Badak NGL: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot melakukan perubahan kosmetika |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 19:
'''PT Badak Natural Gas Liquefaction''' lebih dikenal dengan '''PT Badak NGL''' adalah [[perusahaan]] penghasil [[LNG|LNG (''Liquid Natural Gas'')]] terbesar di [[Indonesia]] dan di dunia. Berlokasi di [[Bontang]], [[Kalimantan Timur]], perusahaan ini memiliki 8 ''process train'' (A - H) yang mampu menghasilkan 22,5 Mtpa LNG (juta metrik ton LNG per tahun). PT Badak NGL merupakan salah satu penyumbang devisa terbesar bagi Kota Bontang maupun Indonesia. Memiliki karyawan sebanyak 1.800 orang dan pekerja dari kontraktor sebanyak 2.600 orang (2007).
=== Pemegang saham<ref>http://www.badaklng.co.id/about_boc.
{|
|-
Baris 25:
| : 55%
|-
| [[
| : 20%
|-
Baris 43:
== Sejarah ==
=== Penemuan gas alam raksasa ===
Proyek LNG Badak dimulai ketika [[Huffco]] (sekarang [[VICO Indonesia]]), sebuah perusahaan [[KKKS|kontraktor migas]] dengan [[Kontrak Bagi Hasil|PSC]] pada [[Pertamina]], berhasil menemukan cadangan [[gas alam]] raksasa di lapangan [[Muara Badak, Kutai Kartanegara|Muara Badak]], Kalimantan Timur pada [[Februari]] [[1972]], setelah sebelumnya ditemukannya juga cadangan gas alam raksasa serupa di lapangan [[Arun]], [[Aceh]] oleh [[Exxon Mobil]].
Saat itu bisnis LNG belum banyak dikenal dan hanya ada empat kilang LNG di seluruh dunia dengan pengalaman 3-4 tahun pengoperasian. Walau tanpa pengalaman sebelumnya di bidang LNG, Pertamina, Mobil Oil, dan Huffco Inc., bersepakat untuk mengembangkan proyek LNG yang dapat mengekspor gas alam berbentuk cair dalam jumlah besar. Pertamina, Mobil Oil, dan Huffco Inc. berusaha menjual proyek kepada dua konsumen LNG potensial, penyandang dana potensial, dan mitra potensial di seluruh dunia. Upaya tersebut akhirnya membuahkan hasil dengan disepakatinya kontrak penjualan LNG terhadap lima perusahaan Jepang: Chubu Electric Co., Kansai Electric Power Co., Kyushu Electric Power Co., Nippon Steel Corp dan Osaka Gas Co. Ltd, pada tanggal 5 Desember 1973 yang dikenal dengan “The 1973 Contract”.
=== Pendirian dan perkembangan perusahaan ===
Baris 52 ⟶ 54:
PT Badak juga mempunyai 4 jalur pipa paralel berukuran 36" dan 42" yang berfungsi mengirimkan gas alam dari ladang-ladang gas untuk bahan baku LNG dan LPG dari sebelumnya yang hanya punya satu jalur pipa berukuran 36" pada masa awal perusahaan berdiri. Selain itu, di jalur yang sama ada satu pipa berukuran 42" dimiliki oleh [[Pupuk Kalimantan Timur]].
Selama 25 tahun, pabrik LNG Badak yang pada mulanya hanya memiliki 2 train, tapi sekarang sudah mempunyai 8 train dan ditambah dengan fasilitas penghasil [[LPG]], seiring dengan ditemukannya cadangan gas alam yang tak kalah besar di sekitar Muara Badak. Jika beroperasi pada kapasitas penuh, kilang LNG Badak dapat memproduksi rata-rata 140.000 ton m3 gas alam per harinya. Total produksi gas alam setahunnya berhasil ditingkatkan dari 3,3 juta ton LNG per tahun di tahun 1977 menjadi lebih dari 22 juta ton LNG dan 1,2 juta ton LPG per tahun. Produksi
=== Penurunan produksi ===
Sejak tahun 2001, produksi LNG dari Bontang mulai menurun. Dari 379 kargo tahun 2001 menjadi 341 kargo di tahun 2005. Penurunan produksi ini menyebabkan PT Badak tidak mampu lagi memenuhi komitmennya pada pembeli. Selain itu, kebijakan pemerintah juga mengurangi ekspor LNG dari Bontang karena LNG tersebut dialihkan untuk memenuhi pasokan beberapa pabrik pupuk di dalam negeri. Produksi LPG pun terpaksa dihentikan sementara melihat berkurangnya pasokan gas ke PT Badak, terhitung sejak tahun 2006.<ref>http://www.badaklng.co.id/detailberita.jsp?Txt_IdEdisiBerita=16&Txt_IdBerita=1</ref>
Produksi LPG yang sempat dihentikan oleh PT Badak pada tahun 2006, mulai dioperasikan lagi pada tahun 2009 dengan total produksi tahun itu 435.518. Namun, produksi LNG terus menurun sejak tahun 2001 (produksi tertinggi dalam sejarah PT Badak), meski sempat kenaikan pada tahun 2007 dan 2008. Pada tahun 2009, tercatat produksi LNG adalah sebanyak 17,375,053 ton.<ref>http://www.badaklng.co.id/ina/statistik.html</ref>
Menurut perkiraan beberapa pakar, berdasarkan pada data ketersediaan gas alam yang ada pada awal tahun 2008, diperkirakan pada tahun 2010, PT Badak akan beroperasi hanya dengan 6 train. Tahun 2011, yang beroperasi 4 train, rentang 2012-2014 yang beroperasi 2 train, dan 2015-2017 hanya beroperasi sebanyak 1 train. Pasca 2017 belum ada kepastiannya.<ref>http://www.tribunkaltim.com/Bontang/Tahun-2011-Gas-PT-Badak-Sisa-Empat-Train.html</ref>
|