Puri Agung Tabanan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Alittresna (bicara | kontrib)
Alittresna (bicara | kontrib)
Baris 23:
 
Selanjutnya ''' Sirarya Ngurah Langwang, Raja Tabanan III.'''
Beliau menggantikan Ayahnya Sri Megada Natha menjadi raja, yang kemudian mendapat perintah dari Dalem Raja Bali agar memindahkan Kerajaannya/Purinya di Pucangan ke daerah selatan, hal ini kemungkinan disebabkan secara geografis dan demografis sulit dicapai oleh Dalem dari Gegel dalam kegiatan inspeksi. Akhirnya Arya Ngurah Langwang mendapat pewisik, ''dimana ada asap (tabunan) mengepul agar disanalah membangun puri''. Setelah melakukan pengamatan dari Kebon Tingguh, terlihat di daerah selatan asap mengepul ke atas, kemudian beliau menuju ke tempat asap mengepul tersebut, ternyata keluar dari sebuah sumur yang terletak di dalam area Pedukuhan yaitu Dukuh Sakti( di Pura Pusar Tasik Tabanan sekarang ). Akhirnya ditetapkan disitulah beliau membangun Puri, setelah selesai, dipindahlah secara resmi Puri Agung / Kerajaannya beserta '''Batur Kawitan'''nya dari Pucangan ke Tabanan ( Sekitar Abad 14 ). Oleh karena asap terus mengepul dari sumur seperti ''tabunan'' sehingga puri beliau diberi nama ''Puri Agung Tabunan'', yang kemudian pengucapannya berubah menjadi '''Puri Agung Tabanan''', sedangkan Kerajaannya disebut '''Puri Singasana''' dan Raja bergelar '''Sang Nateng Singasana'''.
 
== Letak dan Denah di tahun 1900 ==