Iblis: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
William Fluor (bicara | kontrib)
William Fluor (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 9:
 
Dalam [[bahasa Arab]] nama Iblis berasal dari kata ''balasa'' بَلَسَ, meaning yang artinya menyesal. Maka nama Iblis diartikan "Yang akan terus menyesal di dunia dan di akhirat". Iblis dahulunya merupakan pemimpin dari para malaikat yang tinggal didunia. beribadah kepada Allah SWT, berwajah tampan dan berpenampilan baik. Namun setelah Allah SWT menciptakan Adam sebagai khalifah, maka iblis mengingkarinya. sejak saat itu iblis menjadi ''musuh utama yang sebenar-benarnya bagi anak cucu Adam'' ( semua umat manusia). Wajahnya menjadi buruk rupa dan menjadi mahluk yang pertama kali berbohong di alam semesta ini.
 
Dalam bahasa Ibrani (ץבלץש), Iblis memiliki arti yaitu '''''Pendakwa''''' atau [[Jaksa]]. Dari dalam [[Alkitab]] dapat kita pelajari dan pahamidipahami hal-ihwal keseluruhan mengenai mahluk yang disebut '''Iblis''' ini, baik dari penjelasan para '''Nabi-nabi/Rasul-rasul''' dari zaman belum terciptanya [[Bumi]] sampai berakhirnya zaman.
 
== Iblis menurut pandangan Kristen ==
Baris 89 ⟶ 90:
=== Riwayat Pemberotakan Iblis menurut [[Alkitab]] ===
----
==== Awal Pemberontakan di [[Surga]] ====
{{Main|Mesias}}
NamunAwal begituPemberontakan di [[Surga]] adalah awal pertama kali [[Iblis]] mengunkapkan '''pendakwaan''' atas ketidakpuasan akan pemerintahan dan hukum [[Allah]]. Dakwaan [[Lucifer]] kepada [[Mesias]] yang adalah '''''Penguasa Surga''''' yang diakui, serta memiliki satu kuasa dan wewenang dengan [[Allah]]. Dalamyang dikarenakan dalam semua konsultasi [[Allah]], [[Mesias]] selalu turut di dalamnya, sementara [[Lucifer]] tidak diizinkan untuk ikut dalam maksud-maksud Ilahi. "Mengapa harus [[Mesias]] yang mempunyai kebesaran itu?"
: Kesombongan untuk kemuliaan diri sendiri memupuk keinginannya untuk memperoleh kebesaran.
Namun begitu [[Mesias]] adalah '''''Penguasa Surga''''' yang diakui, satu kuasa dan wewenang dengan [[Allah]]. Dalam semua konsultasi [[Allah]], [[Mesias]] selalu turut di dalamnya, sementara [[Lucifer]] tidak diizinkan untuk ikut dalam maksud-maksud Ilahi. "Mengapa harus [[Mesias]] yang mempunyai kebesaran itu?"
: * Dengan meninggalkan tempatnya di hadapan [[Allah]], [[Lucifer]] pergi untuk menyebarkan ''roh ketidakpuasan'' di antara malaikat-malaikat. Sambil bekerja diam-diam dan misterius, dan untuk sementara menyembunyikan maksudnya yang sebenarnya dengan berpura-pura tampak menghormati [[AllahLucifer]], iamembangkitkan berusaha untuk membangkitkan'''roh ketidakpuasan''' terhadap hukum-hukum yang mengatur mahluk-mahluk surgawi, dengan mengatakan bahwa mereka dibebani dengan pembatasan-pembatasan yang tidak perlu. Oleh karena alamiah mereka adalah suci ia mendorong malaikat-malaikat itu untuk mengambil kehendak hati mereka sendiri. Ia berusaha mendapatkan simpati para [[Malaikat]], dengan mengatakan [[Allah]] telah melakukannya dengan tidak adil dengan memberikan penghormatan tertinggi bagi [[Mesias]]. Ia mengatakan bahwa dalam cita-citanya untuk memperoleh kuasa dan penghormatan yang lebih besar bukan karena bercita-cita mau meninggikan diri, tetapi untuk memperoleh kebebasan bagi segenap penghuni surga, agar dengan begitu mereka memperoleh eksistensi yang lebih tinggi.
: * [[Allah]] di dalam hikmatNya, membiarkan [[Lucifer]] meneruskan '''''roh kebenciannya''''' matang untuk mengadakan pemberontakan. Dalam pandangan [[Allah]], adalah perlu bagi rencana-rencana [[Setan]] itu untuk benar-benar berkembang, agar sifat dan kecenderungan sebenarnya dapat dilihat semua oleh seluruh umat alam semesta. Pemerintahan [[Allah]] bukan saja atas penduduk surga, tetapi atas semua dunia-dunia yang dijadikanNya; dan [[Setan]] berpikir bahwa jika ia dapat membawa malaikat-malaikat surga bersamanya memberontak, maka ia juga dapat membawa dunia-dunia lain bersamanya. Dengan liciknya ia ''menggunakan argumentasi palsu dan penipuan untuk mencapai tujuan-tujuannya''.
 
