=== Landfarming ===
[[Berkas:BioEx2.jpg|thumb|250px|Proses landfarming]]
Landfarming sering juga disebut dengan ''landtreatment'' atau ''landapplication''.<ref name="Sumarsih07"> [http://sumarsih07.files.wordpress.com/2008/09/x-bioremediasi-tanah.pdf Bioremidiasi Tanah], ''Sumarsih07''. Diakses pada 25 Mei 2010.</ref> Cara ini merupakan salah satu teknik [[bioremediasi]] yang dilakukan di permukaan tanah.<ref name="Sumarsih07"/> Prosesnya memerlukan kondisi aerob (memerlukan olsigen), dapat dilakukan secara insitu maupun eksitu.<ref name="Sumarsih07"/> Teknik bioremediasi insitu umumnya diaplikasikan pada lokasi tercemar ringan, lokasi yang tidak dapat dipindahkan, atau karakteristik kontaminan yang [[volatil]].<ref name="Iec"/> Bioremediasi eksitu merupakan teknik bioremediasi dimana lahan atau air yang terkontaminasi diangkat, kemudian diolah dan diproses pada lahan khusus yang disiapkan untuk proses bioremediasi.<ref name="Iec"/> Landfarming merupakan teknik bioremediasi yang telah lama digunakan dan banyak digunakan karena tekniknya sederhana.<ref name="Sumarsih07"/> Beberapa faktor yang perlu diperhatikan dalam melakukan teknik ini, yaitu kondisi lingkungan, sarana, sasaran, biaya, kondisi lingkungan, kondisi tanah yang tercemar, pencemar, dan pelaksanaan teknik landfarming.<ref name="Sumarsih07"/>
* Tanah Tercemar
Untuk lokasi penerapan, tanah hendaknya memiliki konduktivitas [[hidrolik]] sedang seperti [[lanau]] (loam) atau lanau kelempungan (loamy clay). Apabila diterapkan pada tanah lempung dengan kandungan clay lebih dari 70% akan sulit dilaksanakan. Hal ini disebabkan sifat lempung yang mudah mengeras apabila terkena air. Kegiatan landfarming dapat dilakukan secara eksitu maupun insitu. Namun bila letak tanah tercemar jauh diatas muka air (water table) maka landfarming dapat dilakukan secara insitu.
=== Composting ===
[[Berkas:Composting together.jpg|thumb|left|200px|Proses composting]]
Bahan-bahan yang tercemar dicampur dengan bahan organik padat yang relatif mudah terombak, dan diletakkan membentuk suatu tumpukan.<ref name="Sumarsih07"/> Bahan organik yang dicampurkan dapat berupa [[limbah pertanian]], [[sampah organik]], atau limbah gergajian.<ref name="Sumarsih07"/> Untuk mempercepat perombakan diberi [[pupuk N]], [[pupuk P]], atau nutrien anorganik lain.<ref name="Sumarsih07"/> Bahan yang telah dicampur sering ditumpuk membentuk barisan yang memanjang, yang disebut ''windrow''.<ref name="Sumarsih07"/> Selain itu dapat juga ditempatkan dalam wadah
yang luas dan diberi aerasi, khusus untuk bahan yang tercemari bahan kimia berbahaya.<ref name="Sumarsih07"/> Aerasi diberikan melalui pengadukan secara mekanis atau menggunakan alat khusus untuk memberikan aerasi.<ref name="Sumarsih07"/> Kelembaban bahan campuran tetap dijaga.<ref name="Sumarsih07"/> Setelah diinkubasikan terjadi pertumbuhan mikroba, dan suhu tumpukan meningkat mencapai 50-60<sup>0</sup>C.<ref name="Sumarsih07"/> Meningkatnya suhu dapat meningkatkan perombakan bahan oleh mikroba.<ref name="Sumarsih07"/> Metode composting telah digunakan misalnya untuk mengatasi tanah yang terkontaminasi [[klorofenol]].<ref name="Sumarsih07"/> Pada skala lapangan menunjukkan bahwa dengan metode ini dapat menurunkan konsentrasi bahan peledak [[TNT]], [[RDX]], dan [[HMX]] dalam sedimen yang tercemar oleh bahan-bahan tersebut.<ref name="Sumarsih07"/>
{{clear}}
== Referensi ==
|