Syahadat: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
sembunyikan bagian yang kurang ensiklopedis |
|||
Baris 4:
==Simbolik==
[[Gambar:SYAHADA1.JPG|top|left|thumb| Kaligrafi tulisan syahadat]]
Seseorang dikatakan [[Islam]] apabila mereka telah mengucapkan dua kalimat syahadat ini secara ikhlas dan tulus serta disaksikan dua orang saksi Muslim.<!-- Namun apakah hal tersebut sudah cukup mewakili ke-Islaman seseorang, karena siapa pun dapat dengan mudah mengucapkan syahadatain dengan kepentingan masing-masing. Misalnya, seorang kaum non Muslim yang ingin menikahi seorang wanita muslimah haruslah berpidah ‘[[agama]]’ dengan ditandai pengucapan dua kalimat syahadat tersebut. Meskipun setelah beberapa saat setelah menikah dia dapat saja keluar-masuk ke dalam ‘Islam’ semaunya. Begitu mudah dan murahnya seseorang menyandang predikat MUSLIM. Lalu apakah hal ini yang dimaksudkan oleh kalimat tauhid tersebut? Tentu saja tidak. Keimanan seseorang dalam pandangan Islam tidak hanya diperlihatkan secara simbolik dengan takrir (pengucapan) syahadatain, tetapi keimanan seseorang seharusnya dicapai melului 3 tahap, yaitu tahap tashdîqun bil qolbi (pembenaran oleh qolbu/akal), taqirun bil lisân (pengucapan dengan lisan), dan ‘amalun bil arkân (mengamalkannya/mengaktivitaskannya dengan rukun-rukun/cara tersendiri).
Mayoritas iman umat Islam (yang merasa muslim) hari ini hanya sampai pada tahap takrir bil lisân (pengucapan dengan lisan), baik melalui proses tashdîqun bil qolbi (pembenaran dengan akal) atau hanya sekedar ikut-ikutan. Hal yang terpenting dari syahadat itu sendiri adalah bagaimana cara mengamalkan/mengaktivitaskan dua kalimat syahadat dalam hidup dan kehidupan manusia.
Baris 25:
maka jelas yang dimasksud mengaktivitaskan syahadat kepada Muhammad adalah dengan mengikuti SUNNAH RASUL.
-->
[[category:Ucapan Islami]]
|