Ketika misi pengintaian Sekutu memergoki Jepang sedang membangun lapangan udara di [[Tanjung Lunga]] yang berada di pesisir timur Guadalkanal, situasi berubah menjadi genting. Lapangan terbang Jepang yang baru ini dianggap sebagai ancaman bagi Australia. Sebagai akibatnya, Amerika Serikat dengan segera, meskipun tidak benar-benar siap, melakukan pendaratan amfibi pertama di Guadalkanal untuk mengusir Jepang.
Pendaratan awal [[Marinir Amerika Serikat]] pada 7 Agustus 1942 berhasil merebut lapangan udara Jepang tanpa banyak kesulitan. Namun mempertahankan lapangan udara tersebut merupakan tugas berat. Amerika Serikat selama enam bulan berikutnya berusaha mempertahankannya dalam kampanye paling sengit yanguntuk memperebutkan supremasi darat, laut, dan udara. Guadalkanal menjadi titik balik utama dalam Perang Pasifik untuk menghentikan ekspansi Jepang. Setelah enam bulan berperang, Jepang menghentikan usahanya merebut kembali Guadalkanal. Tentara Jepang yang terakhir akhirnya dievakuasi dari pulau di Tanjung Esperance yang berada di pantai barat laut Guadalkanal pada Februari 1943.<ref>{{cite web |title=Guadalcanal Campaign, August 1942 - February 1943 Overview and Special Image Selection | url=http://www.history.navy.mil/photos/events/wwii-pac/guadlcnl/guadlcnl.htm |publisher=Naval History and Heritage |accessdate=2010-06-10}}</ref>
Segera setelah mendarat di Guadalkanal, Sekutu mulai menyelesaikan pembangunan lapangan udara yang dimulai oleh Jepang. Lapangan udara tersebut kemudian disebut sekutuSekutu sebagai [[Lapangan Udara Henderson]] untuk mengenang penerbang Marinir yang tewas dalam [[Pertempuran Midway]]. Pesawat-pesawat yang beroperasi dari Lanud Henderson terdiri dari berbagai macam pesawat dari Korps Marinir, Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan pesawat Sekutu yang dikenal sebagai [[Cactus Air Force]]. Selain mempertahankan pangkalan mereka, Angkatan Udara Kaktus menyerang kapal-kapal Jepang yang berani mendekat ke Guadalkanal pada siang hari. Namun ketika malam tiba, kapal-kapal Angkatan Laut Jepang membombardir lapangan udara serta mengantarkan pasukan bala bantuan dan pasokan, dan segera menghilang ketika hari mulai terang. Kapal-kapal cepat yang dipakai Jepang untuk mengantar pasukan ke Guadalkanal dikenal Sekutu sebagai Tokyo Express. Di dasar laut Kepulauan Solomon dan [[Selat Ironbottom]] menyimpan kapal-kapal dari kedua belah pihak yang tenggelam selama perang.
[[Berkas:Guadalcanal American Memorial.jpg|thumb|Monumen Amerika di Guadalkanal]]