| ordo = [[Squamata]] | subordo = [[Serpentes]] | familia = [[Elapidae]] | genus = ''[[Bungarus]]''
| species = '''''B. fasciatus''''' | binomial = ''Bungarus fasciatus'' | binomial_authority = [[Johann Gottlob Schneider|Schneider]], 1801
}}
'''Welang''' (''Bungarus fasciatus'') adalah nama sejenis [[ular]] [[bisa|berbisa]] anggota suku Elapidae. Umum biasa menyebutnya sebagai '''ular belang''' ([[bahasa Indonesia|Ind.]]) atau ''oray belang'' ([[bahasa Sunda|Sd.]]), nama yang sedikit banyak menyesatkan karena digunakan pula untuk menyebut ular lain yang serupa dan berkerabat dekat: ular '''weling''' (''Bungarus candidus'').
Kedua ular ini memang mirip bentuk dan warnanya. Nama ''welang'' dan ''weling'' (dari [[bahasa Jawa]]) menunjuk kepada pola belang hitam-putih (atau hitam-kuning) yang berlainan. Pada '''ular welang''', belang hitamnya utuh berupa cincin dari punggung hingga ke perut; sedangkan pada '''ular weling''' belang hitamnya hanya sekedar selang-seling warna di bagian punggung (''dorsal''), sementara perutnya (''ventral'') seluruhnya berwarna putih.
Dalam [[bahasa Inggris]], ular welang dikenal sebagai '''Banded Krait'''. Sementara nama ilmiahnya, ''Bungarus fasciatus'', berasal dari kata dalam bahasa Telugu ([[India]]) ''bungarum'' yang berarti ‘emas’, merujuk pada belang warna kuning di tubuhnya<ref name="daniel"/>, dan kata bahasa [[Latin]] ''fasciata'' yang berarti ‘berbelang’ (''fascia'', belang atau pita).<ref name="stuebing"/>
== Pengenalan ==
[[Berkas:Bungarus fasciatus ewart.jpg|thumb|left|180px|Lukisan menurut Joseph Ewart (1878) dalam ''Poisonous Snakes of India'']]
Ular yang berukuran sedang, dengan panjang maksimum yang tercatat 2125 [[milimeter|mm]]; akan tetapi umumnya ular dewasa hanya sekitar 1,5 [[meter|m]] atau kurang. Sekitar sepersepuluh dari panjang itu adalah ekornya, ''yang berujung tumpul buntek''.<ref name="Boulenger_pg_388"> Boulenger, George A., (1890), '''The Fauna of British India including Ceylon and Burma, Reptilia and Batrachia'''. page 388. </ref> Bentuk badan menyegitiga, dengan punggung yang membentuk sudut di atas. Berwarna menyolok, belang-belang hitam kuning (atau hitam putih), kurang lebih sama lebar antara kedua warna itu. Warna hitamnya terus bersambung hingga ke sisi perutnya (lihat gambar no. 6 di bawah), kecuali pada sepertiga bagian muka tubuhnya. Kepala lebar dan gepeng dengan pola di atasnya seperti anak panah berwarna hitam (gambar no.2), dan bibir yang berwarna kekuningan atau keputihan kusam.<ref name="tweedie"/><ref name="stuebing">Stuebing, R.B. & R.F. Inger. 1999. ''A Field Guide to The Snakes of Borneo''. Natural History Publications (Borneo). Kota Kinabalu. p. 189-191. ISBN 983-812-031-6</ref>
Sisik-sisik dorsal (punggung) dalam 15 deret di tengah badan, sisik-sisik vertebral (di atas [[tulang punggung]]) membesar dan berbeda bentuknya dari sisik-sisik dorsal yang lain, membentuk semacam gigir di atas punggung (gambar no 5). Sisik-sisik ventral (perut) 200—234 buah, sisik [[anus|anal]] tunggal, dan sisik-sisik subkaudal (bawah ekor) 23—39 buah, tak berpasangan. Sisik-sisik labial (bibir) atas 7 buah, no-3 dan -4 menyentuh [[mata]].<ref name="tweedie">Tweedie, M.W.F. 1983. ''The Snakes of Malaya''. The Singapore National Printers. Singapore. p.38.</ref>
=== Foto-foto untuk pengenalan ===
=== Jenis yang serupa ===
Ular [[weling]] (''Bungarus candidus'') memiliki bentuk tubuh dan warna yang mirip ular welang, namun umumnya lebih kecil dan tidak memiliki varian warna hitam-kuning. Belang hitamnya hanya di sisi atas dan samping tubuh (''dorsal'', punggung), dan warna putihnya ternoda oleh bintik-bintik hitam. Ekornya kurus panjang dan meruncing.
