Asetilena: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
VolkovBot (bicara | kontrib)
k bot Mengubah: sl:Acetilen
TjBot (bicara | kontrib)
k bot kosmetik perubahan
Baris 24:
|-
| [[Temperatur autosulutan]]
| 305  °C
|-
| [[Ambang ledakan]]
Baris 30:
|-
| Temperatur maksimum{{br}}pembakaran
| 3300  °C
|-
| [[Titik lebur]]
| -84  °C
|-
| [[Titik didih]]
| -80.8  °C
|-
| [[SMILES]]
Baris 76:
 
== Reaksi ==
Reaksi [[pirolisis]] asetilena dimulai pada temperatur 400 &nbsp;°C(673 K) (cukup rendah untuk hidrokarbon). Hasil utamanya adalah [[dimer]] [[vinilasetilena]] (C<sub>4</sub>H<sub>4</sub>) dan [[benzena]]. Pada temperatur diatas 900 &nbsp;°C(1173 K), hasil utama reaksi adalah [[jelaga]] (karbon hitam).
 
Berthelot menunjukkan bahwa senyawa [[alifatik]] dapat diubah menjadi senyawa [[aromatik]], dengan memanaskan asetilena di dalam tabung reaksi menghasilkan [[benzena]] dan sedikit [[toluena]]. Berthelot juga [[oksidasi|mengoksidasi]] asetilena menghasilkan [[asam asetat]] dan [[asam oksalat]]. Ia juga menemukan [[reduksi]] asetilena dengan hidrogen menghasilkan [[etilena]] dan [[etana]].