Kekaisaran Mali: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Alexbot (bicara | kontrib)
k bot Menambah: yo:Mali Empire
TjBot (bicara | kontrib)
k bot:kosmetik perubahan; kosmetik perubahan
Baris 57:
|common_languages = [[Bahasa Mandinka|Mandinkan]]
|religion = Pemujaan nenek moyang dan Islam
|currency = [[Emas]]{{<br}} /><small>(Garam, tembaga dan [[cypraea]] juga umum digunakan)</small>
|
|<!--- Titles and names of the first and last leaders and their deputies --->
Baris 84:
|stat_area5 =
|stat_pop5 =
|footnotes = Simbol Negara: [[Elang]]{{<br}} />Binatang suci:Elang dan beberapa hewan lain bergantung dari setiap klan yang memerintah ([[singa]], [[babi hutan]], dll)
}}
'''Kekaisaran Mali''' dikenal juga sebagai '''Kekaisaran Manding''' atau '''Manden Kurufa''' adalah suatu peradaban Afrika Barat yang berasal dari [[bangsa Mandika]] pada abad pertengahan sekitar abad ke 1235 sampai abad 1610. Kekaisaran ini didirikan oleh [[Sundiata Keita]], kekaisaran Mali juga menjadi terkenal karena kekayaan raja-raja penguasanya, terutama Raja [[Mansa]] [[Mansa Musa|Musa I]]. Kekaisaran Mali memiliki pengaruh yang besar untuk kebudayaan Afrika Barat, karena menyebarluaskan pemakaian bahasa, hukum, dan adat istiadat yang diterapkan di daerah tersebut kepada daerah lainnya di sepanjang [[sungai Niger]].<ref>[http://muse.uq.edu.au/demo/history_in_africa/v032/32.1schaffer.html Matt Schaffer, "Bound to Africa: The Mandinka Legacy in The New World"], diakses pada [[10 Juni]] [[2008]].</ref> Pada puncak kejayaannya, pejabat dan penguasa di Kekaisaran Mali dianugrahkan dengan gelar kehormatan yang saat itu dikenal sebagai "penguasa yang paling mulia dan terkaya di diantara penguasa lainnya".<ref>McCannon, halaman 133</ref> Kekuasaan kekaisaran Mali meliputi wilayah yang lebih luas dari Eropa Barat dan terdiri dari berbagai kerajaan boneka dan terbagi menjadi provinsi-provinsi.
 
== Manden ==
Baris 95:
Asal usul penamaan kekaisaran Mali masih diperdebatkan dalam lingkaran ilmiah di seluruh dunia. Meskipun nama “Mali” masih diperdebatkan, tidak ada keraguan tentang proses nama tersebut memasuki kosakata regional. Seperti yang disebut di atas ini, bangsa Mandinka pada abad pertengahan merujuk kepada kampung halaman etnis mereka sebagai “Manden”.<ref name="manden"/>
 
Di antara banyak grup etnis yang berbeda yang mengelilingi Manden terdapat grup penutur [[Bahasa Pulaar]] di [[Macina]], [[Tekrur]] dan [[Fouta Djallon]]. Dalam bahasa Pulaar, Mandinka dari Manden menjadi [[Malinke]] dari Mali.<ref>[http://web.cocc.edu/cagatucci/classes/hum211/CoursePack/coursepackpast/sundjata.htm Wiracarita Sundjata] Humanities Department, Central Oregon Community College</ref> Meskipun orang Mandinka umumnya merujuk tanah dan ibukota provinsi mereka sebagai Manden, Fulan, kawula Mali yang semi-nomadik yang tinggal di sebelah barat wilayah tengah negara (Tekrur), selatan (Fouta Djallon) dan perbatasan timur (Macina) mempopulerkan nama Mali untuk kerajaan ini (yang kemudian menjadi kekaisaran) pada Abad Pertengahan.
 
