Yakgwa: Perbedaan antara revisi

'''Yakgwa''' (약과) adalah jenis [[kue]] tradisional khas [[Korea]] ([[hangwa]]) yang terbuat dari [[tepung]] [[gandum]], [[madu]] dan [[minyak wijen]].<ref name="yakgwa">{{cite book | last= | first= | coauthors=| year=2002 | month= | title=An Illustrated Guide to Korean Culture - 233 traditional key words| publisher=Hakgojae Publishing Co| location=Seoul | isbn= 89-8546-98-1 | pages=114-115}}</ref><ref>{{id}}[http://world.kbs.co.kr/indonesian/program/program_koreacuisine_detail.htm?No=649 Yakgwa], ''kbs''. Diakses pada 9 Juni 2010.</ref> Kue ini biasa disajikan pada saat perayaan acara-acara penting dalam masyarakat Korea.<ref name="yakgwa"/> Sejarahnya, kue ini telah dibuat sejak zaman [[Dinasti Goryeo]] (935-1397) dan tertulis dalam dokumen-[[dokumen]] kuno.<ref name="yakgwa"/> Kue ini dianggap istimewa dan digunakan oleh [[raja]] dalam upacara persembahan di [[kuil Buddha]]. Di [[Cina]], yakgwa dikenal dengan nama ''Goryeobyeong'' (''kue Goryeo'').<ref name="yakgwa"/> Pada masa tersebut yakgwa dibuat berbentuk [[burung]], [[karper]] atau [[buah-buahan]].<ref name="yakgwa"/> Pada masa [[Dinasti Joseon]] (1397-1910), kue ini dibuat berbentuk [[krisan]] yang lebih sederhana untuk tujuan ritual persembahan.<ref name="yakgwa"/> Di zaman tersebut, yakgwa yang terbuat dari bahan-bahan seperti [[gandum]], [[madu]] dan [[minyak wijen]], dianggap mewah bagi rakyat kebanyakan sehingga pada suatu waktu saat harga barang naik dan menyebabkan rakyat kelaparan, kue ini dilarang pembuatannyadibuat.<ref name="yakgwa"/>

[[Tepung]] [[gandum]] dibuat menjadi [[adonan]] dan dicampurkan dengan [[arak]] berkualitas bagus, dicetak, dan digoreng sampai matang. Setelah itu kue dimasukkan dalam [[madu]] yang dicampurkan dengan sari [[jahe]], bubuk [[kayu manis]] dan [[lada hitam]].<ref name="yakgwa"/> Untuk menambah hiasan, permukaan kue dilapisi dengan butiran [[kacang]] [[cemara]].<ref name="yakgwa"/>