Tombatu, Minahasa Tenggara: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 23:
Mereka bekerja selama 8 jam sehari. Petang hari mereka akan pulang berjalan kaki dengan cara yang sama dan mendekati kampung, biasanya banyak anak-anak yang berdiri di pinggir jalan melihat kedatangan grup mapalus, karena waktu mereka berangkat pagi-pagi, anak-anak itu belum bangun.
 
Di Tombatu juga terdapat berbagai macam gereja. Tetapi gereja yang paling menonjol adalah gereja GMIM, Pantekosta, Advent dan Katolik. Banyak putra-putri [[Tombatu]] yang menjadi pendeta dan kini menjadi gembala sidang di perantauan, misalnya Noch Supit gembala GPdI di Riau, Pdt. Piet Tiouw di Bagansiapi-api, Pdt. [[James Pangau]] di Jakarta, Ferdinand Kindangen di daerah Sulawesi Selatan serta, Pdt. Buce Pelleng di Tonasa, - Makassar., Pdt. DR. Ruddy Alow, M.Div {Bandung); dan Pdt. Freddy Tondatuon (Sulteng).
{{Kabupaten Minahasa Tenggara}}