== Mali pra-imperial ==
Baris 107:
 
=== Penguasa Kaniaga ===
Kira-kira pada tahun 1140, kerajaan [[Sosso]] di [[Kaniaga]], bekas [[vazal]] (negara yang berdaulat dibawah negara) Wagadou, mulai menaklukkan wilayah penguasa lamanya. Pada tahun 1180, Sosso bahkan telah menundukkan Wagadou, memaksa Soninké membayar upeti. Pada tahun 1203, raja Sosso, Soumaoro, dari klan Kanté naik tahta dan dilaporkan meneror Manden dengan mencuri wanita dan harta benda baik dari Dodougou dan Kri.<ref>[http://www.fsmitha.com/h3/h15-af.htm African Empires to 1500 CE]</ref>
 
=== Pangeran Singa ===
Baris 117:
 
==== Pertempuran Kirina ====
Setelah kembali dengan angkatan bersenjata gabungan Mema, Wagadou, dan semua negara-kota Mandinka yang melawan, Maghan Sundiata memimpin revolusi melawan kerajaan Kaniaga sekitar tahun [[1234]]. Pasukan gabungan Manden utara dan selatan menaklukan angkatan bersenjata Sosso dalam [[pertempuran Kirina]] (nantinya dikenal sebagai ''Krina'') kira-kira tahun [[1235]].<ref name=recherches/> Kemenangan ini membuat jatuhnya kerajaan Kaniaga dan bangkitnya kekaisaran Mali. Setelah kemenangan, raja Soumaoro menghilang, dan Mandinka memasuki kota terakhir Sosso. Maghan Sundiata ditetapkan sebagai “faama dari semua faama” dan menerima gelar “mansa”, yang secara kasar dapat diterjemahkan sebagai kaisar. Pada usia 18 tahun, ia menerima kekuasaan terhadap seluruh duabelas kerajaan pada persekutuan yang diketahui sebagai Manden Kurufa. Ia dimahkotai dengan nama Mari Djata dan menjadi kaisar Mandinka pertama.<ref name=recherches/>
 
=== Organisasi ===
Manden Kurufa yang didirikan oleh Mari Djata I terdari dari “tiga negara bebas yang bersekutu" di Mali, Mema dan Wagadou ditambah [[Dua Belas Pintu Mali]].<ref name=sundiata/> Penting untuk diingat bahwa Mali, merujuk pada negara-kota di Niani.
 
Dua Belas Pintu Mali adalah koalisi wilayah yang ditaklukkan atau wilayah sekutu, kebanyakan di Manden, yang bersumpah setia kepada Sundiata dan keturunannya. Dengan menikamkan tombak mereka ke dalam tanah di depan tahta Sundiata, kedua belas raja melepaskan kerajaannya kepada dinasti Keita.<ref name=sundiata/> Sebagai imbalan terhadap kesetiaan mereka, mereka diangkat menjadi “farbas”, kombinasi kata-kata Mandinka, "farin" dan "ba" (farin besar).<ref>Person, Yves: "SAMORI: UNE REVOLUTION DYULA". Nimes, impr. Barnier, 1968</ref> Farin adalah istilah umum untuk komandan utara pada saat itu. Farbas tersebut menguasai kerajaan lama mereka atas nama mansa dengan mempertahankan sebagian besar wewenang yang mereka pegang sebelum memilih bergabung dengan Manden Kurufa.
 
==== Dewan Besar ====
Baris 131:
 
==== Mari Djata I ====
Mansa Mari Djata mengawasi penaklukan dan penggabungan beberapa tokoh lokal penting di kekaisaran Mali. Ketika kampanye selesai, kekaisarannya terbentang 1.000 mil dari timur ke barat dengan perbatasan itu adalah tikungan Sungai Senegal dan [[Sungai Niger]].<ref>[http://www.vmfa.state.va.us/mali_geo_hist.html Mali: Geografi dan Sejarah]</ref> Setelah menyatukan Manden, ia menambah ladang emas [[Wangara]] yang menjadi perbatasan selatan. Kota perdagangan utara [[Oualata]] dan [[Audaghost]] juga ditaklukkan dan menjadi bagian dari perbatasan utara negara baru. Wagadou dan Mema menjadi sekutu junior pada kerajaan dan bagian dari inti imperium. Wilayah [[Bambougou]], Jalo ([[Fouta Djallon]]), dan [[Kaabu]] berturut-turut dimasukkan kedalam Mali oleh Fakoli Koroma,<ref name=recherches/> Fran Kamara, dan Tiramakhan Traore,<ref>[http://leadinternational.com/about/history_gb.php Sejarah Guinea-Bissau]</ref> .
 