: [[Allah]] di dalam hikmatNya, membiarkan [[Lucifer]] meneruskan '''''roh kebenciannya''''' matang untuk mengadakan pemberontakan. Dalam pandangan [[Allah]], adalah perlu bagi rencana-rencana [[Lucifer]] itu untuk benar-benar berkembang, agar sifat dan kecenderungan sebenarnya dapat dilihat semua oleh seluruh '''umat alam semesta'''.
 
: * [[Allah]] di dalam hikmatNya, membiarkan [[Lucifer]] meneruskan '''''roh kebenciannya''''' matang untuk mengadakan pemberontakan. Dalam pandangan [[Allah]], adalah perlu bagi rencana-rencana [[Setan]] itu untuk benar-benar berkembang, agar sifat dan kecenderungan sebenarnya dapat dilihat semua oleh seluruh umat alam semesta. Pemerintahan [[Allah]] bukan saja atas penduduk surga, tetapi atas semua dunia-dunia yang dijadikanNya; dan [[Setan]] berpikir bahwa jika ia dapat membawa malaikat-malaikat surga bersamanya memberontak, maka ia juga dapat membawa dunia-dunia lain bersamanya. Dengan liciknya ia ''menggunakan argumentasi palsu dan penipuan untuk mencapai tujuan-tujuannya''.
 
[[Berkas:Christus Ravenna Mosaic.jpg|thumb|right|200px|Yesus, diyakini oleh umat Kristiani sebagai Mesias]]
===== Penanganan Awal terhadap Dosa di [[Surga]] =====
{{Main|Dosa}}
Baris 102 ⟶ 107:
[[Allah]] membiarkan [[Lucifer]] dan [[Setan]] mengembangkan prinsip-prinsipnya dengan lebih sempurna, agar '''dakwaannya''' kepada pemerintahan [[Allah]] dapat dilihat dalam terangnya yang benar oleh semua mahluk ciptaan - bahwa keadilan dan kemurahan [[Allah]] serta keteguhan hukumNya - tidak akan dipertanyakan lagi selama-lamanya.
 
