Batik cap: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
TjBot (bicara | kontrib)
k bot kosmetik perubahan
Jagawana (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Baris 1:
{{rapikan}}
'''Batik Cap''' adalah salah satu jenis hasil proses produksi [[batik]] yang menggunakan [[canting]] cap. Canting cap yang dimaksud di sini mirip seperti [[stempel.]], Cumanhanya bahannya terbuat dari [[tembaga]] dan dimensinya lebih besar., Ratarata-rata berukuran 20cm X 20cm.<br /><br />
<UL><U>Proses Pembuatan batik cap adalah sebagai berikut :</U>
<LI>Kain mori diletakkan di atas meja datar yang telah dilapisi dengan bahan yang empuk
<LI>Malam direbus hingga mencair dan dijaga agar suhu cairan malam ini tetap dalam kondiri 60 s/d 70 derajat Celcius
<LI>Canting Cap lalu dimasukkan kedalam cairan malam tadi (kurang lebih 2 cm bagian bawah canting cap yang tercelup cairan malam)
<LI>Canting Cap kemudian di-cap-kan (di-stempel-kan) dengan tekanan yang cukup di atas kain mori yang telah disiapkan tadi
<LI>Cairan malam akan meresap ke dalam pori-pori kain mori hingga tembus ke sisi lain permukaan kain mori
<LI>[http://www.parasantique.com/ngecap_batik.JPG gambar ngecap batik]
<LI>Setelah proses penge-cap-an selesai dengan berbagai kombinasi canting cap yang digunakan, selanjutnya kain mori akan dilakukan proses pewarnaan, dengan cara mencelupkan kain mori ini ke dalam tangki yang berisi warna yang sudah dipilih.
<LI>[http://www.parasantique.com/mewarnai_cap.JPG gambar pewarnaan batik]
<LI>Kain mori yang permukaannya telah diresapi oleh cairan malam, tidak akan terkena dalam proses pewarnaan ini.
<LI>Setelah proses pewarnaan, proses berikutnya adalah penghilangan berkas motif cairan malam melalui proses penggodogan.
<LI>[http://www.parasantique.com/lorot.JPG gambar penggodogan batik]
 
== Proses Pembuatan ==
<LI>Sehingga akan nampak 2 warna, yaitu warna dasar asli kain mori yang tadi tertutup malam, dan warna setelah proses pewarnaan tadi.
<LI>* Kain mori diletakkan di atas meja datar yang telah dilapisi dengan bahan yang empuk
<LI>Jika akan diberikan kombinasi pewarnaan lagi, makan harus dimulai lagi dari proses penge-cap-an cairan malam - pewarnaan - penggodogan lagi.
<LI>* Malam direbus hingga mencair dan dijaga agar suhu cairan malam ini tetap dalam kondiri 60 s/d 70 derajat Celcius
<LI>Sehingga diperlukan proses berulang untuk setiap warna.
<LI>* Canting Cap lalu dimasukkan kedalam cairan malam tadi (kurang lebih 2 cm bagian bawah canting cap yang tercelup cairan malam)
<LI>Hal yang menarik dari batik cap adalah pada proses perkawinan warna, karena permukaan kain mori yang telah diwarna sebelumnya akan diwarna lagi pada proses pewarnaan berikutnya, sehingga perlu keahlian khusus dalam proses pemilihan & perkawinan warna.
<LI>* Canting Cap kemudian di-cap-kan (di-stempel-kan) dengan tekanan yang cukup di atas kain mori yang telah disiapkan tadi
<LI>Oleh karena proses pewarnaan yang berulang-ulang dan menyeluruh pada setiap pori-pori kain mori, maka warna pada batik cap cenderung lebih awet dan tahan lama dibandingkan dengan batik yang lain.
<LI>* Cairan malam akan meresap ke dalam pori-pori kain mori hingga tembus ke sisi lain permukaan kain mori
<LI>Proses terakhir dari pembuatan batik cap adalah proses pembersihan dan pencerahan warna dengan soda. Selanjutnya dikeringkan dan disetrika.
<LI>* Setelah proses penge-cap-an selesai dengan berbagai kombinasi canting cap yang digunakan, selanjutnya kain mori akan dilakukan proses pewarnaan, dengan cara mencelupkan kain mori ini ke dalam tangki yang berisi warna yang sudah dipilih.
</UL>
<LI>* Kain mori yang permukaannya telah diresapi oleh cairan malam, tidak akan terkena dalam proses pewarnaan ini.
<LI>* Setelah proses pewarnaan, proses berikutnya adalah penghilangan berkas motif cairan malam melalui proses penggodogan.
<UL>Ciri-ciri batik CAP adalah :
<LI>* Sehingga akan nampak 2 warna, yaitu warna dasar asli kain mori yang tadi tertutup malam, dan warna setelah proses pewarnaan tadi.
<LI>Warna batik kedua belah sisi kain adalah sama
<LI>* Jika akan diberikan kombinasi pewarnaan lagi, makan harus dimulai lagi dari proses penge-cap-an cairan malam - pewarnaan - penggodogan lagi.
<LI>Warna batik lebih mengkilap
<LI>* Sehingga diperlukan proses berulang untuk setiap warna.
<LI>Motif tidak terlalu detil
<LI>* Hal yang menarik dari batik cap adalah pada proses perkawinan warna, karena permukaan kain mori yang telah diwarna sebelumnya akan diwarna lagi pada proses pewarnaan berikutnya, sehingga perlu keahlian khusus dalam proses pemilihan & perkawinan warna.
<LI>Biasanya warna dasar adalah warna tua / gelap
<LI>* Oleh karena proses pewarnaan yang berulang-ulang dan menyeluruh pada setiap pori-pori kain mori, maka warna pada batik cap cenderung lebih awet dan tahan lama dibandingkan dengan batik yang lain.
</UL>
<LI>* Proses terakhir dari pembuatan batik cap adalah proses pembersihan dan pencerahan warna dengan soda. Selanjutnya dikeringkan dan disetrika.
 
=== Ciri-ciri ===
 
<LI>* Warna batik kedua belah sisi kain adalah sama
web: http://www.parasantique.com/
<LI>* Warna batik lebih mengkilap
<LI>* Motif tidak terlalu detil
<LI>* Biasanya warna dasar adalah warna tua / gelap