== Mali Imperial ==
[[Berkas:Great Mosque of Djenné 1.jpg|thumb|left|200px|[[Masjid Djenné]].]]
 
Terdapat 21 mansa kekaisaran Mali yang diketahui setelah Mari Djata I dan sekitar dua atau tiga lainnya yang masih harus diungkapkan. Nama pemimpin tersebut muncul dalam sejarah melalui djeli dan keturunan modern dinasti Keita di Kangaba. Yang membedakan para penguasa tersebut dari sang pendiri, selain dari peran sejarah dalam mendirikan negara, adalah transformasi Manden Kurufa menjadi kekaisaran Manden. Tidak puas hanya menguasai kawula Manding saja yang disatukan oleh kemenangan Mari Djata I, para mansa tersebut juga kemudian menaklukkan dan mencaplok [[Peuhl|Bangsa Peuhl]], [[Bangsa Wolof|Wolof]], [[Serer]], [[Bamana]], [[Songhai]], [[Tuareg]], dan bangsa-bangsa lain ke dalam sebuah kekaisaran yang besar.
 
=== Garis keturunan Djata 1250-1275 ===
Tiga penerus pertama Mari Djata semuanya mengklaim dengan hak darah atau sesuatu yang dekat dengannya. Pada periode 25 tahun in terlihat pendapatan luar biasa untuk para mansa dan awal persaingan internal sengit yang hampir mengakhiri kekaisaran.
 
==== Ouali I ====
Setelah kematian Mari Djata tahun 1255, adat menentukan bahwa anak lelakinya naik tahta dengan mengasumsikan bahwa dia sudah cukup umur. Namun, Yérélinkon masih kecil ketika ayahnya mangkat.<ref>[http://64.233.167.104/search?q=cache:lPDmWk42EHkJ:www.wildaf-ao.org/eng/IMG/pdf/THE_CHARTER_OF_KURUKAN_FUGA__Anglais_1.pdf+Somono+clan&hl=en&ct=clnk&cd=17&gl=us Piagam Kurukan Fuga]</ref> Manding Bory, saudara tiri Mari Djata dan kankoro-sigui (wazir atau perdana menteri), seharusnya dinobatkan menurut Kouroukan Fouga. Anak laki-laki Mari Djata menguasai tahta dan dimahkotai sebagai Mansa Ouali (juga diucapkan “Wali”).
 
Mansa Ouali ternyata adalah kaisar yang baik dengan menambah kekuasaan kekaisaran Mali, termasuk provinsi Bati dan Casa di Gambia. Ia juga menguasai provinsi Bambuk dan Bondou yang memproduksi emas. Provinsi tengah Konkodougou didirikan. Kerajaan Songhai di Gao juga ditaklukan untuk pertama kalinya dalam periode ini. <ref name=peoplesand/>
 
Selain penaklukan militer, Ouali juga melakukan reformasi pertanian terhadap kekaisaran dengan mempekerjakan pasukan menjadi petani di provinsi Gambia yang baru direbut. Tepat sebelum kematiannya tahun 1270, Ouali melaksanakan haji ke Mekkah untuk menguatkan hubungan dengan pedagang Afrika Utara dan Muslim. <ref name=peoplesand/>
 
==== Putra Jendral ====
Sebagai kebijakan mengendalikan dan memberi penghargaan jenderalnya, Mari Djata mengadopsi anak lelaki mereka. <ref name=recherches/> Anak-anak tersebut diasuh di istana mansa dan menjadi keita ketika dewasa. Karena melihat tahta sebagai hak mereka, dua anak Mari Djata yang diadopsi saling berperang antara satu dengan yang lainnya. Perang ini hampir menghancurkan apa yang dibangun oleh dua mansa pertama. Anak pertama yang menguasai tahta adalah [[Mansa Ouati]] (juga disebut “Wati) tahun 1270.<ref name=levitzion>Levitzion, N: "The Thirteenth- and Fourteenth-Century Kings of Mali". The Journal of African History, Vol. 4, No. 3. Cambridge University Press, 1963</ref> Menurut djeli, ia berkuasa selama empat tahun. Ia adalah orang yang boros dan berkuasa dengan kejam. Dengan kematiannya tahun 1274, anak angkat lainnya menguasai tahta.<ref name=levitzion/> [[Mansa Khalifa]] diingat sebagai penguasa yang lebih buruk dari Ouati. Ia memerintah sama buruknya dan dilaporkan menembakan panah ke orang yang lewat dari atap istananya. Ia dibunuh, kemungkinan atas perintah Gbara, dan digantikan oleh Manding Bory tahun 1275.<ref>[http://translate.google.com/translate?hl=en&sl=fr&u=http://www.chez.com/afroweb/sen_his.htm&sa=X&oi=translate&resnum=10&ct=result&prev=/search%3Fq%3DKhalifa,%2B1275,%2BMali%2BEmpire%26start%3D10%26hl%3Den%26sa%3DN Senegal: History and Geography], diterjemahkan dari bahasa Perancis.</ref>
 
