Ramuan tradisional: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
TjBot (bicara | kontrib)
k bot kosmetik perubahan
43Rambu (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1:
'''Ramuan tradisional''' adalah media pengobatan yang menggunakan [[tanaman]] dengan kandungan bahan – bahan alamiah sebagai bahan bakunya.<ref name="ramuan">Handayani, Lestari,dr,M.Med(PH)., Maryani,Herti.DRA (2005). Mengatasi Penyakit pada Anak dengan Ramuan Tradisional. Jakarta. Agromedia. Hal 1-2. ISBN 979-3357-84-3,9789793357843.</ref> Berbagai jenis tanaman yang berkhasiat [[obat]] sebenarnya banyak yang dapat diperoleh di lingkungan sekitar, seperti di halaman [[rumah]], punggirpinggir jalan, atau di [[dapur]] sebagai bahan atau [[bumbu masakan]].<ref name="ramuan"/>
 
== Sejarah Ramuan Tradisional ==
[[Berkas:TonifyYin.JPG|thumb|250px|left|Ramuan tradisional dari Cina.]]
Perkembangan pengobatan dengan memanfaatkan tumbuhan berkhasiat obat telah dilakukan seiring dengan perkembangan [[kedokteran]] barat yang telah berlaku secara internasional. Penggunaan tanaman obat sebagai obat telah berlangsung sejak jaman dahulu.<ref name="Rizhosu"> [http://www.rizhosu.com/2010/02/sejarah-tanaman-obat-indonesia.html Sejarah Tanaman Obat], ''Rizhosu''. Diakses pada 28 Mei 2010.</ref> Pada jaman tersebut, manusia sudah mengonsumsi banyak tumbuh-tumbuhan karena khasiatnya yang menyehatkan.<ref name="Rizhosu"/> Pada jaman [[Mesir]] kuno, para [[budak]] diberi ransum [[bawang]] untuk membantu menghilangkan banyak penyakit demam dan infeksi yang umum terjadi pada masa itu.<ref name="Rizhosu"/> Sejak itulah catatan pertama tentang penulisan tanaman obat dan berbagai khasiatnya telah dikumpulkan oleh orang-orang mesir kuno.<ref name="Rizhosu"/> Pada saat itu, para [[pendeta]] Mesir kuno telah melakukan dan mempraktekkan pengobatan [[herbal]].<ref name="Rizhosu"/> Dari abad '''1500 SM''' telah dicatat pembuatan berbagai tanaman obat, seperti [[jintan]] dan kayu manis. Orang-orang [[Yunani]] dan [[Romawi]] kuno juga telah melakukan pengobatan herbal. Mereka menemukan berbagai tanaman obat baru, seperti [[rosemary]] dan [[lavender]] pada saat mengadakan perjalanan ke berbagai daratan lain.<ref name="Rizhosu"/> Berbagai kebudayaan lain yang memiliki sejarah penggunaan pengobatan dengan menggunakan ramuan tradisional adalah orang [[Cina]] dan [[India]].<ref name="Rizhosu"/> Di [[Inggris]], penggunaan tanaman obat dikembangkan bersamaan dengan didirikannya biara-biara di seluruh negeri.<ref name="Rizhosu"/> Setiap [[biara]] memiliki tamanan obat masing-masing yang digunakan untuk merawat para pendeta maupun para [[penduduk]] setempat.<ref name="Rizhosu"/> Pada beberapa daerah, khususnya [[Wales]] dan [[Skotlandia]], orang-orang [[Druid]] dan para penyembuh [[Celtik]] menggunakan obat-obatan dalam perayaan [[agama]] dan [[ritual]] mereka.<ref name="Rizhosu"/> Pengetahuan ramuan tradisional semakin berkembang dengan terciptanya [[mesin cetak]] pada '''abad ke 15''', sehingga penulisan mengenai ''Tanaman-Tanaman Obat'' dapat dilakukan.<ref name="Rizhosu"/> Sekitar '''tahun 1630''', [[John Parkinson]] dari [[London]] menulis mengenai tanaman obat dari berbagai tanaman.<ref name="Rizhosu"/> [[Nicholas Culpepper]] '''( 1616-1654 )''' dengan karyanya yang paling terkenal yaitu ''The Complete Herbal and English Physician, Enlarged'', diterbitkan pada''' tahun 1649'''.