[[Berkas:Christus Ravenna Mosaic.jpg|thumb|right|200px|Yesus, diyakini oleh umat Kristiani sebagai Mesias]]
==== Pertentangan/Pertarungan Besar di [[Surga]] ====
----
Baris 108 ⟶ 112:
{{Main|Malaikat yang jatuh}}
{{Main|Kitab Henokh}}
Pertentangan/Pertarungan Besar di Surga adalah perlawanan yang dilakukan [[Lucifer]] yang didukung para malaikat-malaikat jahat ([[Setan]]) atas segala hasil '''dakwaannya''' yang berujung pada teguran [[Mesias]] terhadapnya.
: Hingga pada akhir pertentangan surga, perebut kekuasaan besar itu terus berusaha untuk membenarkan dirinya.
Pada waktu diumumkan bahwa ia bersama simpatisannya harus dikeluarkan dan diusir dari tempat tinggal yang penuh kebahagiaan itu, kemudian pemimpin pemberontak itu dengan berani menyatakan penghinaannya terhadap hukum [[Allah]]. Ia mengulangi tuntutannya bahwa malaikat-malaikat tidak perlu dikendalikan, dan harus dibiarkan menurut kehendak mereka sendiri, yang senantiasa menuntun mereka dengan benar. [[Setan]] dengan bala tentaranya bersepakat mempersalahkan pemberontakan mereka itu seluruhnya kepada [[Mesias]], dan menyatakan bahwa jika seandainya mereka tidak ditegur, mereka tidak akan memberontak. Dengan demikian ketidaksetiaan mereka yang penuh pembangkangan dan keras kepala itu berusaha menumbangkan pemerintahan Allah dengan sia-sia, namun dengan menghujat mengatakan bahwa mereka adalah korban yang tidak bersalah dari kekuasaan yang menindas. Sehingga pada akhirnya kepala pemberontak dan simpatisannya di usir dari surga. Lihat {{Alkitab|Wahyu 12:7-9}}.
: Dalam pengusiran [[Satan]] dari surga [[Allah]] menyatakan keadilanNya, dan mempertahankan kemuliaan takhtaNya.
Akan tetapi bilamana manusia berdosa melalui penyerahan kepada roh yang murtad atau [[Setan]], [[Allah]] memberikan bukti kasihNya oleh menyerahkan [[Mesias]]/[[Kristus]] - AnakNya yang tunggal mati bagi manusia yang jatuh itu. Dalam pendamaian tabiat [[Allah]] dinyatakan. Argumen terbesar salib menunjukkan kepada seluruh alam semesta bahwa tindakan dosa yang dipilih oleh [[Lucifer]] sekali-kali tidak dapat dituduhkan kepada pemerintahan [[Allah]].
Dalam pertentangan antara [[Kristus]] dan [[Setan]], selama masa pelayanan Juruselamat di dunia ini, tabiat si penipu besar itu telah disingkapkan. Tak ada sesuatu yang begitu berhasil menumbangkan [[Satan]] dari kasih sayang malaikat-malaikat surga dan seluruh alam semesta yang setia, selain perlawanannya yang begitu kejam terhadap '''Penebus Dunia'''. Hujatannya yang paling berani menuntut agar [[Kristus]] menyembah dia, keberaniannya yang gegabah membawa [[Kristus]] ke puncak gunung dan ke atas menara bait suci, kedengkiannya yang sungguh-sungguh untuk menghianatinya diungkapkan dengan menyuruh [[Kristus]] untuk menjatuhkan diriNya ke bawah dari ketinggian, niatnya yang jahat yang terus membuntutinya dari suatu tempat ke tempat yang lain, mengilhami hati imam-imam dan orang-orang untuk menolak kasihNya, dan pada teriakan terakhir,"Salibkan Dia! Salibkanlah Dia!" - semua ini menimbulkan kekaguman dan perasaan marah seluruh semesta alam terhadap [[Lucifer]].
: [[Satan]]lah yang mendorong dunia ini menolak [[Kristus]]/[[Mesias]].
Raja kejahatan itu mengarahkan seluruh kekuatannya dan kelicikannya untuk membinasakan [[Yesus]], karena ia melihat bahwa kasih dan kemurahan '''Juruselamat''', belas kasihanNya dan kelemah-lembutanNya menggambarkan kepada seluruh alam semesta dan dunia ini mengenai sifat kasih [[Allah]] yang tak terhingga. '''Setan''' menentang setiap pernyataan yang dikemukakan oleh [[Anak Allah]], dan menggunakan manusia sebagai alatnya untuk mengisi kehidupan '''Juruselamat''' dengan penderitaan dan dukacita. Kelicikan dan kepalsuan, dengan mana ia berusaha menghalangi pekerjaan [[Yesus]], kebencian yang dinyatakan melalui '''anak-anak pelanggaran''' (manusia berdosa), tuduhan-tuduhan kejam terhadap [[Mesias]] yang hidupNya adalah kebaikan dan kudus yang tiada tandinganNya, semuanya terbit dari rasa dendam di lubuk hatinya yang terdalam. Api kecemburuan dan permusuhan, kedengkian dan dendam kesumat meletus terhadap [[Mesias]] di '''Golgota''', sementara seluruh alam semesta dan surga menatap pemandangan itu dengan rasa ngeri.
Akan tetapi [[Mesias]] datang ke dunia ini menderita dan mati bukan semata-mata untuk melaksanakan penyelamatan manusia saja. Ia datang untuk membesarkan hukum itu ('''''injil''''') dan memuliakannya. Bukan cuma agar seluruh alam semesta dan dunia ini boleh menghargai hukum itu secara semestinya, tetapi menunujukkan bahwa hukum [[Allah]] tidak dapat diubah. Karena dengan setitik dosapun [[Allah]] tidak akan pernah berkenan terhadap manusia.
Seandainya tuntunanNya itu dikesampingkan, maka [[Anak Allah]] tidak perlu menyerahkan hidupnya untuk '''menebus''' pelanggaran-pelanggaran terhadap hukum itu. Kematian [[Kristus]] membuktikan bahwa hukum itu tidak bisa diubah dan firman [[Allah]] adalah tetap. Dan pengorbanan sebagai pernyataan kasih '''Bapa''' dan '''Anak''', agar orang-orang yang berdosa dapat ditebus, menunjukkan kepada segenap alam semesta - apa yang tidak kurang dari rencana pendamaian ini sanggup lakukan - bahwa '''keadilan, kasih dan kemurahan''' adalah azaz dari hukum dan pemerintahan '''Allah'''.
 