=== Mansa Kerajaan 1275-1300 ===
Baris 183:
 
==== Militer ====
Jumlah dan frekuensi penaklukan pada akhir abad ke-13 dan selama abad ke-14 menandai mansa Kolonkan diwarisi dan atau mengembangkan militer. Dengan tidak adanya mansa khusus yang pernah dihargai dengan pengaturan mesin perang Manding, militer tidak dapat berkembang sampai bagian-bagian legendaris yang dinyatakan oleh rakyatnya tanpa pendapatan mantap dan pemerintahan stabil. Dengan strategis, kekaisaran Mali mengalami hal itu dari tahun 1275 sampai mansa Kolonkan pertama tahun 1300.
 
===== Kekuatan =====
Baris 213:
 
=== Garis silsilah Laye 1312-1389 ===
Abdikasi Abubakari II tahun 1312, satu-satunya yang tercatat dalam sejarah, menandai dimulainya garis silsilah baru yang berasal dari Faga Laye.<ref name=recherches/> Faga Laye adalah putra dari Abubakari I. Tidak seperti ayahnya, Faga Laye tidak pernah mengambil tahta Mali. Namun, garis ini akan menghasilkan tujuh mansa yang berkuasa selama puncak kekuasaan Mali dan menuju awal dari kemundurannya.
 
==== Pemerintahan ====
Baris 236:
==== Musa I ====
[[Berkas:Timbuktu Mosque Sankore.jpg|thumb|right|270px|[[Masjid Sankore]].]]
Penguasa pertama dari Laye adalah Kankan Musa, juga disebut sebagai Kango Musa. Setelah setahun lewat tanpa kabar mengenai Abubakari II, ia dimahkotai sebagai Mansa [[Mansa Musa|Foamed Musa]]. Mansa Musa adalah salah satu orang Muslim pertama yang sungguh-sungguh taat untuk menuntun Kekaisaran Mali. Ia mencoba untuk membuat agama Islam sebagai kepercayaan kaum ningrat,<ref name=peoplesand/> tetapi tetap membiarkan tradisi kerajaan yang tidak memaksa populasinya. Ia juga melaksanakan perayaan [[Id]] pada akhir [[Ramadan]]. Ia dapat membaca dan menulis [[aksara Arab]] dan tertarik pada kota [[Timbuktu]], yang digabung olehnya dengan damai tahun [[1324]]. Melalui salah satu wanita kerajaan istananya, Munsa mengubah [[Sankore]] dari [[madrasah]] tidak resmi menjadi universitas Islam. Penelitian Islam tumbuh subur sesudah itu. Pada tahun yang sama, jendral Mandinka yang diketahui sebagai Sagmandir mengakhiri pemberontakan di Gao.<ref name=peoplesand/>
 
