Aleksandr Lukashenko: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 38:
 
== Masa jabatan pertama (1994-2001) ==
Kemenangan Lukashenko merupakan kejutan bagi banyak orang di Belarus dan di luar negeri, karena usianya masih muda dan kurang pengalaman. Dalam manifestonya pada masa kampanye ia mencanangkan pembentukan pemerintahan yang bersih, menyingkirkan para pejabat korup dari jabatannya dan mengadili mereka yang menyalahgunakan posisi mereka, mempertahankan gaji dan kondisi kerja dalam sistem ekonomi yang hampir seluruhnya masih ditangani oleh pemerintah, dan mengusahakan integrasi yang lebih erat antara Belarus dan Rusia. Muncul desas-desus di BelorusiaBelarus bahwa ia didukung oleh dinas rahasia Rusia.
 
Meskipun Lukashenko menang besar karena oposisinya terhadap privatisasi dan para pembaharu pasar, banyak dari tema pemilunya dipusatkan pada korupsi dalam pemerintahan Belarus. Ia mengklaim dalam kampanyenya bahwa ia terus-menerus menghadapi ancaman pembunuhan dan bahwa ia, bahkan pernah ditembak. Ia menyerang lawan-lawannya dengan tegas, dan berjanji untuk membuang mereka "ke pegunungan Himalaya" bila ia terpilih. Banyak pengamat dalam dan luar negeri membandingkan pendekatannya dengan pendekatan [[ultra-nasionalismme|ultranasionalis]] Rusia, [[Vladimir Zhirinovsky]], meskipun politik keduanya sangat berbeda.
 
Tema Lukashenko sangat berlawanan dengan kebijakan-kebijakan pro-pembaruan yang didukung oleh para pemimpin negara tetangga Belarus, yang telah melakukan pembaruan radikal setelah runtuhnya Komunisme. Namun sedikit sekali pembaruan yang telah terjadi di Belarus. Hanya 2% dari ekonominya yang telah diprivatisasi pada waktu Lukashenko terpilih. Berakhirnya [[ekonomi komando]] Soviet, yang sangat diandalkan oleh Belarus, telah menyebabkan turunya produksi hingga 50% antara 1991 dan 1994 dan runtuhnya standar kehidupan pada tingkat yang sama. Pada pemilu 1994, Belarus menghadapi sebuah krisis ekonomi.
 
Lukashenko bertindak cepat untuk "menstabilkan ekonomi":; salah satu tindakannya yang pertama adalah melipatgandakan gaji minimum. Ia juga memperkenalkan kembali pengendalian harga oleh negara dan membalikkan segelintir pembaruan ekonomi yang telah berlangsung. Namun ia menghadapi masalah-masalah besar dalam mencoba menghidupkan kembali ekonomi komando di sebuah negara dengan 10,4 juta penduduk, yang dikelilingi oleh ekonomi kapitalis yang berkembang. Belarus - (hingga kini -) masih seluruhnya tergantung pada gas dan listrik yang diimpor dari Rusia, tetapi kebanyakan perusahaan BelorusiaBelarus tidak dapat membayar energi dengan harga pasar. Pemerintah Belarus tidak memiliki cukup devisa untuk membayar impor dari Rusia sehingga kesatuan ekonomi dengan Rusia harus dipertahankan. Ini adalah tema yang diajukan oleh Lukashenko maupun Kebich, lawannya.
 
Pada dua tahun pertama masa jabatannya, Lukashenko menghadapi perlawanan dalam negeri yang kian vokal. Pada 1995, [[Bank Dunia]] dan [[Dana Monter Internasional]] menunda peminjaman uang kepada BelorusiaBelarus, dengan alasan kurangnya pembaruan ekonomi oleh pemerintah. Kesulitan-kesulitan ekonomi BelorusiaBelarus yang terus berlanjut menimbulkan kritik tajam dari pihak oposisi. Lukashenko bereaksi dengan marah. Pada September 1995 ketika sebuah balon berudara panas dalam sebuah kompetisi pecah di wilayah udara Belarus, ia menyuruh balon itu ditembak jatuh oleh sebuah helikopter militer. Awaknya dibuat mengira bahwa mereka senang menembak sebuah balon udara yang tak berawak. Kedua penerbang Amerika di balon itu meninggaltewas. Pada November 1995, ia menimbulkan kontroversi internasional dengan mengklaim dalam sebuah wawancara bahwa kebijakan-kebijakan dalam negeri [[Adolf Hitler|Hitler]]) tidak seluruhnya jelek untuk Jerman. Banyak dari para pengecamnya menganggap ini menyiratkan bentuk kepemimpinan otoriter serupa yang dapat menguntungkan Belarus.
 