Pada: waktuHingga diumumkanpada akhir pertentangan surga, diumumkanlah bahwa ia[[Lucifer]] bersama simpatisannya ([[Setan]]) harus dikeluarkan dan diusir dari tempat tinggal yang penuh kebahagiaan itu,. kemudianKemudian pemimpin pemberontak itu dengan beranilancang menyatakan penghinaannya terhadap hukum [[Allah]]. Ia mengulangi tuntutannya bahwa malaikat-malaikat tidak perlu dikendalikan, dan harus dibiarkan menurut kehendak mereka sendiri, yang senantiasa menuntun mereka dengan benar. [[SetanLucifer]] dengan bala tentaranya (para malaikat jahat [[Setan]]) bersepakat mempersalahkan pemberontakan mereka itu seluruhnya kepada [[Mesias]], dan menyatakan bahwa jika seandainya mereka tidak ditegur, mereka tidak akan memberontak. Dengan demikian ketidaksetiaan mereka yang penuh pembangkangan dan keras kepala itu berusaha menumbangkan pemerintahan Allah dengan sia-sia, namun dengan menghujatberdalih dan mengatakan bahwa mereka adalah korban yang tidak bersalah dari kekuasaan yang menindas. Sehingga pada akhirnya kepala pemberontak dan simpatisannya di usir dari surga. Lihat {{Alkitab|Wahyu 12:7-9}}.
==== Permusuhan antara Manusia dan Setan ====
: Dalam pengusiran [[SatanIblis]] dan [[Setan]] dari surgaSurga, [[Allah]] menyatakan keadilanNya, dan mempertahankan kemuliaan takhtaNya.
 