[[Ular serigala]] ''Lycodon subcinctus'' yang muda memiliki bentuk dan warna serupa ular weling, hanya belang hitamnya lebih lebar daripada putihnya.
== Penyebaran, habitat dan perilaku ==
[[Berkas:AB 057 Banded Krait.JPG|thumb|right|350px|Seekor ular welang di semak-semak.]]
Ular welang diketahui menyebar luas mulai dari [[India]], [[Bhutan]], [[Nepal]], [[Bangladesh]], [[Cina]] bagian selatan (termasuk [[Hong Kong]], Hainan, dan [[Makao]]), [[Burma]], [[Thailand]], [[Laos]], [[Vietnam]], [[Kamboja]], [[Semenanjung Malaya]], [[Singapura]], dan [[Indonesia]] ([[Sumatra]], [[Jawa]], [[Borneo]]).<ref name="NRDB">[http://www.jcvi.org/reptiles/species.php?genus=Bungarus&species=fasciatus ''Bungarus fasciatus''] pada [http://www.tigr.org/reptiles/search.php The Reptile Database]</ref>
Sebaran ular ini meliputi wilayah-wilayah dekat pantai hingga daerah bergunung-gunung sekurangnya sampai ketinggian sekitar 2.300 m [[dpl.]], namun umumnya lebih kerap dijumpai di dataran rendah. Ular welang menghuni wilayah-wilayah perbatasan antara [[hutan|hutan-hutan]] dataran rendah yang lembab dengan yang lebih kering, hutan-hutan pegunungan, semak belukar, [[rawa|rawa-rawa]], daerah pertanian, perkebunan dan [[sawah|persawahan]]. Tidak jarang pula dijumpai dekat permukiman, jalan raya atau [[sungai]].<ref name="david">David, P and G. Vogel. 1996. ''The Snakes of Sumatra. An annotated checklist and key with natural history.'' Edition Chimaira. Frankfurt. p.143-144. ISBN 3-930612-08-9 </ref>
Mangsanya terutama adalah jenis-jenis ular lainnya, meskipun ular ini mau juga memakan aneka jenis [[reptil]], [[kodok]], serta kadang-kadang [[ikan]], dan [[telur]]. Ular welang terutama aktif berburu di malam hari ([[nokturnal]]) di atas tanah ([[terestrial]]), dan pada siang hari bersembunyi di bawah tumpukan kayu atau batu.<ref name="david"/> Di India, ular ini diketahui tidur di rerumputan tinggi, lubang-lubang dan juga di saluran air. Di antaranya, ular welang juga memangsa [[ular jali]] (''Ptyas korros'').<ref name="daniel">Daniel, J.C. 1992. ''The Book of Indian Reptiles''. Bombay Nat. Hist. Soc. and Oxford Univ. Press. Bombay. pp. 109-110. ISBN 0-19-562168-9</ref>
Hanya sedikit yang diketahui mengenai perbiakannya. Di Burma, dalam suatu penggalian, seekor ular welang betina ditemukan tengah ‘mengerami’ empat butir telurnya, yang kemudian menetas di bulan Mei. Anaknya yang baru menetas berukuran antara 298—311 mm.<ref name=''Evans_Daniel''> Evans, G.H. 1906. Breeding of the banded krait (''Bungarus fasciatus'') in Burma. ''J. Bombay Nat. Hist. Soc.'' '''16''':519-520 seperti dikutip oleh Daniels, J.C. 2002. '''Book of Indian Reptiles and Amphibians''' References, ser no 28, pg 219. </ref>
Dilaporkan bahwa ular ini umumnya jinak dan tak mau menggigit orang di siang hari, namun agresif di malam hari. Bila diganggu, biasanya ular ini akan menyembunyikan kepalanya di bawah tumpukan tubuhnya yang bergelung.<ref name="tweedie"/><ref name="stuebing"/> Akan tetapi hal ini tak dapat dijadikan pegangan mengingat sifat-sifat ular yang amat bervariasi dari individu ke individu dan sukar untuk diramalkan. Ular welang dikategorikan amat berbahaya karena [[bisa]]nya yang bersifat mematikan, meskipun laporan kematian pada manusia akibat gigitan ular ini termasuk rendah.<ref name="david"/><ref name="daniel"/>
Mengingat reputasinya, nama ular ini diabadikan sebagai salah satu kapal perang TNI-AL, yakni [[KRI Welang]].
== Rujukan ==
{{reflist}}
== Pranala luar ==
|