Merbau: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
TjBot (bicara | kontrib)
k bot kosmetik perubahan
Baris 20:
''Intsia retusa'' <small>(Kurz) [[O. Kuntze|O.K.]]</small>
}}
'''Merbau''' atau '''ipil''' adalah nama sejenis pohon penghasil kayu keras berkualitas tinggi anggota [[familia|suku]] Fabaceae (Leguminosae). Karena kekerasannya, di wilayah [[Maluku]] dan [[Papua]] barat kayu ini juga dinamai ''kayu besi''. Di [[Papua Nugini]], kayu ini dikenal sebagai ''kwila''; sedangkan nama-namanya dalam [[bahasa Inggris]] adalah ''mirabow, Moluccan ironwood, Malacca teak'', dan lain-lain.<ref name=soeria_283/><ref>{{cite web|url=http://www.unep-wcmc.org/trees/trade/int_bij.htm|title=Tree Conservation Information Service|date=2007-09-05|publisher=UNEP-WCMC|accessdate=2008-08-23}}</ref>
 
== Pengenalan ==
[[Pohon]] berperawakan sedang hingga besar, dapat mencapai tinggi 50[[meter|m]], dengan batang bebas cabang sekitar 20m dan gemang hingga 160(-250) [[sentimeter|cm]].<ref name=soeria_283/> Dengan banir (akar papan) yang tinggi dan tebal. Pepagan berwarna abu-abu terang atau coklat pucat, halus dengan bintil-bintil kecil lentisel, mengelupas serupa sisik bulat-bulat.<ref name=argent/>
 
[[Daun]] majemuk dengan 2 pasang anak daun, terkecuali daun-daun di ujung yang hanya memiliki sepasang anak daun. Anak daun bundar telur miring tak simetris, 2,5-16,5 × 1,8-11 cm, dengan ujung tumpul atau melekuk dan pangkal membundar, permukaannya gundul dan licin, tulang daun utama berambut panjang di sisi bawah.<ref name=argent>Argent, G. ''et al.''. ''t.t.'' ''Manual of the Larger and More Important Non-Dipterocarp Trees of Central Kalimantan, Indonesia''. Vol. '''2''':357-360. Forest Research Institute, Samarinda.</ref>
 
[[Bunga|Bunga-bunga]] terkumpul dalam karangan di ujung (''terminal''), panjang hingga 10 cm, berambut halus. Mahkota berwarna putih, yang berubah menjadi jambon atau merah; benangsari seluruhnya merah atau ungu. [[Buah]] polong, 10-28 × 2-4 cm, berbiji 1-8 butir, hitam dan besar, 2-3,5 × 1,5-3 × 0,7-0,8 cm.<ref name=argent/>
 
''Intsia bijuga'' kebanyakan tumbuh di daerah pantai, seringkali pada zona di belakang [[hutan bakau]].<ref name=soeria_283/>
 
== Sifat-sifat kayu ==
Kayu teras berwarna kelabu coklat atau kuning coklat sampai coklat merah cerah atau hampir hitam. Kayu gubal berwarna kuning pucat sampai kuning muda, jelas dibedakan dari kayu teras. Merbau memiliki tekstur kayu yang kasar dan merata, dengan arah serat yang kebanyakan lurus. Kayu yang telah diolah memiliki permukaan yang licin dan mengkilap indah.<ref name=Atlas2_91>Martawijaya, A., I. Kartasujana, Y.I. Mandang, S.A. Prawira, K. Kadir. 1989. ''Atlas Kayu Indonesia'', jilid II: 91-96. Badan Litbang Kehutanan, Departemen Kehutanan. Bogor.</ref>
 
Kayu merbau termasuk ke dalam golongan kayu berat ([[berat jenis|BJ]] 0,63-1,04 pada kadar air 15%) dan kuat (kelas kuat I-II). Kayu ini memiliki penyusutan yang sangat rendah, sehingga tidak mudah menimbulkan cacat apabila dikeringkan. Merbau juga awet: daya tahannya terhadap jamur pelapuk kayu termasuk kelas I dan terhadap rayap kayu kering termasuk kelas II. <ref name=Atlas2_91/> Kayu merbau termasuk tahan terhadap penggerek laut (''[[teredo]]''), sehingga acap digunakan pula dalam pekerjaan konstruksi perairan.<ref name=soeria_283>Soerianegara, I. dan RHMJ. Lemmens (eds.). 2002. ''Sumber Daya Nabati Asia Tenggara 5(1): Pohon penghasil kayu perdagangan yang utama''. PROSEA – Balai Pustaka. Jakarta. ISBN 979-666-308-2. Hal. 283-289</ref>
 
Merbau termasuk tidak sulit digergaji, dapat diserut dengan mesin sampai halus, diamplas dan dipelitur dengan memuaskan, namun kurang baik untuk dibubut. Kayu ini juga biasanya pecah apabila dipaku, dan dapat menimbulkan noda hitam apabila berhubungan dengan besi atau terkena air. <ref name=Atlas2_91/>
 
== Pemanfaatan ==
Merbau terutama dimanfaatkan kayunya, yang biasa digunakan dalam konstruksi berat seperti balok-balok, tiang dan bantalan, di bangunan rumah maupun jembatan.<ref name=Atlas2_91/> Oleh karena kekuatan, keawetan dan penampilannya yang menarik, sekarang kayu merbau juga dimanfaatkan secara luas untuk pembuatan kusen, pintu dan jendela, lantai [[parket]] (''parquet flooring''), papan-papan dan panel, mebel, badan [[truk]], ukiran dan lain-lain.<ref name=soeria_283/>
 