[[Berkas:Niedersächsischer Meister 001.jpg|thumb|left|200px|Kejatuhan Manusia: Bemalte Flachdecke der Hildesheimer Benediktiner-Klosterkirche St. Michel mit »Wurzel Jesse«, Detail: Adam und Eva.]]
==== Permusuhan antara [[Manusia]] dan SetanIblis menurut [[Alkitab]] ====
----
{{Main|Adam}}
Permusuhan antara Manusia dan Setan adalah peristiwa dimana [[Adam]] dan [[Hawa]] melakukan pelanggaran akan firman dan hukum [[Allah]] agar tidak memakan buah terlarang. Ditenggarai oleh penggodaan [[Iblis]] (menyamar sebagai ular) terhadap [[Hawa]] untuk membangkitkan rasa '''ingin''' [[Hawa]] untuk sama seperti [[Allah]] dalam pengetahuan yang baik dan yang jahat. Sehingga [[Allah]] menurunkan firman, yag tertulis di dalam [[Alkitab]]:
 
: '''''Aku''' akan mengadakan permusuhan antara engkau dan perempuan itu, antara keturunanmu dengan keturunannya; keturunannya akan meremukkan kepalamu dan engkau akan meremukkan tumitnya.'' {{Alkitab|Kejadian 3:15}}.
 
Keputusan hukuman Ilahi yang diumumkan terhadap [[satan]] sesudah kejatuhan [[manusia]] adalah juga suatu nubuatan, yang mencakup segala zaman sampai pada kesudahan, dan yang membayangkan pertentangan besar yang melibatkan bangsa yang akan mendiami seluruh bumi.
Pada waktu [[manusia]] melanggar hukum Ilahi, maka sifat alamiahnya menjadi jahat, dan menjadi tidak berbeda dengan [[Iblis]] dan [[Setan]] yang condong untuk berbuat ''dosa''. Secara alamiah, tidak ada lagi pertentangan antara [[manusia]] yang berdosa dengan yang '''memulai dosa''' itu (Iblis dan Setan).
: [[Allah]] mengatakan,"Aku akan mengadakan permusuhan."
 
Permusuhan ini bukanlah yang datang dengan sendirinya. Pada waktu [[manusia]] melanggar hukum Ilahi, maka sifat alamiahnya menjadi jahat, dan ia menjadi selaras, tidak berbeda dengan [[satan]]. Secara alamiah, tidak ada lagi pertentangan antara [[manusia]] yang berdosa dengan yang '''memulai dosa''' itu. Keduanya menjadi jahat oleh kemurtadan. Orang yang murtad tidak pernah merasa senang kecuali ia mendapat simpati dan dukungan oleh mengajak orang lain untuk mengikuti teladannya. Untuk ini, malaikat-malaikat yang sudah jatuh dan orang-orang jahat bersatu dalam persengkongkolan yang cemar. Seandainya [[Allah]] tidak campur tangan, [[satan]] dan [[manusia]] akan bersekutu melawan surga, dan gantinya bermusuhan melawan [[setan]], segenap [[manusia]] akan bersatu melawan [[Allah]]. [[Satan]] menggoda [[manusia]] supaya berdosa, sebagaimana ia menyebabkan malaikat-malaikat berontak, agar dengan demikian ia mendapatkan kerjasama dalam peperangannya melawan surga. Tidak ada perselisihan antara dirinya dengan malaikat-malaikat yang sudah jatuh, dalam hubungannya dengan kebencian mereka kepada [[Mesias]], sementara dalam hal lain ada pertentangan. Mereka teguh bersatu melawan kekuasaan '''Penguasa alam semesta'''. Tetapi pada waktu [[satan]] mendengar adanya deklarasi permusuhan antara keturunannya dengan keturunan perempuan ([[Hawa]]) itu, maka ia mengetahui bahwa usahanya untuk merusak sifat [[manusia]] akan terhalang; sehingga oleh sesuatu cara manusia akan sanggup melawan kuasa [[satan]] itu.
===== Campur Tangan [[Allah]] dan [[Mesias]] =====
: Permusuhan [[setan]] terhadap [[manusia]]pun dimulai, sebab melalui [[Kristus]], manusia adalah tujuan kasih [[Allah]].
 