<ref name="Rizhosu"/> Pada '''tahun 1812''', [[Henry Potter]] telah memulai bisnisnya menyediakan berbagai tanaman obat dan berdagang [[lintah]].<ref name="Rizhosu"/> Sejak saat itu banyak sekali pengetahuan tradisional dan cerita rakyat tentang tanaman obat dapat ditemukan mulai dari Inggris, [[Eropa]], [[Timur Tengah]], [[Asia]], dan [[Amerika]], sehingga Potter terdorong untuk menulis kembali bukunya ''Potter’s Encyclopaedia of Botanical Drug and Preparatians'', yang sampai saat inipun masih diterbitkan.<ref name="Rizhosu"/> '''Tahun 1864''', ''National Association of Medical Herbalists'' didirikan dengan tujuan mengorganisir pelatihan para praktisi pengobatan secara tradisional, serta mempertahankan standar-standar praktek pengobatan.<ref name="Rizhosu"/> Sampai awal abad ini, banyak [[organisasi]] telah berdiri untuk mempelajari pengobatan ramuan tradisional.<ref name="Rizhosu"/> Berkembangnya penampilan obat-obatan herbal yang lebih alami telah menyebabkan tumbuhnya dukungan dan popularitasnya.<ref name="Rizhosu"/> Pengobatan dengan ramuan tradisional dapat dipandang sebagai pendahuluan [[farmakologi]] modern.<ref name="Rizhosu"/> Pada saat ini, ramuan tradisional digunakan sebagai metode yang efektif dan lebih alami untuk menyembuhkan dan mencegah penyakit.<ref name="Rizhosu"/> Sejarah ramuan tradisional di [[Indonesia]] berdasarkan catatan sejarah, wilayah nusantara dari '''abad ke 5''' sampai dengan '''abad ke 19''', menggunakan tanaman obat sebagai sarana paling utama bagi [[masyarakat]] tradisional untuk pengobatan [[penyakit]] dan pemeliharan [[kesehatan]].<ref name="Rizhosu"/> [[Kerajaan]] di wilayah nusantara seperti [[Sriwijaya]], [[Majapahit]] dan [[Mataram]] mencapai beberapa puncak kejayaan dan menyisakan banyak peninggalan yang dikagumi dunia.<ref name="Rizhosu"/> Salah satunya adalah produk masyarakat tradisional yang mengandalkan pemeliharaan kesehatannya dari tanaman obat. Banyak jenis tanaman yang digunakan secara tunggal maupun ramuan terbukti sebagai bahan pemelihara kesehatan.<ref name="Rizhosu"/> Pengetahuan tanaman obat yang ada di wilayah nusantara bersumber dari pewarisan pengetahuan secara turun-temurun, dan terus-menerus diperkaya dengan pengetahuan dari luar nusantara, khususnya dari China dan India.<ref name="Rizhosu"/>
Pengobatan tradisional telah dilakukan sejak zaman dahulu dan diwariskan secara turun temurun kepada generasi berikutnya.<ref name=" sejarah ramuan">Suharmiati,Msi,Apt., Handayani,Lestari,dr,M.Med(PH). (2005). Agromedia Pustaka. Depok. Hal 11.</ref>. Di [[Indonesia pun]], penggunaan ramuan tradisional erat kaitannya dengan pengobatan tradisional yang diwariskan secara turun–temurun.<ref name=" sejarah ramuan"/> Selain di Indonesia, ramuan tradisional juga dapat ditemukan di negara – negara lain, seperti [[Cina]], [[Jepang]], [[Korea]], [[Malaysia]], [[India]], [[suku Indian]] di [[Amerika]], dan negara di [[Afrika]].<ref name=" sejarah ramuan"/> Bahkan, Cina terkenal sebgai gudang ramuan tradisional.<ref name=" sejarah ramuan"/> Pengobatan dengan ramuan tradisional, di negeri tirai [[bambu]] ini, telah dilakukan sejak zaman [[Dinasti Ming]], sekitar tahun 1368 – 1644.<ref name=" sejarah ramuan"/> Pada zaman itu para [[tabib]] secara turun temurun rajin mencatat berbagai [[resep]] berkhasiat obat yang ditemukan.<ref name=" sejarah ramuan"/>
 
