Silat Minangkabau: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Alamsati (bicara | kontrib)
Alamsati (bicara | kontrib)
Baris 135:
 
==== 4. ''Kato Bajawek, Gayuang Basambuik'' (Kata Berjawab, Gayung Bersambut) ====
Alam fikiran Minangkabau memiliki '''konsep berpasangan''', ini dapat dibuktikan dengan banyaknya pepatah yang memiliki isi kalimat berpasangan, contohnya: ''mancari nan baik manulak nan buruak'' (mencari hal-hal yang baik dan menolak hal-hal yang buruk), ''manitiak dari ateh, mambasuik dari bumi'' (menitik dari atas, membersit dari bumi), ''tiok kunci ado pambukanyo'' (tiap kunci ada pembukanya) dan ''tiok kabek bisa diungkai'' (tiap ikatan bisa dilepas). Hal yang sama belaku pada silek, setiap gerakan silat ada pemusnahnya, setiap kuncian ada teknik untuk melepaskannya, oleh sebab itu sepasang pemain silat yang mahir mampu bersilat terus menerus tanpa putus dengan mengalir begitu saja [http://www.youtube.com/watch?v=F9Up-Ey8LWY]. Mereka baru berhenti kalau sudah letih atau capek. Hal yang sama juga terjadi pada peniup [[saluang]], mereka bisa meniup alat musik itu tanpa putus-putus sampai lagu selesai.
 
==== 5. ''Tagang Bajelo, Kandua Badantiang'' (Tegang Berjela/Mengalun, Kendor Berdenting) ====