Gut (ritual): Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Cun Cun (bicara | kontrib)
Cun Cun (bicara | kontrib)
Baris 17:
| format =
| accessdate = 15 Juni 2010
}}</ref> Catatan [[Cina]] kuno dari [[Dinasti Tang]] menuliskan masyarakat [[Silla]] dan [[Baekje]] melakukan ritual-ritual untuk memuja dewa-dewa gunung.<ref name="village"/> ''Catatan Sejarah Tiga Kerajaan'' ([[Samguk Yusa]]) menuliskan bahwa [[Dangun]], tokoh yang mendirikan kerajaan pertama bangsa Korea, menjelma menjadi dewa gunung disaat akhiria kehidupannya dan melindungi masyarakat [[desa]]meninggal.<ref name="village"/>
 
Masyarakat tradisional Korea mengenal banyak [[dewa]] dan akan mengadakan berbagai [[upacara]] sesuai tingkatan dan kekuatan yang dimiliki dewa-dewa tersebut.<ref name="village"/> Terdapat berbagai macam dewa yang dipuja, antara lain dewa [[kelahiran]], dewa [[tanah]], dewa pelindung, dewa [[dapur]] dan sebagainya.<ref name="village"/> Semua dewa ini biasanya disembah secara individu atau secara bersama-sama dalam [[keluarga]], sedangkan upacara penyembahan dewa penjaga desa dan dewa gunung selalu dilakukan oleh satu desa dengan mengadakan ritual besar-besaran.<ref name="village"/>
 
Ritual gut mengalami pasang surut seiring dengan sejarah Shamanisme di Korea.<ref name="new york"/><ref name="musik"/> Pada masa [[Dinasti Joseon]] (1397-1910), Shamanisme ditekan oleh pemerintah dan dukun menempati [[status sosial]] yang paling rendah.<ref name="musik"/> Pada masa penjajahan [[Jepang]] (1910-1945), praktik gut dilarang.<ref name="musik"/> Baru pada tahun 1960-an, saat pemerintah [[Korea Selatan]] gencar melestarikan bentuk-bentuk kebudayaan daerah seperti tarian dan musik tradisional, sebagai warisan budaya nasional, Shamanisme dan praktik gut mulai kembali berkembang.<ref name="musik"/> Sejak saat itu, sebanyak 12 gut yang terdiri dari ritual tarian dan musik telah dijadikan Warisan Budaya Nonbendawi Korea Selatan.<ref name="musik"/>
Penelitian pemerintah [[Korea Selatan]] pada tahun 1993 menunjukkan bahwa [[rakyat]] [[Korea]], umumnya yang tinggal di pedesaan, melaksanakan 500 jenis gut.<ref name="village"/> Sebagian besar gut ini dilakukan untuk memuja dewa pelindung desa, yang di masing-masing wilayah memiliki nama-nama yang berbeda. Jumlah dewa yang disembah berjumlah lebih dari 500 yang terdiri dari 114 dewa gunung (''sansin''), 109 dewa penjaga desa, 68 dewa pelindung (''tangsansin''), gabungan 23 dewa gunung dan sungai (''sancheonjonsin''), 23 dewa nenek moyang, 11 dewa pohon, 11 dewa tanah (''tangsantojisin''), dan 164 dewa-dewa lainnya.<ref name="village"/>
 
Penelitian pemerintah [[Korea Selatan]] pada tahun 1993 menunjukkan bahwa [[rakyat]] [[Korea]], umumnya yang tinggal di pedesaan, melaksanakan 500 jenis gut.<ref name="village"/> Sebagian besar gut ini dilakukan untuk memuja dewa pelindung desa, yang di masing-masing wilayah memiliki nama-nama yang berbeda.<ref name="village"/> Jumlah dewa yang disembah berjumlah lebih dari 500 yang terdiri dari 114 dewa gunung (''sansin''), 109 dewa penjaga desa, 68 dewa pelindung (''tangsansin''), gabungan 23 dewa gunung dan sungai (''sancheonjonsin''), 23 dewa nenek moyang, 11 dewa pohon, 11 dewa tanah (''tangsantojisin''), dan 164 dewa-dewa lainnya.<ref name="village"/>
 
== Prosesi ==