Kaum Farisi meyakini adanya jiwa yang kekal, kebangkitan dari kematian, adanya malaikat, kedatangan mesias yang diutus Allah pada masa yang akan datang untuk membebaskan mereka dari belenggu penjajahan Roma.<ref name="Nolan"> ''Albert Nolan, ''Yesus Sebelum Agama Kristen'', (Yogyakarta: Kanisius, 1991),. Hal 23-24.</ref> Akan tetapi, kaum [[Saduki]] tidak mengakui kekekalan jiwa manusia dan kuasa takdir.<ref name="Ensiklopedi"/>Pada dasarnya, Saduki menganggap bahwa ibadah di bait suci adalah pusat dan tujuan utama dari hukum Taurat.<ref name="Ensiklopedi"/> Farisi menekankan kewajiban seseorang dalam melakukan setiap segi hukum Taurat, ibadah di bait suci hanyalah sebagian saja dari hukum Taurat.<ref name="Ensiklopedi"/>