Dokun: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Kenrick95Bot (bicara | kontrib)
k Bot: perubahan kosmetika !
Kenrick95Bot (bicara | kontrib)
k Bot melakukan perubahan kosmetika
Baris 17:
}}<!--See-->
 
Ikan '''dokun''' alias '''kapiu''', atau yang secara umum dikenal sebagai '''[[wader]]''' atau '''seluang''', adalah sejenis [[ikan]] kecil anggota [[familia|suku]] [[Cyprinidae]] anak-suku Cyprininae. Dokun diketahui menyebar di wilayah paparan [[Sunda]].<ref name="kottelat1993">Kottelat, M., A.J. Whitten, S.N. Kartikasari, dan S. Wirjoatmodjo. 1993. ''Ikan Air Tawar Indonesia bagian Barat dan Sulawesi''. Periplus dan Proyek EMDI KMNKLH. Jakarta. ISBN 0-945971-60-5. p.59.</ref>
 
Ikan ini semula dideskripsi sebagai ''Barbus lateristriga'' oleh [[Achille Valenciennes]] pada tahun [[1842]], kemudian oleh beberapa ahli lainnya dipindahkan menjadi ''Barbodes lateristriga'', atau ''Systomus lateristriga''. Dikenal sebagai ikan hias yang kerap dipelihara di [[akuarium]], dokun dalam [[bahasa Inggris]] disebut dengan nama ''spanner barb'' atau ''t-barb''.
 
== Pengenalan ==
<!--2. Physical description, including size, weight, and age data from Fishbase-->
Ikan yang bertubuh kecil sampai sedang, panjang tubuh keseluruhan dapat mencapai sekitar 20 [[sentimeter|cm]].<ref name="hias">Sastrapradja, S., A. Budiman, M. Djajasasmita, dan C.S. Kaswadji. 1981. ''Ikan Hias''. LBN - LIPI. Bogor. p.28-29.</ref> Jenis ini ditandai dengan terdapatnya dua pita (gelap) vertikal di pertengahan tubuh bagian depan, dan sebuah garis memanjang /horizontal di bagian belakang. Di atas pangkal sirip dubur terdapat bercak kecil berwarna hitam, yang terkadang samar warnanya. Begitu pula warna hitam di ujung sirip dubur. <ref name="Haryono">{{cite journal|url=http://www2.uajy.ac.id/biota/lengkap/2001-3-4.pdf|title=Variasi Morfologi dan Morfometri Ikan Dokun (''Puntius lateristriga'') di Sumatera|first= |last=Haryono|journal=Biota|year=2001|volume=VI|issue=3|pages=109-116|format=[[PDF]]}}</ref> Pola warna ini bervariasi menurut wilayah sebarannya dan umur ikan.<ref name="kottelat1993"/>
 
Jari-jari lemah pada sirip punggung (''dorsal'') 8 buah, pada sirip dubur (''[[anus|anal]]'') 5 buah, pada sirip perut (''ventral'') 8 buah, dan pada sirip dada (''pectoral'') 14-16 buah. Sisik-sisik di muka sirip punggung (''predorsal scales'') 7-8 buah, sisik-sisik pada [[gurat sisi]] (''linea lateralis'') 22-24 buah, sisik-sisik yang melingkari batang ekor (''peduncle/ circumpeduncular scales'') 12 buah.<ref name="Haryono"/>
 
== Habitat dan penyebaran ==
<!--3. Habitat, diet, and related information-->
Di alam, ikan ini menghuni [[sungai|sungai-sungai]] kecil, terutama yang jernih dan berbatu-batu di dasarnya, dan sering pula didapati di bawah [[jeram]]. Ikan dokun memangsa [[serangga]] air, [[cacing]], [[krustasea]] ([[udang]] dan [[ketam]]), serta bagian-bagian tumbuhan.<ref name="fishbase"/><ref name="hias"/>
 
Dokun diketahui menyebar luas di [[Jawa]], [[Sumatra]] dan pulau-pulau di sekitarnya ([[Singkep]], [[Bangka]], [[Belitung]]), [[Semenanjung Malaya]], dan [[Thailand]].<ref name="Haryono"/> Juga terdapat di Kalimantan.<ref name="fishbase">[http://www.fishbase.org/Summary/SpeciesSummary.php?id=10809 ''Puntius lateristriga''] pada laman [http://www.fishbase.org/ FishBase]</ref>
 
 
== Pemanfaatan ==
<!--4. Importance to humans (aquarium fish, game fish, commercial fishing, research uses, etc.)-->
Ikan dokun merupakan salah satu ikan akuarium yang diperdagangkan secara komersial antar negara. Secara tradisional di [[Indonesia]], ikan ini dikenal sebagai ikan konsumsi (sebagai ''wader'' atau ''seluang'') yang penting secara lokal; terutama karena rasanya yang istimewa.
 
<!--5. Conservation status (if not Secure) for species, including explanation for the classification-->
<!--6. Other noteworthy information (life-cycle, breeding, etc.)-->
<!--Other sections: Information on keeping fish in an aquarium should be put in a section entitled "In the aquarium". Breeding and dietary information pertaining to captive fish should go here, rather than in the main section, which should refer primarily to the fish in its natural habitat. Other sections may address topics of interest warranting discussion longer than a brief paragraph.-->
Dokun yang berukuran kecil bersifat toleran dan dapat dipelihara dalam akuarium bersama dengan jenis-jenis ikan yang lain. Setelah besar, lebih dari 6 cm, ikan ini menjadi agresif, sehingga tak dapat dipelihara bersama ikan-ikan yang lebih kecil. Akuarium tempat memelihara dokun sebaiknya diberi dasar berupa pasir halus, dan ditanami dengan beberapa tanaman air.<ref name="hias"/>
 
Dokun dapat memijah di akuarium. Untuk itu, pasangan yang siap memijah ditempatkan di dalam akuarium khusus yang dilengkapi dengan tanaman air sebagai tempatnya memijah. Proses memijah dapat berlangsung antara 1–2 jam; dan telur-telur akan mulai menetas satu dua hari kemudian.<ref name="hias"/>
 
== Rujukan ==