Ia ingin menggagalkan rencana Ilahi untuk menebus [[manusia]], dan mendatangkan kehinaan kepada [[Allah]] oleh menodai dan mencemarkan perbuatan tanganNya. [[Setan]] akan menyebabkan kedukaan di surga, dan memenuhi dunia ini dengan kesukaran dan kesusahan. Dan mengatakan semua kejahatan itu sebagai akibat pekerjaan [[Allah]] dalam menciptakan [[manusia]].
Seandainya [[Allah]] tidak campur tangan, [[Iblis]] dan [[Manusia]] di dalam dosa akan bersekutu melawan surga, dan gantinya bermusuhan melawan [[Setan]], segenap [[Manusia]] akan bersatu melawan [[Allah]]. '''Iblis''' menggoda [[Manusia]] supaya berdosa, sebagaimana ia menyebabkan malaikat-malaikat jahat ([[Setan]]) memberontak, agar dengan demikian ia mendapatkan kerjasama dalam peperangannya melawan surga. Tidak ada perselisihan antara dirinya dengan malaikat-malaikat yang sudah jatuh, dalam hubungannya dengan kebencian mereka kepada [[Mesias]], sementara dalam hal lain ada pertentangan. Mereka teguh bersatu melawan kekuasaan '''Penguasa alam semesta'''.
: Pertentangan yang terjadi antara '''Roh Mesias''' dan '''roh setan'''
 
diperagakan dengan cara mencolok dalam penerimaan dunia akan [[Yesus Kristus]]. [[Yesus Kristus]] tidak begitu menarik perhatian, sebab Ia muncul tanpa kekayaan, kemegahan atau kebesaran duniawi, sehingga orang [[Yahudi]] cenderung menolak Dia. Mereka melihat Dia memiliki kuasa yang lebih sekadar mencukupkan kekurangan keuntungan-keuntungan lahiriah, tetapi kemurnian dan kesucian [[Kristus]] mengundang kebencian kepadaNya dari orang-orang fasik/kafir. KehidupanNya yang penuh dengan penyangkalan diri dan pengabdianNya yang tidak berdosa merupakan teguran yang terus-menerus kepada orang-orang yang sombong dan yang penuh hawa nafsu. Hal inilah yang membangkitkan permusuhan melawan [[Anak Allah]]/[[Mesias]]. [[Setan]] dan malaikat-malaikat jahat bergabung dengan orang-orang jahat. Segenap kekuatan kemurtadan bergabung melawan '''Penghulu Kebenaran'''.
Tetapi pada waktu [[Setan]] mendengar adanya deklarasi (firman [[Allah]]) permusuhan antara keturunannya dengan keturunan perempuan ([[Hawa]]) itu, maka ia mengetahui bahwa usahanya untuk merusak sifat [[manusia]] akan terhalang;
[[Berkas:Niedersächsischer Meister 001.jpg|thumb|left|200px|Kejatuhan Manusia: Bemalte Flachdecke der Hildesheimer Benediktiner-Klosterkirche St. Michel mit »Wurzel Jesse«, Detail: Adam und Eva.]]
 
: Permusuhan yang sama juga ditunjukkan kepada pengikut-pengikut [[Kristus]]
IaKarena melalui [[Kristus]]/[[Mesias]], manusia adalah tujuan kasih [[Allah]]. [[Lucifer]] ingin menggagalkan rencana Ilahi didalam janji [[Kristus]]/[[Mesias]]untuk menebus [[manusia]], dan mendatangkan kehinaan kepada [[Allah]] olehdengan menodai dan mencemarkan perbuatan tanganNya ([[Manusia]]). [[Setan]] akan menyebabkan kedukaan di surga[[Surga]], dan memenuhi dunia ini dengan kesukaran dan kesusahan. Dan mengatakan semua kejahatan itu sebagai akibat pekerjaan [[Allah]] dalam menciptakan [[manusia]].
sebagaimana yang di tunjukkan kepada Guru mereka.
 
