Gula: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Kembangraps (bicara | kontrib) |
Kembangraps (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 15:
Pasar gula juga diserang oleh harga sirup glukosa yang murah. Sirup tersebut di produksi dari jagung (maizena), Dengan mengkombinasikannya dengan pemanis buatan pembuat minuman dapat memproduksi barang dengan harga yang sangat murah.
==Sejarah singkat pergulaan di Indonesia==
Ketika orang-orang [[Belanda]] mulai membuka koloni di [[Pulau Jawa]] kebun-kebun tebu monokultur mulai dibuka oleh tuan-[[tuan tanah]] pada abad ke-17, pertama di sekitar [[Batavia]], lalu berkembang ke arah timur.
Baris 23:
Macetnya riset pergulaan, pabrik-pabrik gula di Jawa yang ketinggalan teknologi, tingginya tingkat konsumsi (termasuk untuk industri [[minuman ringan]]), serta kurangnya investor untuk pembukaan lahan tebu di luar Jawa menjadi penyebab sulitnya swasembada gula<ref name=FAO/>.
Pada tahun 2002 dicanangkan target Swasembada Gula 2007<ref name=arifin>Arifin, B. 2009. [http://www.bni.co.id/Portals/0/Document/GULA.pdf Ekonomi swasembada gula di Indonesia].</ref>. Untuk mendukungnya dibentuk Dewan Gula Indonesia pada tahun 2003 (berdasarkan Kepres RI no. 63/2003 tentang Dewan Gula Indonesia)<ref>[http://www.tempointeraktif.com/hg/peraturan/2004/04/02/prn,20040402-23,id.html Kepres RI no. 63/2003]. Artikel di TempoInteraktif, edisi 02 April 2004</ref>. Target ini kemudian diundur terus-menerus<ref name=arifin/>.
== Macam-macam gula ==
Baris 63 ⟶ 65:
* [http://bataviase.co.id/node/316769 Industri Gula di Batavia]
[[Kategori:Bumbu]]
|