Pemerintahan MangunegaraMangkunegara V tergolong relatif singkat dan beberapa catatan yang dapat ditulis mengenai pemerintahannya adalah sekitar masalah meneruskan usaha bisnis Kerajaan yang telah di rintis oleh ayahanda dan pendahulunya yakni [[Mangkunegra IV]].
Dalam masa pemerintahannya, Bisnispabrik gula membutuhkan suntikanmengalami danadefisit untuk kelancaran operasional pabrikanggaran dan pekerja,Untukkeberlansungan ituindustri gula.Mangkunegara V tahun 1885 berusaha mencari pinjaman kepada [[Belanda]] melalui Residen Surakarta tetapi pihakditolak.Penolakan [[ini didasarkan karena Mangkunegara V tidak memberi kepastian penghentian model pengurusan keuangan yang salah urus.Belanda]]mensyaratkanmengusulkan keikutsoal sertaankeuangan nyadiserahkan dalamkepada mengelolasuatu bisniskomisi tersebutyang diangkat oleh Residen setelah dirundingkan dengan Raja (Mangkunegara V).Dalam komisi ini Belanda juga mengusulkan agar asisten Residen masuk dalam komisi bersama dengan
para keturunan Mangkunegara II, III, IV dan V dalam suatu kepanitiaan.
Komisi itu dinamakan Dewan Pengawas yang mengatur urusan keuangan, tanah dan barang barang milik Mangkunegaran.Mangkunegara V menolak adanya komisi tersebut karena pada hakikatnya Belanda mencampuri urusan dan mengawasi Mangkunegaran dalam urusan keuangan.Mangkunegara didukung oleh Patihnya '''Raden Tumenggung Jaya Sarosa''' yang sudah menjabat patih sejak [[Mangkunegara V]]
[[Mangkunegara V]] yang berkeberatan terhadap syarat itu lantas mengupayakan bentuk lain namun sebelum usahanya berhasil beliau sudah mangkat.
Dalam berbagai literatur disebutkan bahwa mangkatnya [[Mangkunegara V]] tidak meninggalkan putra mahkota sehingga menurut salah satu sumber dikatakan bahwa penggantinya sebagai [[Mangkunegara VII]] yang adalah adiknya adalah atas persetujuan dan arahan dari ibundanya GRay. Dunuk.