Subali: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k bot Menambah: ml:ബാലി |
k bot kosmetik perubahan |
||
Baris 28:
Meskipun kehilangan ibu, ketiga anak Gotama tetap saja memperebutkan Cupu Astagina. Gotama pun membuang benda itu jauh-jauh. Tanpa sepengetahuan siapa pun, Cupu Astagina jatuh di sebuah tanah kosong dan berubah menjadi telaga. Guwarsi dan Guwarsa begitu sampai di dekat telaga itu segera menceburkan diri karena mengira cupu yang mereka cari jatuh ke dalamnya. Seketika itu juga wujud keduanya berubah menjadi ''wanara'' atau [[kera]]. Sementara itu Anjani yang baru tiba merasa kepanasan. Ia pun mencuci muka menggunakan air telaga tersebut. Akibatnya, wajah dan lengannya berubah menjadi wajah dan lengan kera.
Anjani, Guwarsi, dan Guwarsa menghadap Gotama dengan perasaan sedih. Ketiganya pun diperintahkan untuk bertapa mensucikan diri. Anjani bertapa di Telaga Madirda. Kelak ia bertemu [[Batara Guru]] dan memperoleh seorang putra bernama [[Hanoman]]. Sementara itu Guwarsi dan Guwarsa yang telah berganti nama menjadi Subali dan Sugriwa masing-masing bertapa di Gunung
== Penggabungan silsilah ==
Baris 41:
Subali memiliki seorang istri bernama [[Tara (Ramayana)|Tara]]. Dari perkawinan tersebut lahir seorang putra bernama [[Anggada]], yang kelak banyak berjasa dalam membantu [[Sri Rama]] melawan [[Rahwana]].
Menurut versi [[wayang|pewayangan]] [[Jawa]], pada mulanya Tara bukanlah istri Subali, melainkan istri [[Sugriwa]]. Ketika kedua wanara bersaudara itu
Subali pun masuk ke dalam gua di mana terdapat istana Kiskenda yang sangat indah. Di sana ia bertempur melawan Mahesasura yang dibantu kedua pengawalnya bernama Lembusura dan Jatasura. Ketiganya tewas dengan kepala pecah. Darah dan otak mereka mengalir keluar gua. Sugriwa di luar mengira yang mengalir adalah darah merah dan darah putih. Dengan sedih ia menutup pintu gua lalu melapor ke kahyangan. Karena Mahesasura telah mati, sebagai hadiah, Sugriwa pun memperoleh seorang bidadari bernama Tara putri [[Batara Indra]].
|