Astronomi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
RobotQuistnix (bicara | kontrib)
Nggieng (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Baris 81:
[[Kosmologi]] membuat kemajuan sangat besar selama abad ke-20, dengan model [[Ledakan Dahsyat]] sangat disokong oleh bukti disediakan oleh astronomi dan ilmu fisika, seperti [[radiasi latar belakang mikro-gelombang kosmik]], [[Hukum Hubble]] dan [[Nucleosintesis dari Ledakan Dahsyat|Elemen Kosmologikal]].
Untuk sejarah astronomi yang lebih terperinci, lihat [[sejarah astronomi]].
 
== Astronomi di Indonesia ==
Ilmu astronomi modern mulai berkembang setelah pata tahun 1928 pemerintah Hindia Belanda memasang beberapa [[teleskop]] besar di [[Lembang]], [[Jawa Barat]], yang menjadi cikal bakal [[Observatorium Bosscha]], sebagaimana dikenal pada masa kini.
 
Penelitian astronomi yang dilakukan pada masa kolonial diarahkan pada pengamatan [[bintang ganda visual]] dan survei langit di belahan selatan [[ekuator bumi]], karena pada masa tersebut belum banyak observatorium untuk pengamatan daerah selatan [[ekuator]].
 
Setelah Indonesia memperoleh kemerdekaan, bukan berarti penelitian astronomi terhenti, karena penelitian astronomi masih dilakukan dan mulai adanya rintisan astronom pribumi. Untuk membuka jalan kemajuan astronomi di Indonesia, pada tahun 1959, secara resmi dibuka Pendidikan Astronomi di [[Institut]] [[Teknologi]] [[Bandung]].
 
Pendidikan Astronomi di [[Indonesia]] secara formal dilakukan di Departemen Astronomi, [[Institut Teknologi Bandung]]. Departemen Astronomi berada dalam lingkungan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) dan secara langsung terkait dengan [[penelitian]] dan [[pengamatan]] di [[Observatorium Bosscha]].
 
Lembaga negara yang terlibat secara aktif dalam perkembangan astronomi di Indonesia adalah Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN).
 
Selain pendidikan formal, terdapat wadah informal penggemar astronomi, seperti [[Himpunan Astronomi Amatir Jakarta]], serta tersedianya [[planetarium]] di [[Taman Ismail Marzuki]], [[Jakarta]] yang selalu ramai dipadati pengunjung.
 
Perkembangan astronomi di Indonesia mengalami pertumbuhan yang pesat, dan mendapat pengakuan di tingkat Internasional, seiring dengan semakin banyaknya pakar astronomi asal Indonesia yang terlibat dalam kegiatan astronomi di seluruh dunia, serta banyaknya siswa SMU yang memenangi [[Olimpiade Astronomi Internasional]] maupun [[Olimpiade Astronomi Asia Pasific]].
 
Demikian juga dengan adanya salah seorang putra terbaik bangsa dalam bidang astronomi di tingkat Internasional, yaitu [[Profesor]] [[Bambang Hidayat]] yang pernah menjabat sebagai vice president [[IAU]] (International Astronomical Union).
 
== Lihat pula ==
Baris 110 ⟶ 127:
*[[European Southern Observatory]]
*[[Himpunan Astronomi Amatir Jakarta]]
*[[Departemen Astronomi]]
*[[Institut Teknologi Bandung]]
*[[Observatorium Bosscha]]
 
==Alat astronomi==
Baris 119 ⟶ 139:
 
==Pranala luar==
===Organisasi Dalam Negri===
*[http://www.as.itb.ac.id/ Departemen Astronomi Institut Teknologi Bandung]
*[http://bosscha.itb.ac.id/ Observatorium Bosscha]
*[http://www.lapan.go.id/ Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional]
 
===Organisasi Internasional===
*[http://www.iau.org/ International Astronomical Union]
*[http://www.aavso.org/ American Association of Variable Star Observers]
*[http://www.drastronomy.com/ Durham Region Astronomical Association]