Adam Air Penerbangan 574: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k bot kosmetik perubahan |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 23:
Pesawat lepas landas pada pukul 12.55 [[WIB]] dari [[Bandara Juanda]] (SUB), [[Surabaya]], [[Indonesia]] pada tanggal [[1 Januari]] [[2007]]. Seharusnya pesawat tiba di [[Bandara Sam Ratulangi]] (MDC), [[Manado]] pukul 16.14 [[WITA]]. Pesawat kemudian dilaporkan putus kontak dengan [[Pengatur lalu-lintas udara]] (ATC) [[Bandara Hasanuddin]] Makasar setelah kontak terakhir pada 14:53 WITA. Pada saat putus kontak, posisi pesawat berada pada jarak 85 [[mil laut]] barat laut [[Kota Makassar]] pada ketinggian 35.000 kaki.
Pesawat ini membawa 96 orang penumpang. yang terdiri dari 85 dewasa, 7 anak-anak dan 4 bayi. Dipiloti oleh Kapten Refri A. Widodo dan co-pilot Yoga Susanto, dan disertai pramugari Verawati Chatarina, Dina Oktarina, Nining Iriyani dan Ratih Sekar Sari.<ref>(Detik) [http://www.detiknews.com/indexfr.php?url=http://www.detiknews.com/index.php/detik.read/tahun/2007/bulan/01/tgl/01/time/192027/idnews/725653/idkanal/10 Adam Air Surabaya - Manado Dengan 96 Penumpang Hilang], 1 Januari 2007</ref>. Pesawat tersebut juga membawa 3 warga [[Amerika Serikat]]. <ref name="amerika serikat">(Metro TV News) [http://www.metrotvnews.com/berita.asp?id=31036 Tiga Penumpang Pesawat Adam Air Warga AS]</ref>
Pada [[25 Maret]] [[2008]], [[Komite Nasional Keselamatan Transportasi]] (KNKT) mengumumkan bahwa pilot terlibat dan menghadapi problem navigasi yakni [[sistem panduan navigasi]]. Ketika di ketinggian 35.000 kaki dan kru memutuskan IRS Mode selector unit No-2 (kanan) ke posisi mode ATT (attitude), auto pilot jadi mati. Akibatnya pesawat secara perlahan berbelok (roll) ke kanan hingga terdengar peringatan sistim arah pesawat (bank angle) karena miring ke kanan hingga melewati 35 derajat. Bahkan, data [[Digital Flight Data Recorder]] (DFDR) sesudah pesawat mencapai bank angle hingga 100 derajat dan posisi hidung pesawat menukik, pilot tak juga mengubah arah [[pesawat]]. Saat menukik, kecepatan pesawat mencapai 0,926 mach dan daya grativitasi tekanan pesawat berubah dari positif 3,5 g menjadi negatif 2,8 g. Menurut [[Dirjen Perhubungan Udara]], [[Departemen Perhubungan]], [[Budhi Muliawan Suyitno]], situasi pesawat bergetar hebat sehingga struktur kendali pesawat rusak.<ref name="pilot">(Media Indonesia) [http://www.mediaindonesia.com/berita.asp?Id=163961 Adam Air Jatuh Dipicu Problem Navigasi]</ref>
|