Pencapaian pemahkotaan Mansa Musa adalah peziarahan terkenalnya ke Mekkah, yang dimulai pada tahun 1324 dan ia kembali pada tahun [[1326]]. Catatan mengenai berapa banyak orang dan berapa banyak emas yang ia gunakan bervariasi. Semuanya setuju bahwa grup penjaga mansa terdiri dari pasukan yang sangat besar (mansa menyimpan pasukan penjaga sebanyak 500 orang),<ref>Bernadette D. Bennett. [http://www.sarasota.k12.fl.us/sarasota/african.htm WEST AFRICAN KINGDOMS]</ref> dan ia memberikan sangat banyak sedekah dan membawa sangat banyak barang yang dihargai emas di Mesir dan timur dekat yang menurun harganya selama dua belas tahun.<ref>[[Universitas Boston]], [http://www.bu.edu/africa/outreach/materials/handouts/k_o_mali.html Kingdom of Mali]</ref> Ketika ia melewati [[Kairo]], sejarawan al-Maqurizi mencatat "anggota orang yang menemani mansa membeli budak wanita [[Turki]] dan [[Ethiopia]], garmen dan wanita penyanyi, sehingga harga emas ''dinar'' turun enam ''dirham''."
Baris 244:
Ketika sedang melakukan haji, ia bertemu penyair dan arsitek [[Al-Andalus]], [[Es-Saheli]]. Mansa Musa membawa arsitek ini kembali ke Mali untuk mempercantik beberapa bagian kota. Masjid dibangun di Gao dan Timbuktu bersama dengan istana yang mengagumkan yang juga dibangun di Timbuktu. Pada saat kematiannya tahun 1337, Mali telah menguasai [[Taghazza]], wilayah produsen garam di utara, yang makin memperkuat keuangannya.
 
Mansa Musa diteruskan oleh anaknya, [[Maghan|Maghan I]].<ref name=peoplesand/> Mansa Maghan I menghabiskan uang dengan tidak berguna dan merupakan kaisar lesu pertama sejak Khalifa. Kekaisaran Mali yang dibangun oleh pendahulunya terlalu kuat untuk pemerintahan tak becusnya dan diberikan secara utuh kepada saudara kandung Musa, [[Souleyman]] tahun 1341.
 
==== Souleyman ====
Baris 268:
 
==== Maghan III ====
[[Mansa Sandaki]], keturunan Kankoro-Sigui Mari Djata, menurunkan Maghan II dan menjadi orang pertama tanpa hubungan dengan dinasti Keita yang secara resmi berkuasa di Mali.<ref name=peoplesand/> Ia hanya akan berkuasa setahun sebelum keturunan Mansa Gao menurunkannya.<ref>Niane, D.T.: "Recherches sur l’Empire du Mali au Moyen âge". Paris Press, 1975</ref> Mahmud, yang mungkin cucu atau anak cucu dari Mansa Gao, dimahkotai sebagai [[Mansa Maghan III]] tahun 1390. Selama kekuasaannya, kaisar Mossi, Bonga dari [[Yatenga]] menyerang Mali dan menghancurkan Macina.<ref name=peoplesand/> Kaisar Bonga tidak terlihat menguasai wilayah itu, dan tetap berada di kekaisaran Mali sampai kematian Maghan III tahun 1400.
 
==== Musa III ====
Baris 274:
 
==== Ouali II ====
Dengan kematian Musa III, saudara kandungnya, Gbèré, menjadi kaisar pada pertengahan abad ke-15.<ref name=recherches/> Gbèré dimahkotai sebagai Mansa Ouali II dan berkuasa selama periode perhubungan Mali dengan Portugal. Pada tahun 1450-an, Portugal mulai melancarkan serangan di sepanjang pantai Gambia.<ref>Thornton, John K.: "Warfare in Atlantic Africa, 1500-1800". Routledge, 1999</ref> Gambia masih dapat dikuasai Mali, dan ekspedisi penyerangan tersebut menemui takdir bencana sebelum Diego Gomez Portugal memulai hubungan resmi dengan Mali melalui subyek Wolof sisanya.<ref>[http://66.218.71.231/language/translation/translatedPage.php?tt=url&text=http%3a//www.cosmovisions.com/ChronoMali.htm&lp=fr_en&.intl=us&fr=yfp-t-501 Mali]</ref> [[Cadomasto]], pengelana Venesia, mencatat bahwa Kekaisaran Mali adalah entitas terkuat pada tahun 1454.<ref>[http://66.218.71.231/language/translation/translatedPage.php?tt=url&text=http%3a//www.cosmovisions.com/ChronoMali.htm&lp=fr_en&.intl=us&fr=yfp-t-501 Empire of Mali (empire mandingue)]</ref>
 
