Babad Arya Tabanan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Alittresna (bicara | kontrib)
Alittresna (bicara | kontrib)
Baris 110:
==IX. '''Ki Gusti Nengah Mal Kangin Dan Ki Gusti Made Dalang Raja IX'''==
 
Ki Gusti Made Dalang ( putra Ki Gusti Made Pamedekan ) berkedudukan di Puri Agung Tabanan sebagai Raja Singasana dengan wilayah kekuasaannya di Sebelah Barat Sungai Dikis .
Ki Gusti Nengah Malkangin ( putra Ki Gusti Wayahan Pamedekan ) berkedudukan di Puri Malkangin dengan wilayah kekuasaan di Sebelah Timur Sungai Dikis.
Ki Gusti Made Dalang meninggal tanpa keturunan, sehingga seluruh wilayah Tabanan dapat dipersatukan oleh Ki Gusti Nengah Malkangin menjadi kekuasaannya.
Ki Gusti Nengah Malkangin setelah menjadi Raja Singasana, beliau selalu ingin membinasakan putra mahkota yang bernama Ki Gusti Alit Dawuh ( putra Sirarya Ngurah Tabanan / Betara Nisweng Penida ). Dengan bantuan Ki Gusti Agung Badeng penguasa Kapal yang beristrikan Ni Gusti Luh Tabanan putra dari Ki Gusti Made Pamedekan, saudara perempuan Si raraya Ngurah Tabanan ( Betara Nisweng Pedida ). Putra Mahkota Ki Gusti Alit Dawuh menyerang Ki Gusti Nengah Malkangin dan dalam pertempuran ini Ki Gusti Nengah Malkangin besrtabeserta seluruh keluarganya dibunuh oleh Ki Gusti Agung Badeng, hanya seorang putranya yang bernama Ki Gusti Perot tidak dibunuh karena cacad / perot, selanjutnya menurunkan para Gusti Kamasan.
Oleh karena Putra Mahkota Ki Gusti Alit Dawuh masih sangat muda dipandang belum mampu memegang pemerintahan, sehingga Ki Gusti Agung Badeng berkenan bermukim sementara di Puri Malkangin untuk merngasuhmengasuh / mempersiapkan putra mahkota menjadi raja. Sementara diangkatlah Ki Gusti Bola sebagai Raja Singasana.
 
==X. '''Ki Gusti Bola'''==