Paolo Martinelli (rekayasawan): Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Kenrick95Bot (bicara | kontrib)
k Bot: perubahan kosmetika !
Kenrick95Bot (bicara | kontrib)
k Bot: Penggantian teks otomatis (-Karir +Karier)
Baris 27:
Sayangnya Martinelli masih belum bisa menyumbangkan gelar dunia sampai Enzo wafat di 1988. Bahkan ia sempat terancam akan dipecat melalui sebuah revolusi yang dilakukan oleh [[Luca Montezemolo]] pada awal 1992.
 
KarirnyaKariernya selamat setelah [[Jean Todt]] memutuskan untuk mempertahankannya. Ia bahkan menjadi pelopor bagi FIA atas sarannya untuk menggunakan mesin V10 di 1996. Sejak musim 1991 Ferrari telah mengembangkan beragam jenis varian mesin, semuanya dibawah komando Martinelli. Mereka sempat mengembangkan mesin V12, V10, V8, dan V6. Namun akhirnya Martinelli dan stafnya lebih memilih untuk mengembangkan mesin V10, dan FIA pun mengamini, bahwa mulai 1996 semua tim F1 diwajibkan memakai mesin V10.
 
Kedatangan [[Michael Schumacher]] dari Benetton di akhir 1995 semakin memperkuat harapan Martinelli dan semua kru Ferrari bahwa mereka akan mampu untuk meraih gelar juara dunia dimusim-musim mendatang. Dan ia bisa merasakan spirit juara ketika pasukan Schumi ([[Ross Brawn]] dan [[Rory Byrne]]) diajak masuk ke Ferrari oleh Schumi.