''Grey-tailed Racer''. Nama ilmiahnya menunjukkan tubuhnya yang berbentuk menyudut (''gonio'', sudut; ''soma'', tubuh) dan kepalanya yang agak gepeng meruncing (''oxy'', tajam; ''cephalum'', kepala).<ref name="stuebing">Stuebing, R.B. & R.F. Inger. 1999. ''A Field Guide to The Snakes of Borneo''. Natural History Publications (Borneo). Kota Kinabalu. p. 152-154. ISBN 983-812-031-6</ref>
== Pengenalan ==
Ular yang bertubuh sedang sampai besar, panjang dan ramping. Panjang kepala dan tubuh hingga 1.820 [[milimeter|mm]], dan ekornya 480 mm.<ref name="de_rooij"/> Meskipun pada umumnya panjang totalnya hanya sekitar 160–180 [[sentimeter|cm]].<ref name="david">David, P and G. Vogel. 1996. ''The Snakes of Sumatra. An annotated checklist and key with natural history.'' Edition Chimaira. Frankfurt. p.91-92. ISBN 3-930612-08-9 </ref> Kepala agak gepeng dan meruncing, pangkalnya lebih lebar dari lehernya.
Dominan warna hijau atau hijau terang di sepanjang punggungnya, dan kuning di sepanjang perutnya. Kepala hijau kekuningan, hijau [[zaitun]] atau kecoklatan di sebelah atas, dengan garis hitam melintasi [[mata]], serta bibir yang berwarna kekuningan. Ekor kemerahan atau coklat muda keabu-abuan; terkadang dengan cincin kuning atau merah terang di dekat [[anus]]nya. Sisik-sisik bertepi kuning atau gelap kehitaman.<ref name="de_rooij"/><ref name="stuebing"/>
[[sisik ular#tatanama sisik|Sisik-sisik dorsal]] (punggung) dalam 23, 25, atau 27 deret di tengah badan; halus atau berlunas lemah. Sisik-sisik ventral (perut) 236–262 buah (di [[Borneo]], 229–255 buah); menyudut di sebelah luar serta berlunas dan bertakik dangkal, sangat berguna untuk memanjat [[pohon]]. Sisik [[anus|anal]] terbelah, sisik-sisik subkaudal (bawah ekor) 130–149 (126–149) buah. Perisai labial atas (sisik-sisik besar di bibir atas) 7–10 buah, yang ke-5 dan -6, atau ke-6 dan -7, menyentuh mata.<ref name="stuebing"/><ref name="tweedie">Tweedie, M.W.F. 1983. ''The Snakes of Malaya''. The Singapore National Printers. Singapore. p.44-46.</ref>
== Kebiasaan ==
Sebagaimana namanya, ular ini diketahui biasa memburu [[bajing]] dan [[tupai]] di pepohonan. Ia juga memangsa [[tikus]], [[kelelawar]] dan [[burung]]. Ular bajing bergerak dengan lincah dan tangkas di dahan-dahan dan ranting ([[arboreal]]), dan sesekali turun ke tanah. Bila marah karena merasa terganggu, leher ular ini akan memipih tegak dan lidahnya yang bergaris biru terang digerakkan keluar masuk dengan cepat. Gigitannya menyakitkan, meskipun tidak membahayakan manusia karena ular ini hanya ber[[bisa]] lemah.<ref name="stuebing"/><ref name="david"/>
Ular bajing ditemukan mulai dari dataran rendah hingga wilayah pegunungan; di [[Sumatra]] didapati hingga daerah [[Berastagi]] pada ketinggian sekitar 1.300 [[meter|m]] [[dpl.]] Hewan melata ini diketahui menghuni wilayah berawa-[[rawa]], [[hutan bakau]], [[hutan dataran rendah]], [[hutan pegunungan]], [[belukar]], daerah pertanian dan perkebunan, hingga ke lingkungan [[karang|pekarangan]] rumah di [[desa|pedesaan]]. Ular yang aktif di siang hari (''diurnal'') ini tidak jarang dijumpai di tutupan [[vegetasi]] di sekitar [[sungai]] dan kolam.<ref name="david"/>
Ular bajing bertelur antara 5–12 butir setiap kalinya.<ref name="stuebing"/>
== Agihan ==
* [[India]] (Kepulauan [[Andaman]]),
* [[Burma]],
* [[Thailand]] (termasuk [[Phuket]]),
* [[Kamboja]], [[Laos]], [[Vietnam]],
* [[Malaysia]] ([[Semenanjung Malaya]], [[Sabah]], [[Serawak]], Pulau [[Penang]], Pulau Tioman ?),
* [[Singapura]],
* [[Indonesia]] (Bangka, Belitung, [[Jawa]], [[Kalimantan]], [[Karimata]], Kep. [[Mentawai]], Kep. [[Natuna]], Kep. [[Riau]], Kep. [[Tambelan]], [[Legundi]], [[Lombok]], [[Nias]], [[Panaitan]], [[Sebuku]], [[Sumatra]]),
* [[Filipina]] (Balabac, Bohol, Lubang, [[Luzon]], Negros, [[Palawan]], Panay, Kep. [[Sulu]])
Lokasi tipe: Indonesia: Jawa.<ref name="boie">Boie, F. 1827 Bemerkungen über Merrem's Versuch eines Systems der Amphibien, 1. Lieferung: Ophidier. ''Isis van Oken'', Jena, '''20''': 508-566.</ref>
== Rujukan ==
|