Lema (makanan): Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tjmoel (bicara | kontrib)
k ←Suntingan 125.162.120.232 (bicara) dikembalikan ke versi terakhir oleh Skitut Master
←Mengosongkan halaman
Baris 1:
{{Infobox Makanan
| name = Lema
| image = [[Berkas:Sambal Lema.jpg|250px]]
| caption = Lema yang telah dimasak
| alternate_name =
| country = [[Indonesia]]
| region = [[Bengkulu]]
| creator = [[Suku Rejang]]
| course =
| served =
| main_ingredient =
| variations =
| calories =
| other =
}}
'''Lema''' adalah sebuah nama makanan khas [[Kabupaten Rejang Lebong|Rejang]]. Komposisinya terdiri dari [[rebung]] yang dicincang-cincang dan dicampur [[ikan]] air tawar seperti ikan [[mujair]], [[sepat]], maupun ikan-ikan kecil yang hidup di [[air tawar]]. Setelah cincangan rebung yang dicampur dengan ikan tersebut diaduk-aduk, maka adonan tersebut disimpan ke dalam wadah yang dilapisi dengan daun pisang dan ditutup rapat-rapat. Proses pengeraman ini bisanya minimal membutuhkan waktu tiga hari. Setelah itu, baru adonan tadi dapat dijadikan gulai sebagai lauk yang dimakan dengan [[nasi]].
 
Lema itu sendiri dimasak dengan cara yang tidak berbeda dengan [[tempoyak]]. Lema beraroma agak tidak sedap baunya. Itu merupakan efek dari pembusukan dari ikan yang dicampur dengan rebung. Meskipun baunya yang tidak sedap, tapi banyak yang menyukainya. Keunikan dari aroma dan cita rasa yang dihasilkan lema, menjadikan makanan ini bukan sekedar disukai suku bangsa Rejang. Lema lebih nikmat bila dimasak dengan campuran [[santan]] dan ditambahkan dengan ikan air tawar maupun ikan laut. Pada umumnya, lema dimasak dengan ditambah dengan [[ikan mas]], tongkol, maupun ikan yang biasa dikonsumsi manusia pada umumnya.
 
Mengenai cita rasa yang dihasilkan lema, makanan ini termasuk dari selera khas [[Sumatera]]. Lema memiliki rasa asam dan pedas, serta aroma yang unik tapi gurih setelah dimasak. Setelah masak, lema biasanya dimakan sebagai lauk. Lema lebih nikmat dimakan dengan ditemani lalapan seperti [[kabau]], [[jering]], atau [[petai]].
 
Lema juga telah menjadi komoditi ekspor ke [[Jepang]], meskipun banyak juga suku bangsa Rejang yang tidak mengetahui hal itu. Lema dikemas secara modern ke dalam kaleng. Kemasannya tidak berbeda dengan kemasan [[daging kornet|kornet]] ataupun sarden yang biasa dijual di warung maupun toko-toko manisan modern lainnya. Lema telah dijadikan makanan pengganti dari tradisi orang Jepang yang biasa memakan ikan mentah yang telah terbukti penyebab [[penyakit Minamata]] di Jepang. Rasa lema yang sesuai dengan selera Jepang, menjadikan lema makanan favorit yang dikenal secara internasional di Jepang. Mengenai asal-usul lema, secara kentara tidak dipublikasikan bahwa makanan tersebut asal mulanya dari karya salah satu suku bangsa di Indonesia.
 
[[Kategori:Masakan Indonesia]]