=== Beberapa Contoh Tanaman Obat Tradisional ===
Semua bagian tanaman dapat dimanfaatkan sebagai bahan ramuan tradisional, dari bagian daun, kulit batang, buah, biji, bahkan pada bagian akarnya.<ref name="tanaman">Hariana, H. Arief. (2006). Tumbuhan Obat & Khasiatnya 3. Jakarta:Swadaya. ISBN 9790020082, 9789790020085. Hal 5-9.</ref>
 
=== Daun ===
{|class=prettytable
|-
!No.
!Nama Tanaman
!Khasiat dan Manfaat
|-
|<center>1.</center>
|[[Daun dewa]] ''(Gynura Segetum)''
|Menyembuhkan muntah darah dan [[payudara]] bengkak
|-
|<center>2.</center>
|[[Seledri]]
|Menyembuhkan [[tekanan darah tinggi]]
|-
|<center>3.</center>
|Belimbing
|Menyembuhkan tekanan darah tinggi
|-
|<center>4.</center>
|[[Kelor]]
|Mengobati panas dalam dan demam
|-
|<center>5.</center>
|Daun [[bayam]] duri
|Mengobati kurang darah
|-
|<center>6.</center>
|[[Kangkung]]
|Mengobati [[insomnia]]
|-
|<center>7.</center>
|[[Saga]] ''(Abrus precatorius)''
|Menyembuhkan batuk dan sariawan
|-
|<center>8.</center>
|[[Pacar cina]] ''(Aglaiae ordorota Lour)''
|Menyembuhkan penyakit [[gonorrhoe]] (penyakit kelamin)
|-
|<center>9.</center>
|[[Landep]] ''(Barleriae prionitis L.)''
|Menyembuhkan [[rematik]]
|-
|<center>10.</center>
|[[Miana]] ''(Coleus atropurpureus Bentham)''
|Menyembuhkan [[wasir]]
|-
|<center>11.</center>
|[[Pepaya]] ''(Carica papaya L.)''
|Menyembuhkan demam dan [[disentri]]
|-
|<center>12.</center>
|Jintan ''(Coleus amboinicus)''
|Menyembuhkan batuk, mules, dan sariawan
|-
|<center>13.</center>
|[[Pegagan]] ''(Cantella asiatica Urban)''
|Menyembuhkan sariawan dan bersifat astringensia (mampu membasmi bakteri)
|-
|<center>14.</center>
|[[Blustru]] ''(Luffa cylindrice Roem)''
|Bersifat diuretik (peluruh [[air seni]])
|-
|<center>15.</center>
|[[Kemuning]] ''(Murrayae paniculata Jack)''
|Menyembuhkan penyakit gonorrhoe
|-
|<center>16.</center>
|[[Murbei]] ''(Morus indica Rumph)''
|Bersifat diuretik
|-
|<center>17.</center>
|[[Kumis kucing]] ''(Orthosiphon stamineus Benth)''
|Bersifat diuretik
|-
|<center>18.</center>
|[[Sirih]] ''(Chavica betle L.)''
|Menyembuhkan batuk, [[antiseptika]] (membunuh mikroorganisme berbahaya), dan obat kumur
|-
|<center>19.</center>
|[[Randu]] ''(Ceiba pentandra Gaerth)''
|Sebagai obat mencret dan kumur
|-
|<center>20.</center>
|[[Salam]] ''(Eugenia polyantha Wight)''
|Bersifat astringensia
|-
|<center>21.</center>
|[[Jambu biji]] ''(Psidium guajava L.)''
|Menyembuhkan mencret
|}
 
