Inayatullah dari Banjar: Perbedaan antara revisi
[revisi tidak terperiksa] | [revisi tidak terperiksa] |
Konten dihapus Konten ditambahkan
Alamnirvana (bicara | kontrib) kTidak ada ringkasan suntingan |
Alamnirvana (bicara | kontrib) kTidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 19:
|}}
'''Sultan Inayatullah''' bin Sultan Mustain Billah adalah [[Sultan Banjar]] antara tahun [[1642]]-[[16xx]]. Sultan Inayatullah adalah gelar resmi yang digunakan dalam khutbah, sedangkan gelar yang dimasyhurkan/dipopulerkan adalah '''Ratu Agung''', sebelumnya dikenal dengan gelar [[Pangeran Dipati Tuha I]]. Dalam masa pemerintahan Ratu Agung, Pangeran Matasari bin Pangeran Mangkunagara sempat berniat merencanakan kudeta dengan pergi ke daerah [[Kabupaten Katingan|Mendawai]] selanjutnya akan pergi ke [[Kesultanan Mataram|Mataram]] untuk meminta bantuan, tetapi sebelum kesampaian niatnya yang bersangkutan mangkat di Mendawai, kemudian jenazahnya dibawa ke istana dan dimakamkan dalam kompleks istana Martapura. Pangeran Mangkunagara (Raden Subamanggala putera Putri Nur Alam) adalah putera permaisuri tetapi gagal menggantikan ayahnya sebagai raja karena yang akhirnya menggantikan Sultan Hidayatullah adalah Pangeran Senapati
== Keturunan ==
|