Lolicon: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Pi-Man (bicara | kontrib)
Pi-Man (bicara | kontrib)
Baris 6:
Karena ruang lingkup penggunaan istilah ini di luar bahasa aslinya hanya dipergunakan pada komunitas Otaku maka istilah Lolicon mengalami perubahan makna menjadi lebih sempit menjadi obsesi kepada objek visual yang imut-imut, bersifat [[moe]] dan amat manis. Dimana Lolicon sendiri diakui secara umum berbeda dengan pengertian [[pedofilia]].
 
== Lolicon dan PedophiliaPedofilia ==
{{wikifisasi}}
Pada etimologi makna aslinya Lolicon tidak diragukan lagi bermakna hampir sama dengan [[pedofilia]]. Yang membedakan adalah Lolicon lebih mengarah kepada kecintaan kepada benda-benda atau objectobjek lolitaloli, sedangkan pedopiliapedofilia merupakan satu bentuk kelainan seksual yang termasuk [[[parafilia]].
===Secara General===
Hukum telah berlakuditerapkan untuk mengkriminalisasi "gambar cabul anak-anak, tidak peduli bagaimana mereka dibuat," untuk mencegah penyalahgunaan. Sebuah argumen adalah bahwa gambar tidak senonoh yang menggambarkan fiksi anak-anak fiksi sebagai objek seks, sehingga memberikan kontribusi untuk pelecehan seksual terhadap anak-anak.
 
Argumen ini telah dibantah oleh klaim bahwa tidak ada dasar ilmiah untuk koneksi itu, dan ekspresi seksual yang membatasi dalam gambar atau animasi game dan video sebenarnya dapat meningkatkan tingkat kriminalitas seksual dengan menghilangkan outlet tidak berbahaya untuk keinginan yang bisa memotivasi kejahatan. Hal ini dicontohkan dalam kasus yang melibatkan seorang pria dari Virginia yang pada saat penangkapan menegaskan bahwa Loliconsetelah melihat setelahloli di perpustakaan umum, ia berhenti mengumpulkan pornografi anak nyata dan beralih ke Loliconloli.
===Pengertian yang salah===
beberapa pendapat negatif terutama dari pihak yang tidak memahami perbedaan antara Lolicon dan PedopiliaPedofilia menyatakan bahwa keduanya berasal darimerupakan hal yang sama. Bahkan dinyatakan orang yang menyukai loli memiiki kepastian akan menuju ke arah pedopiliapedofilia. Kritikus budaya Hiroki Azuma mengatakan bahwa sangat sedikit pembaca manga loli yang melakukan kejahatan. Dalam budaya otaku, Lolicon adalah "bentuk paling nyaman dari pemberontakan" terhadap masyarakat.
 
Milton Diamond dan Ayako Uchiyama mengamati korelasi kuat antara peningkatan dramatis materi pornografi di Jepang dari tahun 1970-an dan seterusnya dan penurunan dramatis dalam laporan kekerasan seksual, termasuk kejahatan oleh remaja dan serangan pada anak-anak di bawah 13. Mereka mengutip temuan serupa di Denmark dan Jerman.