Tengkawang tungkul: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k spasi berlebihan |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 15:
|}}
'''Tengkawang tungkul''' atau biasa disebut meranti merah merupakan [[flora]] khas provinsi [[Kalimantan Barat]].<ref>[http://www.kidnesia.com/Kidnesia/Indonesiaku/Propinsi/Kalimantan-Barat/Flora/Tengkawang-Tungkul Situs Kidnesia: Tengkawang Tungkul]<small>diakses 27 Mei 2010</small></ref> Tumbuhan ini sudah lama akrab dengan masyarakat [[Kalimantan Barat]] karena sejarah pemanfaatannya panjang. Pemanfaatamya sudah berjalan turun temurun serta pembudidayaannya sudah dilakukan sejak lama, kira-kira tahun 1881.<ref name="balai"/>Tengkawang jenis ini banyak tumbuh di tanah aluvial di [[hutan hujan tropis]] dan wilayah [[dataran rendah]] sekitar 600 meter diatas permukaan [[laut]].<ref> [http://www.forestry.sarawak.gov.my/forweb/ourfor/flora/pp/smacro.htm Situs Sarawak Forestry:Dipterocarpaceae]</ref>
== Morfologi dan manfaat ==
Tinggi pohon Tengkawang tungkul dapat mencapai 30 m dengan garis tengah sekitar 60 cm, batangnya tegak, lurus, tidak berbanir, permukaan batangnya berwarna abu-abu serta berbercak-bercak.<ref name="porsea">[http://www.proseanet.org/prohati2/browser.php?pcategory=7&page=3&pagerset=1 Situs Prohati:Shorea macrophylla]</ref>
nabati. Bahkan buah keringnya diekspor ke [[Singapura]] dan [[Jepang]] untuk diproses dan diambil minyaknya,minyak tersebut digunakan untuk pengolahan makanan (cokelat), [[kosmetik]], dan [[lilin]].<ref name="balai"/>Bijinya dapat dipakai sebagai sumber penghasil [[minyak nabati]] karena dibandingkan dengan biji dari meranti lainnya, biji Tengkawang tungkul mempunyai kadar minyak nabati paling tinggi.<ref name="balai">
== Referensi ==
{{reflist}}
|