=== Batang ===
# [[Kayu manis]] ''(Cinnamomum burmanii)'' dimanfaatkan untuk mengobati penyakit [[batuk]] dan [[sesak napas]], nyeri [[lambung]], [[perut]] kembung, [[diare]], [[rematik]], dan menghangatkan lambung.<ref name="contoh">Lingga, Pinus. (1990). Resep-resep Obat Tradisional Seri pendidikan kesejahteraan Keluarga. Yogyakarta. Penebar Swadaya. Hal 25.</ref>.
# [[Dadap ayam]] ''(Erythrina varigata Linn.Var.orientalis)'', kulit batangnya dapat menyembuhkan asma.
# [[Pulasari]] ''(Alyxia stellata Roem)'', kulit batangnyas sifat karminatif, sehingga dapat digunakan sebagai obat perut kembung.
# [[Brotawali]] ''(Tonospora rumphii Boerl)'', kulit batangnya digunakan untuk mengobati demam, sakit kuning, obat cacingan, [[kudis]], dan diabetes.
# [[Jeruk nipis]] ''(Citrus aurantifolia)'', kulit batangnya dapat digunakan sebagai antiseptik, sehingga dapat dipakai sebagai obat kumur.
# [[Delima]] ''(Punice granatum L.)'', kulit batangnya berkhasiat sebagai anti [[cacing pita]] [[(obat antelmentika)]].
 
=== Buah ===
# [[Jeruk nipis]] ''(Citrus aurantifolia)'' , buahnya berkhasiat untuk menyembuhkan penyakit [[demam]], [[batuk kronis]], [[kurang darah]], menghentikan kebiasaan [[merokok]], menghilangkan bau badan, menyegarkan [[tubuh]], dan memperlancar buang air kecil.<ref name="contoh"/>
# [[Cabai merah]] ''(Capsicum annuum L.)'', buahnya berkhasiat sebagai obat gosok untuk penyakit rematik dan masuk angin<ref name="contoh"/>
# [[LengkuasBelimbing]] wuluh ''(LanguasAverrhoa galanga L. Stuntzbilimbi)'', buahnya dimanfaatkan untuk mengobatimenyembuhkan [[penyakit kulit]]batuk, bersifatmelegakan [[antifungi]]napas, dan [[antimencairkan bakteri]], serta menambah selera [[makan]]dahak.<ref name="contoh"/>
# [[Mengkudu]] ''(Morinda citrifolia)'', buahnya dapat digunakan untuk mengobati penyakit [[radang usus]], susah buang air kecil, batuk, [[amandel]], [[difetri]], [[lever]], [[sariawan]], tekanan darah tinggi, dan [[sembelit]].
# [[Lidah buaya]] atau ''aloevera'' selain dimanfaatkan untuk kesuburan rambut, juga dapat mengobati [[penyakit]] [[ambeien]],[[diabetes melitus]], dan serangan [[jantung]].<ref name="contoh"/>
# [[Kemukus]] ''(Piper cubeba L.)'', buahnya banyak digunakan sebagai obat radang selaput lendir saluran kemih.
# [[Kapulaga]] ''(Elettaria cardamomum Maton)'' dan [[ketumbar]] (''Coriandrum sativum L.)'', buahnya dapat dimanfaatkan sebagai obat antikembung.
 
=== Biji ===
# [[Kecubung]] ''(Datura metel)'', bijinya dimanfaatkan untuk menyembuhkan penyakit [[asma]], [[bisul]], dan [[anus]] turun.
# [[Kapur barus]] ''(Dryobalanops aromatica Gaertn.)'', bijinya yang dihancurkan dapat menyembuhkan gangguan [[pencernaan]].
# [[Pinang]] ''(Areca catecha L.)'', tepung biji pinang berkhasiat sebagai obat antelmentika, terutama terhadap cacing pita.
# [[Kedawung]] ''(Parkia biglobosa Bentham)'', bijinya banyak digunakan sebagai bahan obat sakit perut, mulas, diare, dan bersifat [[astringensia]].
# [[Pala]] ''(Myristica)'', bijinya dapat dimanfaatkan untuk mengatasi perut kembung, sebagai stimulansia setempat terhadap saluran pencernaan, bahan obat pembius, menyebabkan rasa kantuk, dan memperlambat pernapasan.
# [[Jamblang]] ''(Eugenia cumini Merr)'', bijinya banyak digunakan sebagai bahan obat untuk menyembuhkan penyakit kencing manis (diabetes).
 
