Soewardi Idris: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tjmoel (bicara | kontrib)
k hapus {{inuse|28 Mei 2010}}; +noref-bio
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 2:
'''Soewardi Idris''' ialah seorang pengarang [[sastra]] Indonesia moderen. Nama Soewardi Idris sangat erat hubungannya dengan peristiwa PRRI karena ia hanya menulis satu novel dan novelnya itu bercerita tentang masalah [[PRRI]]. Melalui wawancara di Pusat Bahasa tanggal 1 Februari 1999, Soewardi menyatakan bahwa dialah satu-satunya pengarang yang menceritakan masalah PRRI. Dalam berkarya, Soewardi Idris kadang-kadang menggunakan nama samaran seperti R Baginda SI, Essy, dan Swara Iswari. Nama samaran itu ia gunakan ketika menulis bukan dalam bidangnya tujuannya agar [[pembaca]] tidak merasa di[[monopoli]] karena saat usia muda itu, semangat menulis Soewardi sangat tinggi.
 
Soewardi Idris lahir di Selayo, Solok, [[Sumatra Barat]] pada tanggal 10 November [[1930]], wafat pada tanggal 13 Juli 2004 di Jakarta. Ia lahir dari keluarga [[petani]]. Ayahnya bernama Idris dengan gelar Datuk Rajo Nan Sati, sedangkan ibunya bernama Raisah. Datuk Bandaro Panjang adalah [[gelar adat]] yang dimiliki Soewardi Idris. Ia memang seorang yang memegang teguh adat Minangkabau. Perhatiannya terhadap adat Minangkabau dituangkannya dalam artikel di harian [[Singgalang]] 8 Oktober 1999 dengan judul Lembaga Kerapatan Adat Alam Minangkabau.
 
Soewardi Idris adalah anak kelima dari tujuh bersaudara. Dari ketujuh bersaudara itu, hanya Soewardilah yang bergelut dengan dunia tulis-menulis. Ia benar-benar merintis kariernya sendiri. Sukses Soewardi Idris dalam hal tulis-menulis itu semata-mata hasil kerja kerasnya.
 
Soewardi Idris menikah duabeberapa kali. Istri pertama bernama Rosleni. Bersama Rosleni, Soewardi Idris memiliki tiga orang anak. Karena Rosleni meninggal dunia, Soewardi Idris pun menikah lagi. Perempuan keduaketiga yang dinikahinya itu bernama Rahmah. BersamaDari Rahmah, ia memiliki tigaenam orang anak lagi. Pernikahan Soewardi Idris dengan Rahmah terjadi di hutan karena saat itu Soewardi tengah bergerilya bersama PRRI. Bakat menulis Soewardi Idris menurun pada anaknya, misalnya [[Purnama Soewardi]]. Saat ini Purnama bekerja di [[TVRI]] sebagai GM Pemberitaan. Dari Isteri kedua yang berasal dari Sumani, Solok, beliau memiliki 3 orang anak. Yang tertua Melodia, sekarang menjadi pelukis ternama di Indonesia.
 
== Latar Belakang Kesusasteraan ==