Republik Demokratik Azerbaijan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Interfase (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 109:
 
=== Pertempuran untuk eksistensi ===
Republik Demokratik Azerbaijan berada pada posisi yang sulit, dikelimdikurung dari utara oleh pasukan [[Denikin]] yang maju, Iran yang tidak bersahabat di selatan; pemerintah Britania Raya tidak bermusuhan, tetapi acuh terhadap usaha kaum Muslim. Jendral Thomson tidak mengakui republik ini <ref name="all-of-azerbaijan">[http://www.all-of-azerbaijan.com/azerbaijandemocraticrepublic.php Azerbaijan Democratic Republic]</ref>, tetapi bekerja sama secara erat dengan republik ini<ref name="all-of-azerbaijan"/>. Pada tanggal [[25 April]] [[1919]], protes yang dilaksanakan oleh pekerja [[Talysh]] yang pro-Bolshevik terjadi di [[Lankaran]] dan memberhentikan [[Kediktatoran Militer Provinsional Mughan|pemerintahan teritorial Mughan]], kediktatoran militer yang dipimpin oleh kolonel Rusia, Sukhorukov. Pada [[15 Mei]], kongres "Dewan Pekerja' dan Wakil Petani" distrik Lankaran memproklamasikan ''[[Republik Mughan Soviet]]''. Pada pertengahan tahun 1919, situasi di Azerbaijan sedikit lebih stabil, dan pasukan Britania Raya meninggalkan Azerbaijan pada tanggal [[19 Agustus]] [[1919]].
 
Hal ini menyebabkan Republik Demokratik Azerbaijan mengikuti kebijakan netral terhadap Perang Saudara Rusia. Pada [[16 Juni]] [[1919]], Republik Demokratik Azerbaijan dan Georgia menandatangani pakta pertahanan melawan tentara Putih pimpinan Jendral [[Anton Denikin]] yang mengancam akan menyerang pada perbatasan mereka. Denikin membuat pakta militer rahasia dengan Armenia. Republik Armenia dengan pasukannya membentuk korps ke-7 pasukan Denikin dan mendapat dukungan militer dari Gerakan Putih. Fakta ini menyebabkan meningkatnya ketegangan hubungan antara Republik Demokratik Azerbaijan dengan Armenia. Namun, perang tidak pernah terjadi karena pada Januari 1920, tentara Denikin seluruhnya ditaklukan oleh [[Pasukan ke-11 Soviet|tentara Merah XI]], yang nantinya mulai menaruh pasukannya di perbatasan Azerbaijan.