=== Akar ===
# Pepaya ''(Carica papaya L.)'', akarnya dapat digunakan sebagai obat cacing.
# [[Aren]] ''(Arenga pinnata Merril)'', akarnya dimanfaatkan sebagai obat diuretik.
# [[Pule pandak]] ''(Rauwolfia serpentina Benth)'', akarnya dapat digunakan sebagai obat [[antihipertensiva]] dan gangguan [[neuropsikhlatrik]], seperti tekanan darah tinggi.
 
=== Umbi atau Rimpang ===
# [[Bangle]] ''(Zingiber purpureum Roxb.)'' dimanfaatkan untuk menyembuhkan sakit [[kepala]], susah buang air besar, nyeri pada perut, [[sakit kuning]], perut kembung, dan melangsingkan tubuh.
# [[Jahe]] ''(Zingiber officinale Rosc.)'' digunakan untuk menghangatkan badan, menyembuhkan sakit [[pinggang]], asma, muntah, dan nyeri [[otot]].
# [[Kencur]] ''(Kaempferia galanga L.)'' digunakan untuk menyembuhkan sakit kepala, obat batuk, melancarkan keringat, dan mengeluarkan dahak.
# [[Kunyit]] ''(Curcuma domestica Val.)'' dimanfaatkan untuk menyembuhkan diare, masuk angin, [[hepatitis]], dan kejang-kejang.
# [[Lempuyung]] ''(Zingiber zerumbel)'' dimanfaatkan sebagai obat pelangsing, penambah nafsu makan, disentri, dan diare.
# [[Lengkuas]] ''(Languas galanga L.Stunzt)'' dimanfaatkan untuk mengobati [[panu]], serta bersifat antifungi dan anti bakteri.
# [[Temu giring]] ''(Curcuma heynaena Val.)'' digunakan sebagai obat anti cacing, sakit perut, dan melangsingkan tubuh.
# [[Temu hitam]] ''(Curcuma aeroginosa Roxb.)'' digunakan sebagai obat anti cacing, mencegah kelesuan, dan memperlancar peredaran darah.
# [[Temulawak]] ''(Curcuma xanthorrhiza Roxb.)'' berkhasiat mengatasi sembelit, memperbanyak [[ASI]], dan memperkuat sekresi [[empedu]].
# [[Alang-alang]] ''(Imperata cylindrica Beav.)'' berkhasiat sebagai obat untuk memperlancar air seni (diuretik).
 
 
'''Gambar Berbagai Jenis Tanaman Obat Tradisional'''
<gallery>
Image:Piper betel's leaf.jpg|Daun sirih
Image:Cinnamon-other.jpg|Kayu manis
Image:Morinda citrifolia Fruit.jpg|Buah mengkudu
Image:Owoce Orzech arekowy.jpg|Biji pinang
Image:Royal Palm Roots.jpg|Akar pohon aren
Image:Turmericroot.jpg|Temulawak
Image:Carica papaya11.jpg|Daun pepaya
Image:Punica granatum Tbilisi.jpg|Pohon delima
</gallery>
 
== Faktor Peningkatan Penggunaan Obat Tradisional ==
Baris 16 ⟶ 158:
# Harga obat – obatan buatan [[pabrik]] yang sangat mahal, sehingga [[masyarakat]] mencari alternatif pengobatan yang lebih murah.
# Efek samping yang ditimbulkan oleh obat tradisional sangat kecil dibandingkan dengan obat buatan pabrik.
# Kandungan [[unsur]] [[kimia]] yang terkandung di dalam obat tradisional sebenarnya menjadi dasar pengobatan [[kedokteran]] [[modern]]. Artinya, pembuatan obat–obatan pabrik menggunakan rumus [[rumuskimia]] kimia yang telah disentetis dari kandungan bahan [[alami]] ramuan [[tradisional]].
 
