Trichoderma: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot melakukan perubahan kosmetika |
19Adelheid (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 19:
Konidia secara umum [[kering]], namun pada beberapa spesies dapat berwujud cairan yang berwarna hijau bening atau kuning. Bentuknya secara umun adalah elips, jarang ditemukan bentuk globosa.<ref name="a"/> Secara umum konidia bertekstur halus.<ref name="a"/>
Pada ''Trichoderma'' juga ditemukan struktur klamidospora. Klamidospora ini diproduksi oleh semua spesies ''Trichoderma''. Bentuknya secara umum subglobose uniseluler dan berhifa, pada beberapa [[spesies]], klamidosporanya berbentuk [[multiseluler]].<ref name="a"/> Kemampuan ''Trichoderma'' dalam memproduksi [[klamidospora]] merupakan aspek penting dalam proses [[sporulasi]].<ref name="
== Mekanisme antifungal ==
Pada sebuah penelitian ditemukan bahwa ''Trichoderma'' merupakan salah satu [[jamur]] yang dapat menjadi agen [[biokontrol]] karena bersifat [[antagonis]] bagi [[jamur]] lainnya terutama yang bersifat [[patogen]].<ref name="f"/> Aktivitas [[antagonis]] yang dimaksud dapat meliputi persaingan, [[parasitisme]], [[predasi]], atau pembentukkan [[toksin]] seperti [[antibiotik]].<ref name="f"/> Untuk keperluan bioteknologi, agen biokontrol ini dapat diisolasi dari ''Trichoderma'' dan digunakan untuk menangani masalah kerusakan tanaman akibat patogen.<ref name="f"/>
Kemampuan dan mekanisme ''Trichoderma'' dalam menghambat pertumbuhan patogen secara rinci bervariasi pada setiap spesiesnya.<ref name="g">{{en}} Laskin AI, Bennett JW, Gadd GM.Advances in Applied Microbiology. San Diego:Elsevier Academy Press.Hlm 314.</ref> Perbedaan kemampuan ini disebabkan oleh faktor [[ekologi]] yang membuat produksi bahan [[metabolit]] yang bervariasi pula.
''Trichoderma'' memproduksi metabolit yang bersifat [[volatil]] dan non volatil.<ref name="f"/> Metabolit non volatil lebih efektif dibandingkan dengan yang volatil.<ref name="f"/> Metabolit yang dihasilkan ''Trichoderma'' dapat berdifusi melalui [[membran dialisis]] yang kemudian dapat menghambat pertumbuhan beberapa patogen.<ref name="f"/> Salah satu contoh metabolit tersebut adalah monooksigenase yang muncul saat adanya kontak antar jenis ''Trichoderma'', dan semakin optimal pada pH 4.<ref name="f"/> Ketiadaan metabolit ini tidak akan mengubah morfologi dari ''Trichoderma'' namun hanya akan menurunkan kemampuan penghambatan patogen.<ref name="f">{{en}} Carpenter MA, Ridgway HJ, Stringer AM, Hay AJ, Stewart A. 2008. [http://www.springerlink.com/content/m3242n9256987464/?p=91c14f0a1a0f4a41abe8062355b19eab&pi=1. Characterisation of a Trichoderma hamatum monooxygenase gene involved in antagonistic activity against fungal plant pathogens]. ''Curr Genet'' 53:193-205.</ref>
|