Theophile de Backere: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Aaku100 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Aaku100 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 13:
Msgr. de Backere CM juga antusias untuk memikirkan pendirian seminari, tempat di mana para calon pastor Katolik dibina.{{fact}} Tetapi, rencana itu tak pernah direalisasikan, karena keterbatasan tenaga dan dana. Tahun pendirian seminari menengah di keuskupan Surabaya menunjuk pada peristiwa tahun 1948, ketika beberapa pemuda dibawa oleh Romo Dwidjosoesastro CM (imam CM Indonesia yang pertama) ke pasturan CM di Jalan Kepanjen 9, Surabaya. Saat itulah, seminari di keuskupan Surabaya mulai.
 
Kemunduran misi Gereja di wilayah keuskupan Surabaya terjadi ketika Msgr. de Backere makin terjepit oleh terbatasnya dana di satu pihak dan kesulitan finansial yang membelit Eropa dan dunia pada umumnya di lain pihak{{fact}}. Dalam kunjungannya ke Belanda pada kesempatan liburan, Msgr. de Backere CM mengatakan bahwa dirinya adalah seorang "uskup" tanpa tongkat kekuasaan; yang dia miliki hanyalah tongkat untuk "mengemis". Dari surat-suratnya, diketahui bahwa Msgr. de Backere sangat tertekan oleh keadaan sulit yang membelit karya Gereja di keuskupan Surabaya yang sangat dia cintai dalam hidupnya. Apalagi, saat-saat tahun kedatangan Nippon ([[Jepang]]) tahun 1941, karya misi mengalami kehancuran <ref>''St.{{fact}} Vincentius a Paulo. Tweemaandelijksch Tijdschrift van de Congregatie der Missie Lazaristen'', November 1933, hlm. 172. Bdk. Wawancara dengan Mgr. de Backere CM dalam sebuah majalah ''de Nieuwe Kourier'' edisi Januari 1933 dimana dia berkata bahwa "lima bulan lagi karya misi di Surabaya akan bangkrut". Wawancara ini dimuat juga dalam majalah ''St. Vincentius a Paulo''</ref>
 
Kepemimpinan Msgr. de Backere CM juga mendapat beberapa kritikan tajam dari para rekan misionaris dari CM berkaitan dengan sikap dan kebijakannya yang kaku, ia telah dipandang berjasa sebagai pemimpin peletak dasar karya pewartaan [[Injil]] di sebuah keuskupan yang kelak akan berkembang dengan pesat karena entusiasme umat dan tenaga-tenaga pastoralnya, Keuskupan Surabaya. Sejarah selanjutnya, kepemimpinan Msgr. de Backere CM diteruskan oleh Msgr. [[Michael Verhoeks CM]].