Bandeng: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Kembangraps (bicara | kontrib)
Kembangraps (bicara | kontrib)
ba
Baris 30:
Bau lumpur pada bandeng banyak dialami pada bandeng yang diambil dari [[tambak]]. Bandeng yang dipelihara di [[karamba]] hampir tidak berbau. Penyebab gejala bau lumpur adalah beberapa [[plankton]] [[Cyanobacteria]], terutama dari genus ''[[Oscillatoria]]'', ''[[Symloca]]'', dan ''[[Lyngbia]]'', yang menghasilkan [[geosmin]]<ref name=erungan> {{cite journal | title = Geosmin sebagai penyebab cita rasa lumpur pada ikan serta kemungkinan penanggulangannya | journal = Bul. Teknol. Hasil Pertanian | date = 1997 | first = A.C. | last = Erungan | volume = 4 | issue = 2 | pages = THP-11—12| id = | url = http://e-jurnal.perpustakaan.ipb.ac.id/files/Anna_C_Erungan_geosmin_sebagai_penyebab.pdf | accessdate = 2010-07-24}}</ref>. Apabila ikan tinggal di tempat yang kaya geosmin atau memakan plankton ini, dagingnya akan memiliki cita rasa tanah.
 
Bau lumpur dapat diatasi paling tidak dengan dua cara. Cara pertama adalah dengan memelihara ikan selama 7—14 hari dalam air mengalir bebas biosmin sebelum dijual<ref name=erungan/>. Cara kedua adalah dengan perlakuan pemberian asam tertentu, misalnya dengan merendam ikan setelah dibersihkan dalam larutan cuka (dua sendok makan) selama sekitar setengah jam <ref>[http://www.perempuan.com/?ar_id name=12773 Tip bandeng tidak bau lumpur]. Artikel pada perempuan.com<erungan/ref>.
 
== Referensi ==