== Kelebihan dan Kekurangan Ramuan Tradisional ==
Baris 27 ⟶ 169:
 
== Perawatan Tanaman Obat Tradisional ==
Tanaman yang dipelihara di pekarangan rumah tidak memerlukan perawatan khusus, baik sebagai bumbu dapur atau bahan obat.<ref name="perawatan">Santoso, Hieronymus Budi. (2008). Ragam dan Khasiat Tanaman Obat. Jakarta Selatan. Agromedia Pustaka. Hal 50.</ref>. Perlakuan khusus dalam [[budi daya]] tanaman obat dilakukan dalam skala usaha, dengan tujuan untuk memperoleh kualitas dan kuantitas hasil yang optimum.<ref name="perawatan"/> Kegiatan pemupukan dan pengandalian hama penyakit tanaman perlu dilakukan.<ref name="perawatan"/> Kegiatan ini sangat erat hubungannya dengan penggunaan bahan kimiawi yang terkandung dalam pupuk atau [[pestisida]].<ref name="perawatan"/> Pemakaian bahan kimiawi dapat mencemari lingkungan, baik [[tanah]] maupun air, dan yang paling berbahaya residu yang dihasilkan akan terakumulasi dalam produk tanaman yang dihasilkan.<ref name="perawatan"/> Untuk itu, perlu diperkenalkan sistem budi daya yang tidak tergantung pada bahan-bahan kimia.<ref name="perawatan"/> Sistem ini dikenal dengan istilah [[pertanian organik]].<ref name="perawatan"/> Dalam budi daya tanaman obat dapat dimanfaatkan [[pupuk organik]] untuk menambah [[unsur hara]] mineral yang dibutuhkan tanaman.<ref name="perawatan"/> Pupuk organik yang digunakan di antaranya adalah [[pupuk kandang]], [[bokhasi]], [[kompos]], [[humus]], [[sampah dapur]], dan [[serasah daun]].<ref name="perawatan"/> Selain itu, sebagai bahan pengendali [[hama]] penyakit tanaman, dapat dimanfaatkan pestisida alami yang terdapat di sekitar rumah, seperti tanaman babadotan ''(Ageratum conyzoides)'', [[sirsak]], [[lantana]], dan daun [[tembakau]].<ref name="perawatan"/>
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM 'Phytophtora hevig aangetaste aanplant Vorstenlanden' TMnr 10012060.jpg|thumb|250px|Daun tembakau merupakan contoh pestisida alami.]]
Tanaman yang dipelihara di pekarangan rumah tidak memerlukan perawatan khusus, baik sebagai bumbu dapur atau bahan obat.<ref name="perawatan">Santoso, Hieronymus Budi. (2008). Ragam dan Khasiat Tanaman Obat. Jakarta Selatan. Agromedia Pustaka. Hal 50.</ref>. Perlakuan khusus dalam [[budi daya]] tanaman obat dilakukan dalam skala usaha, dengan tujuan untuk memperoleh kualitas dan kuantitas hasil yang optimum.<ref name="perawatan"/> Kegiatan pemupukan dan pengandalian hama penyakit tanaman perlu dilakukan.<ref name="perawatan"/> Kegiatan ini sangat erat hubungannya dengan penggunaan bahan kimiawi yang terkandung dalam pupuk atau [[pestisida]].<ref name="perawatan"/> Pemakaian bahan kimiawi dapat mencemari lingkungan, baik [[tanah]] maupun air, dan yang paling berbahaya residu yang dihasilkan akan terakumulasi dalam produk tanaman yang dihasilkan.<ref name="perawatan"/> Untuk itu, perlu diperkenalkan sistem budi daya yang tidak tergantung pada bahan-bahan kimia.<ref name="perawatan"/> Sistem ini dikenal dengan istilah [[pertanian organik]].<ref name="perawatan"/> Dalam budi daya tanaman obat dapat dimanfaatkan [[pupuk organik]] untuk menambah [[unsur hara]] mineral yang dibutuhkan tanaman.<ref name="perawatan"/> Pupuk organik yang digunakan di antaranya adalah [[pupuk kandang]], [[bokhasi]], [[kompos]], [[humus]], [[sampah dapur]], dan [[serasah daun]].<ref name="perawatan"/> Selain itu, sebagai bahan pengendali [[hama]] penyakit tanaman, dapat dimanfaatkan pestisida alami yang terdapat di sekitar rumah, seperti tanaman babadotan ''(Ageratum conyzoides)'', [[sirsak]], [[lantana]], dan daun [[tembakau]].<ref name="perawatan"/>
{{clear}}
== Referensi ==