Meskipun mereka kuat di barat, Mali kalah dalam pertempuran di utara dan timur laut. [[Kekaisaran Songhai]] yang baru menguasai Mema,<ref name=peoplesand/> salah satu jajahan terlama Mali. Kekaisaran ini lalu menguasai Timbuktu dari Taureg tahun 1468 dibawah Sunni Ali Ber.<ref name=peoplesand/>
Baris 281:
Tidak diketahui kapan pastinya Mamadou menjadi [[Mansa Mahmud II]] atau yang ia turunkan dari, tetapi ia diketahui menguasai tahta pada tahun 1470-an. Kaisar lainnya, Mansa Mahan III, terkadang disebut sebagai Mansa Mahmud I, tetapi nama takhta biasanya tidak menandai hubungan darah. Kekuasaan Mansa Mahmud II memiliki karakteristik dengan lebih banyak hilangnya jajahan Mali dan meningkatnya hubungan antara Mali dan pengelana Portugal di sepanjang pantai. Pada tahun 1477, kaisar Yatenga Nasséré melakukan serangan Mossi lainnya ke Macina dan menguasainya dan provinsi lama BaGhana (Wagadou).<ref>[http://www.fanaticus.org/DBA/armies/Variants/mossi.html Mossi (1250-1575 AD)]</ref> Pada tahun 1481, serangan Peuhl terhadap provinsi Tekrur Mali dimulai.
 
Perdagangan yang berkembang di provinsi barat Mali dengan Portugal menyaksikan pertukaran utusan antara kedua negara. Mansa Mahmud II menerima utusan Portugis, Pedro d’Evora al Gonzalo tahun 1484.<ref name=recherches/> Mansa kehilangan kekuasaan atas Jalo selama periode ini.<ref name="portugismali">[http://www.etext.org/Politics/World.Systems/papers/wilkinson_david/spatio-temporal_boundaries_african_civilizations Spatio-Temporal Boundaries of African Civilizations Reconsidered]</ref> Sementara itu, Songhai menguasai tambang garam Taghazza tahun 1493. Pada tahun yang sama, Mahmud II mengirim utusan lainnya ke Portugis dan mengusulkan persekutuan melawan Peuhl. Portugis memilih untuk tidak ikut campur dalam konflik dan membicarakan kesimpulan pada 1495 tanpa persekutuan.<ref name="portugismali"/>
 
Tak mungkin jika Mahmud II berkuasa lebih lama daripada dekada pertama abad ke-16; namun, tidak terdapat nama penguasa selama waktu ini. Jika Mahmud II masih berada pada tahta sekitar tahun 1495 dan 1530-an, ia dapat memegang kehormatan meragukan karena kehilangan banyak jajahan selama periode imperial Mali. Pasukan Songhai dibawah komando [[Askia Muhammad]] menaklukan jendral Mali, Fati Quali tahun 1502 dan menguasai provinsi Diafunu.<ref name=peoplesand/> Pada tahun 1514, dinasti Denanke didirikan di Tekrour. Tidak lama sebelum kerajaan baru [[Fulo Raya]] berperang terhadap provinsi sisa Mali. Untuk menambah luka, kekaisaran Songhai menguasai tambang tembaga di Takedda.
Baris 307:
 
=== Manden terbagi ===
Inti tua kekaisaran terbagi menjadi tiga kekuasaannya. Kangaba, ibukota de facto Manden sejak era kaisar terakhir, menjadi ibukota bagian utara. Wilayah Joma, diperintah oleh Siguiri, menguasai wilayah tengah, yang meliputi Niani. Hamana atau Amana, sebelah barat daya Joma, menjadi bagian selatan dengan ibukotanya di Kouroussa di Guinea modern.<ref name=representation/> Tiap penguasa menggunakan gelar mansa, tetapi kekuasaan mereka hanya sebatas wilayah mereka sendiri. Meskipun perpecahan ini terjadi, Manden Kurufa selamat pada abad ke-17. Ketiga negara saling berperang sebanyak jika tidak dilakukan lebih dari mereka melawan orang asing, tetapi saingan menghentikannya dengan invasi. Tren ini akan berlanjut sampai era kolonial melawan musuh [[Tukulor]] dari barat.<ref>Jansen, Jan: "THE Younger Brother and the Stranger. In search of a status discourse for Mande". Cashiers d'etudes africanines, 1996</ref>
 
=== Jihad Bamana ===