Pada musim panas 1996, 70 orang deputi dari parlemen Belarus yang terdiri dari 100 anggota menandatangani petisi untuk memecat Lukashenko dengan tuduhan melanggar Konstitusikonstitusi. Lukashenko mengundang para pejabat tinggi Rusia sebagai "penengah" seperti misalnaymisalnya bekasmantan perdana menteri Rusia [[Viktor Chernomyrdin]] dan berhasil lolos dari pemecatan karena dukungan mereka. Tak lama sesudah itu Lukashenko menyerukan diadakannya referendum pada [[24 November]] [[1996]] untuk memperpanjang masa jabatannya dari empat tahun menjadi tujuh tahun. Hal ini pun akan memberikan kepadanya kuasa untuk membubarkan parlemen. Pada [[25 November]] Lukashenko mengumumkan bahwa 70,5% suara, dari 84% jumlah pemilih yang ikut referendum, telah menyetujui usulnya. Pelaksanaan referendum ini dikecam luas. Pemerintah melarang para pendukung oposisi dari siaran TV dan radio, menghalangi koran-koran oposisi dicetak dan menyita bahan-bahan terbitan kelompok oposisi. Dalam situasi ini, [[Amerika Serikat]] dan [[Uni Eropa]] menolak mengakui keabsahan referendum itu.
 
Lukashenko segera menggunakan kekuasaannya yang baru untuk membubarkan parlemen Belarus. Polisi bersenjata mengambil alih gedung parlemen dan melarang masuk 89 orang deputi yang dianggap pemerintah "tidak loyal". Sebuah parlemen baru yang terdiri dari 110 pendukung Lukashenko yang dipilih pemerintah, dibentuk di sebuah gedung di sebelahnya. Tindakan-tindakannya dikecam secara luas oleh berbagai pemerintah di dunia dan kelompok hak-hak asasi manusia. Perdana Menteri Belarus dan dua menteri lainnya mengundurkan diri sebagai protes, demikian pula tujuh dari sebelas orang anggota Pengadilan Konstitusional. Mereka digantikan oleh para pendukung Lukashenko yang segera menolak petisi pemecatan. Lukashenko mengonsolidasikan kekuasaannya dengan secara paksa menutup sejumlah koran oposisi dan meningkatkan kekuasaan [[KGB]] Belarus (yang, uniknya, di bekas Uni Soviet, tetap mempertahankan nama dan statusnya yang lama).
 
Pada awal 1998, Bank Sentral Rusia menunda perdagangan rubel Belarus, yang menyebabkan runtuhnya nilai mata uang itu. Lukashenko menjawabnya dengan mengambil alih kendali atas Bank Sentral Belarus, memerintahkan tingkat pertukaran dikembalikan ke tingkat sebelumnya, membekukan rekening-rekening bank dan mengurangi aktivitas-aktivitas bank komersial. Tidak mengherankan bahwa hal ini menyebabkan diserbunya bank-bank Belarus dan arus belanja yang panik. Lukashenko pun mempersalahkan masalah-masalah negara itu pada "para penyabot ekonomi" di dalam dan di luar negeri. Tiga puluh pejabat pemerintah ditahan - (sebagian dipertontonkan di televisi negara -) dan ratusan lainnya "dihukum". Ia menuduh pemerintah-pemerintah asing bersekongkol melawan dirinya, dan pada April 1998 ia mengusir para duta besar dari [[Amerika Serikat]], [[Britania RayaInggris]], [[Prancis]], [[Jerman]], [[Yunani]], [[Italia]] dan [[Jepang]] dari kompleks tempat tinggal mereka dekat [[Minsk]]. Hal ini membangkitkan protes internasional, karena tempat tinggal diplomatik mestinya tidak boleh dilanggar, sesuai dengan [[Konvensi Wina]]. Negara-negara yang dilanggar kedaulatannya itu semua menarik duta besarnya. Demikian pula Rusia, untuk sementara waktu.
 
