Si Buta Lawan Jaka Sembung: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 32:
== Sinopsis ==
{{spoiler}}
Pasukan "''[[Kompeni]]''" Belanda (Sebutan populer rakyat nusantara untuk pasukan penjajah [[Hindia Belanda]] kala itu, tidak hanya untuk [[VOC]]) mengobrak abrik rumah warga untuk mencari Jaka Sembung ([[Barry Prima]]) yang kian meresahkan ''Kompeni'' karena sepak terjangnya. Merasa kewalahan untuk mencari Jaka Sembung, akhirnya Komandan ''Kompeni'' Kapten De Mandes ([[Gino Makasutji]]) mengadakan sayembara bagi para jago-jago persilatan untuk mencari jagoan kuat, dimana pemenangnya akan mendapatkan hadiah 100 ringgit. Sayembara tersebut akhirnya dimenangkan oleh Soca Indrakusuma alias "Si Buta dari Gunung Iblis" ([[Advent Bangun]]), seorang jagoan sakti penderita [[tunanetra]] yang misterius. De Mandes kemudian menjanjikan lebih banyak uang untuk Si Buta supaya menangkap Jaka Sembung. Namun Si Buta menghendaki 1000 ringgit jika berhasil menangkap Jaka Sembung, yang disetujui oleh De Mandes. Akhirnya dilakukanlah pencarian Jaka Sembung dengan dibantu oleh pasukan De Mandes. Di suatu persawahan Jaka Sembung yang ditantang oleh Si Buta akhirnya keluar dari persembunyian dan terjadilah perkelahian antara keduanya. Si Buta sendiri dari awal sayembara hingga saat berhadapan dengan Jaka Sembung selalu dibayangi oleh teliksandinya, Dewi Magi ([[Sri Gudhi Sintara]]) yang memberikan bantuan informasi tentang Jaka Sembung.
 
Akhirnya Si buta berhasil mengalahkan Jaka Sembung dan memenggal kepalanya untuk diserahkan pada De Mandes. Merasa yakin, De Mandes merasa tidak rela untuk menyerahkan 1000 ringgit [[uang emas]] pada Si Buta. Setelah menyerahkan uang, De Mandes memerintahkan seorang jagoan untuk menyerang Si Buta hingga terluka parah. Si Buta berhasil mengalahkan jagoan tersebut, namun terluka parah. Si Buta ditolong oleh Dewi Magi yang selama ini menyimpan hati padanya, dan ketika pingsan Dewi Magi yang telah bernafsu akhirnya menciumi dan menggauli Si Buta dengan nafsu, namun ketika sadar Si Buta menolak dan marah karena cintanya telah ikut terkubur bersama mantan kekasihnya yang telah meninggal. Dewi Magi marah dan sebagai gantinya meminta uang hadiah dari De Mandes untuk dirinya. Namun Si Buta menolak dan terjadilah saling baku hantam dengan kemarahan Dewi Magi yang membuat Si Buta yang terluka tidak bisa berbuat apa-apa.
Baris 40:
Situasi bertambah rumit ketika suatu malam terjadi pencurian kotak uang hadiah De Mandes dari padepokan Jaka Sembung yang tidak terlihat pelakunya. Si Buta yang tajam [[penciuman]] dan [[pendengaran]]nya berhasil menghalanginya. Jaka Sembung yang sedang tidur kaget karena tidak bisa melihat siapa [[pencuri]] yang tidak terlihat tersebut. Akhirnya melalui penciumannya Si Buta berhasil mengetahui bahwa pencurian itu adalah perbuatan Dewi Magi. Dewi Magi berhasil ditangkap dan dilukai, namun meloloskan diri. Dewi Magi yang sedang terluka parah menemui gurunya ([[WD Mochtar]]) dan berhasil menyembuhkan lukanya.
 
Setelah sembuh, Dewi Magi meminta bantuan gurunya untuk menangkap Kinong, adik dari JakaSi SembungButa, untuk mendapatkan dua umpan, Jaka Sembung dan Si Buta sekaligus. Dewi Magi adalan pemimpin sebuah perguruan wanita liar yang semua anggotanya menyimpan dendam pada laki-laki. Mereka gemar menculik laki-laki untuk dijadikan pemuas nafsu birahi sebelum dilempar mati ke sebuah sumur maut yang berisi [[ular]]. Demikian juga nantinya nasib Kinong yang di gantung sebagai umpan di atas sumur maut tersebut.
 
Jaka yang datang seorang diri tidak bisa berbuat apa-apa melihat Kinong berada diatas sumur maut, namun kedatangan Si Buta dan guru Jaka berhasil membantu Jaka dalam menyelamatkan Kinong. Dewi Magi dan murid-muridnya kewalahan menghadapi Jaka Sembung dan Si Buta, hingga ia meminta bantuan gurunya dan De Mandes. Kedatangan guru Magi ternyata mampu membuat kewalahan Jaka Sembung dan gurunya. Setelah pertarungan sengit, akhirnya mereka mampu mengalahkan guru Dewi Magi. Kemudian datanglah pasukan ''kompeni'' yang dipimpin De Mandes dan Dewi Magi menembaki mereka. Saat itulah muncul Bajing Ireng ([[Zurmaini]]) yang kemudian membantu Jaka Sembung. Kedatangan Bajing Ireng mampu membuat pasukan ''kompeni'' De Mandes kalang kabut, namun Bajing Ireng tertembak oleh pasukan ''kompeni''. Sementara itu DewiDe MagiMandes marahhendak karenamemanfaatkan padepokannyakekacauan telahini diporakporandakanuntuk olehmembunuh semua musuhnya dengan sekali tepuk. pasukan De Mandes denganmengarahkan sengajameriam penghancur ke arah Si Buta dan kawan-kawannya. Dewi Magi merasamengetahui telahrencana ditipulicik olehtersebut Dedan Mandeskarena dancintanya hendakpada menyerangSi denganButa marahyang sebenarnya masih tulus, namundia mengorbankan dirinya dengan menerima peluru meriam penghancur. Dewi Magi akhirnya tewas oleh peluru [[meriam]] yang di sulut Kapten De Mandes. Kesadaran akan perbuatannya yang salah telah didapatnya walaupun terlambat, sedangkan Si Buta, Jaka Sembung, GurunyaKi Sapu Angin dan Bajing Ireng selamat untuk meneruskan perjuangan mereka melawan penjajah.
 
== Pemeran ==