Bahan pewarna coklat dan kuning dapat diekstrak dari substansi berminyak yang dikandung oleh kayu dan pepagannya. Pepagan dan daun juga digunakan sebagai bahan obat tradisional.<ref name=soeria_283/>
 
Pepagan yang mengelupas, ditumbuk dan dicampur dengan buah [[pinang]] yang tua, sebagai obat untuk menghentikan murus. Biji-bijinya dibembam dalam arang atau abu panas agar pecah kulitnya, lalu direndam dalam air garam selama 3-4 hari, sebelum direbus dan dimakan.<ref name=heyne_907>Heyne, K. 1987. ''Tumbuhan Berguna Indonesia'', jil. 2. Yay. Sarana Wana Jaya, Jakarta. Hal. 907-909.</ref>
 
== Kerabat dan perdagangan ==
[[Genus|Marga]] ''Intsia'' memiliki anggota 8 [[spesies]], yang menyebar luas mulai dari [[Afrika]] timur dan [[Madagaskar]] di sebelah barat, ke timur hingga [[Melanesia]], [[Mikronesia]] dan bagian utara [[Australia]]. Tiga spesiesnya terdapat di kawasan [[Malesia]]; ''Intsia bijuga'' adalah jenis yang tersebar paling luas, semenjak [[Tanzania]] dan Madagaskar, [[India]] bagian selatan, [[Burma]], kawasan Malesia, sampai ke Australia dan [[Polinesia]].<ref name=soeria_283/>
 
''I. palembanica'' [[Miq.]] (berasal dari kata [[Palembang]]; sinonim ''I. bakeri, I. plurijuga'') juga merupakan penghasil kayu merbau (nama perdagangan) yang baik dan banyak dieksploitasi. ''Kayu alai'' atau '' anglai'' ([[bahasa Melayu|Mly.]]) ini menyebar mulai dari bagian selatan Burma, [[Thailand]], [[Semenanjung Malaya]], [[Palawan]] di [[Filipina]], dan Kepulauan [[Nusantara]] hingga [[Papua]]; pada umumnya tumbuh lebih ke pedalaman hingga ketinggian 1.000 m dpl.<ref name=soeria_283/>
 
''I. acuminata'' [[Merr.]] juga menghasilkan kayu bermutu baik, yang dalam perdagangan dimasukkan sebagai kayu merbau. Jenis ini menyebar terbatas di Filipina dan kemungkinan juga di Papua.<ref name=soeria_283/>
 
Pada masa lalu (1980-1992) kayu merbau terutama diproduksi dari Malaysia (termasuk [[Sabah]] dan [[Serawak]]), Indonesia dan Papua Nugini. Karena kualitasnya, kayu ini disukai konsumen baik domestik maupun internasional; dengan importir utama adalah negara-negara [[Eropa]] ([[Belanda]] dan [[Jerman]]), [[Jepang]] dan belakangan juga [[Cina]]. Tekanan perdagangan telah menyusutkan populasi kayu ini di alam, sehingga sejak tahun 1992 jenis ini telah diusulkan untuk diatur perdagangannya melalui Apendiks II [[CITES]], akan tetapi ditolak oleh Malaysia.<ref name=soeria_283/><ref>[http://www.wildsingapore.com/chekjawa/text/f106.htm Ipil, ''Intsia bijuga''] pada laman Wild Singapore</ref>
 
Beberapa tahun terakhir ini importir terbesar kayu merbau adalah Cina, terutama terkait dengan persiapannya sebagai tuan rumah [[Olimpiade 2008]] di [[Beijing]].<ref>{{cite news|url=http://news.bbc.co.uk/2/hi/asia-pacific/6277518.stm|title=''China trade threatens tropical trees''|last=Bristow |first=Michael |date=2007-07-06|publisher=BBC}}</ref> Kebutuhan yang besar terhadap kayu ini telah mendorong terjadinya penggelapan dan penyelundupan kayu merbau, terutama dari Papua.<ref>[http://tiongkokbaru.wordpress.com/2007/06/ Kayu Merbau Papua ikut Olimpiade Beijing 2008], artikel dari laman [http://www.beritabumi.or.id/berita3.php?idberita=558 BeritaBumi]</ref>
 
 
Baris 61:
 
== Pranala luar ==
* [http://anasia.info/en/img/CIRAD-Merbau.pdf Merbau] pada CIRAD Forestry Department
* [http://www.worldagroforestrycentre.org/sea/Products/AFDbases/af/asp/SpeciesInfo.asp?SpID=17930 ''Intsia bijuga''] pada ICRAF The World Agroforestry Center
* [http://luxbaum.com/p_merbau_physical.html ''Physical Properties of Merbau Wood'']
* [http://www.tropicalbuildings.com/timber/merbau-specs/ ''Merbau Properties''] pada laman Tropical Building Systems Ltd.
* [http://news.bbc.co.uk/2/hi/asia-pacific/6277518.stm ''On illegal importation into China'']
* [http://64.203.71.11/kompas-cetak/0605/10/humaniora/2643820.htm Penyelamatan Hutan Surgawi: Merbau Papua sampai Jauh], artikel Harian ''Kompas'' Rabu, 10 Mei 2006.
* [http://www.coral-triangle.org/downloads/Bintuni_english_screen.pdf BINTUNI BAY NATURE RESERVE MANAGEMENT PLAN - IRIAN JAYA BARAT PROVINCE 2006-2030], Part 2, page 8.