Meskipun para duta besar itu akhirnya kembali lagi setelah kontroversi itu mereda, Lukashenko meningkatkan serangan-serangan retoriknya terhadap Barat, bahkan menggambarkan lawan-lawannya di dalam negeri sebagai kaki tangan kekuatan asing yang bermusuhan. Ia mengklaim bahwa pemerintah-pemerintah Barat berusaha menggerogoti Belarus pada semua level, termasuk ekonomi -- (ia mengusir sebuah delegasi IMF dan mengecap mereka sebagai "penipu") --, bahkan olah raga. Ia mengklaim bahwa negara-negara Barat bersekongkol untuk merampok medali-medali Belarus pada [[Olimpiade Musim Dingin]] 1998 di [[Nagano]], [[Jepang]].
 
Dalam sebuah wawancara dengan Markus Ziner untuk edisi Desember 1995 dari koran Jerman ''[[Handelsblatt]]'', Lukashenko membangkitkan kontroversi internasional ketika ia membuat komentar positif tentang Hitler. Dalam wawancara itu, ia berkata:
Baris 62:
Lukashenko melangkah lebih dari retorika untuk mengambil sikap yang lebih aktif dalam mendukung negara-negara yang berkonflik dengan Barat. Pada akhir [[1990-an]], Belarus mengekspor senjata senilai sekitar $400 juta setiap tahunnya ke berbagai negara termasuk [[Iran]], [[Sudan]], [[Irak]] - yang menerima senjata-senjata anti pesawat udara dan latihan - dan [[Yugoslavia]]. Pecahnya [[Perang Kosovo]] pada 1999 menyebabkan Lukashenko mengusulkan sebuah "Uni Slavia" yang terdiri atas Rusia, Belarus, Ukraina dan Yugoslavia. Gagasan ini mendapatkan sambutan dingin dan karena itu diam-diam ditinggalkan. Setelah [[Invasi Irak 2003|Perang Irak]] pada 2003, Amerika Serikat mengumumkan bahwa sejumlah pejabat tinggi Irak telah memperoleh paspor Belarus.
 
Kebijakan-kebijakan ini membuat pemerintah-pemerintah Barat mengambil posisi yang lebih keras terhadap Lukashenko. Amerika Serikat khususnya menjadi marah karena perdagangan senjata Belarus dengan apa yang disebutnya sebagai negara-negara "[[Poros Kejahatan]]" dan para pemimpin politik Amerika mulai menyebut Belarus sebagai "[[pemerintahan diktatur]] Eropa yang terakhir", sambil membandingkan Lukashenko dengan pemimpin terguling Serbia [[Slobodan Milošević]]. Uni Eropa prihatin terhadap keamanan pasokan gasnya dari Rusia, yang dikirim lewat pipa melalui Belarus, dan secara aktif menarihmenaruh perhatian terhadap urusan-urusan negara itu ketika akses ke [[Polandia]], [[Latvia]] dan [[Lituania]] memberikan Uni Eropa sebuah perbatasan yang panjang dengan Belarus. Bahkan Rusia, yang membangun uni ekonomi yang kendurkendor dengan Belarus pada April 1998, menjadi tidak sabar dengan cara Belarus mempraktikkan uni tersebut. Meskipun Lukashenko tetap bermanfaat bagi Rusia dalam arti mempertahankan negaranya tetap di dalam orbit Rusia, hubungannya yang tegang dengan Barat semakin mempersulit pemerintahan Presiden [[Vladimir Putin]].
 
<!--==Second term (2001-2006)==