Alain Prost: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 77:
 
Pada tahun 1991, Mansell meninggalkan tim Scuderia, karena hubungan yang tidak stabil dengan Prost, dan ia bergabung kembali ke tim lamanya, Williams. Pengganti Mansell adalah pembalap Prancis lainnya, [[Jean Alesi]], yang telah memukau seisi grid F1 selama dua tahun sebelumnya di tim Tyrrell. Ferrari nampak memasuki masa penurunan, sebagian diantara masalah mereka adalah karena mesin V12 tidak lagi kompetitif terhadap mesin yang lebih kecil, yaitu versi V10 yang terkenal akan efisiensi bahan bakar dan juga berat yang lebih ringan. Sasis Ferrari, meskipun telah berulang kali di revisi besar-besaran sejak [[Grand Prix F1 Perancis 1991|Grand Prix Prancis]] masih juga tidak mampu selevel dengan McLaren dan Williams. Prost tidak satupun memenangkan lomba di 1991, dan ia hanya mendapatkan posisi podium lima kali. Ia melampiaskannya kekesalannya pada tim Italia, publik Italia pun mengkritik Prost, dan Prost malah berbicara lantang dengan mengatakan bahwa mobil Ferrari-nya tidak lebih baik daripada truk. Sebagai akibatnya, ia lantas dipecat sebelum akhir musim, tepat sebelum [[Grand Prix F1 Australia 1991|Grand Prix Australia]]. Posisi Alain Prost kemudian digantikan oleh [[Gianni Morbidelli]] untuk balapan akhir musim 1991, dan oleh [[Ivan Capelli]] untuk musim berikutnya.
 
==== Williams F1 (akhir karir) ====
Gagal mendapat tim dengan performa kompetitif, Prost memutuskan untuk cuti sementara di musim 1992, yang didominasi oleh Nigel Mansell di Williams-Renault. Setelah mendengar bahwa Prost akan kembali pada tahun 1993, Mansell meninggalkan Williams untuk membalap di seri CART. Prost dengan klausul kontraknya yang semakin rumit, meminta agar Williams tidak menarik pembalap sekaliber seperti Ayrton Senna di tahun yang sama. Akhirnya sebagai mitra dipilihlah Damon Hill untuk menemani Prost di 1993. Pembalap sebelumnya, Riccardo Patrese hengkang ke Benetton karena muak dengan permintaan Prost tersebut.
 
Di musim terakhirnya di F1 ini, Alain Prost akhirnya berhasil memenangi gelar juara dunianya yang keempat kali, sekaligus yang terakhir, setelah membalap tanpa persaingan berarti dari Ayrton Senna dengan mobil McLaren-Ford yang buruk. Damon Hill sempat beberapa kali merepotkan Prost, tapi atas persetujuan tim, ia dilarang untuk mengalahkan seniornya tersebut. Di akhir musim di GP Portugal, Prost mengumumkan bahwa ia tidak akan menetap bersama Williams untuk 1994, dan Senna diumumkan sebagai penggantinya untuk musim 1994. Prost sendiri memutuskan untuk pensiun sebagai pembalap F1. Di balapan terakhir di Adelaide, Prost memeluk mantan rekan setimnya Ayrton Senna, dan meminta maaf apabila selama mereka bersaing dulu ada tindakkan dari Prost yang tidak berkenan di hati Senna. Prost sendiri kemudian dianugerahi gelar OBE dari Ratu Elizabeth II di akhir tahun 1993. Rekor mengagumkan Prost adalah 51 kemenangan balapan (Michael Schumacher memecahkan rekor Prost tersebut di musim 2001). Selain itu, Sang Professor juga masih memegang rekor sebagai pembalap terbanyak yang melakukan start dengan mesin turbo (126 kali), dan menjadi pemenang paling banyak di GP Perancis untuk kategori pembalap tuan rumah. Sampai saat ini pun hanya Alain Prost-lah satu-satunya pembalap Perancis yang memenangi balapan di kandang sendiri.
 
== Rivalitas ==