===== Kedatangan [[Mesias]] sebagai [[Manusia]]/[[Yesus Kristus]] =====
{{Main|Kelahiran Yesus}}
Kedatangan [[Mesias]] sebagai [[Manusia]]/[[Yesus Kristus]] adalah kedatangan dalam misi penebusan/penyelamatan seluruh umat manusia dari sebab pelanggaran upah dosa yaitu '''kematian kekal''' (Lautan Api).
Pertentangan yang terjadi antara '''Roh Mesias'''([[Roh Kudus]]) dan '''Roh Lucifer'''(roh-roh jahat) diperagakan dengan cara mencolok dalam penerimaan dunia akan [[Mesias]] dalam kelahiran [[Yesus Kristus]] sebagai misi penebusan dosa umat manusia.
diperagakan dengan cara mencolok dalam penerimaan dunia akan [[Yesus Kristus]].Kemunculan [[Yesus Kristus]] tidak begitu menarik perhatian dunia, sebab Ia muncul tanpa kekayaan, kemegahan atau kebesaran duniawi, sehingga orang [[Yahudi]] cenderung menolak Dia. Mereka melihat Dia memiliki kuasa yang lebih sekadar mencukupkan kekurangan keuntungan-keuntungan lahiriah, tetapi kemurnian dan kesucian [[Kristus]] mengundang kebencian kepadaNya dari orang-orang fasik/kafir. KehidupanNya yang penuh dengan penyangkalan diri dan pengabdianNya yang tidak berdosa merupakan teguran yang terus-menerus kepada orang-orang yang sombong dan yang penuh hawa nafsu. Hal inilah yang membangkitkan permusuhan melawan [[Anak Allah]]/[[Mesias]]. [[Setan]] dan malaikat-malaikat jahat bergabung dengan orang-orang jahat. Segenap kekuatan kemurtadan bergabung melawan '''Penghulu Kebenaran'''.
 
===== Permusuhan Iblis terhadap Pengikut [[Kristus]] =====
{{Main|Yesus}}
: Permusuhan yang sama juga ditunjukkan kepada pengikut-pengikut [[Kristus]]sebagaimana yang di tunjukkan kepada Guru mereka.
Siapa saja yang melihat sifat dosa itu menjijikkan, dan dengan kekuatan dari atas melawan penggodaan, maka dengan pasti akan menimbulkan kemarahan [[setan]] dan pengikut -pengikutnya (''ini dapat dideteksi bila mana manusia memiliki roh yang menentang Roh [[Mesias]] yang akan melawatnya''). Pengikut-pengikut [[Kristus]] dan budak-budak [[setan]] tidak bisa hidup secara harmonis. Perlawanan yang didengungkan [[iblis]] terhadap '''salib''' belum berakhir.
 
: "''Memang setiap orang yang mau hidup di dalam Yesus Kristus akan menderita aniaya''." ({{Alkitab|2 Timotius 3:12}})
 
: Sementara [[setan]] terus berupaya membutakan pikiran mereka kepada fakta, biarlah orang-orang [[Kristen]] tidak lupa bahwa
"''perjuangan kita bukanlah melawan darah dan daging, tetapi melawan pemerintah-pemerintah, melawan penguasa-penguasa, melawan penghulu-penghulu dunia yang gelap ini, melawan roh-roh jahat di udara''. ({{Alkitab|Efesus 6:12}}). Amaran yang diilhami ini diserukan berabad-abad sampai ke zaman kita: "''Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu si [[iblis]] berjalan berkeliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya.''" ({{Alkitab|1 Petrus 5:8}}). "''Kenakanlah seluruh perlengkapan senjata [[Allah]], supaya kamu dapat bertahan melawan tipu muslihat [[iblis]].''" ({{Alkitab|Efesus 6:11}}).
 
== Iblis menurut pandangan Islam ==
 
 
== Iblis menurut pandangan Islam ==
=== Asal Mula ===
 
 
Sejak penciptaan manusia [[Adam]], iblis diperintahkan [[Allah]] untuk bersujud kepadanya, namun iblis tidak mau sujud kepadanya. Oleh karena itu, Iblis di keluarkan oleh [[Tuhan]] dari [[Surga]] dan menjadi mahluk yang terkutuk.
Baris 164 ⟶ 176:
 
Firman Allah: "''Tempat kediamanmu adalah di dalam tandas''."
 
 
=== Iblis di Neraka ===