Gyalwang Drukpa: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
←Membatalkan revisi 3510403 oleh 202.129.184.210 (Bicara) copy paste
Baris 1:
'''Gyalwang Drukpa''' atau '''Drukchen''' ("Druk" berarti "Naga", dan "Chen" berarti "Chenpo" atau "Agung", adalah panggilan tidak resmi [[Bahasa Tibet]] kepada Yang Mulia Gyalwang Drukpa). Ia adalah keturunan "reinkarnasi" dari [[Lama]] atau [[Tulku]] yang memimpin mazhab [[Drukpa]], salah satu mazhab (baru) [[Sarma]] dari [[Agama Buddha di Tibet]]. Para pendirinya dianggap sebagai reinkarnasi dari [[Tsangpa Gyare Yeshe Dorje]], sebagai Gyawang Drukpa pertama yang juga sebagai pelopor berdirinya mazhab ini. Gyalwang Drukpa yang sekarang ini, [[Drukchen Jigme Pema Wangchen]] atau kerap dikenal nama [[Jigme Pema Wangchen]] adalah Gyalwang Drukpa ke dua belas.
Gyalwang Drukpa saat ini adalah inkarnasi ke-12 dari pendiri Silsilah Drukpa, Tsangpa Gyare Yeshe Dorje (tahun 1161-1211). Reinkarnasi berturut-turut dari Drogon Tsangpa Gyare dikenal sebagai Pemimpin Spiritual Silsilah Drukpa dan bertanggung jawab atas bimbingan spiritual pada lebih dari 800 biara Drukpa, di Tibet, Nepal, Ladakh, Garsha Kinnuar dan bagian lain pegunungan Himalaya India. Ayah dari Gyalwang Drukpa adalah guru Nyingmapa Zhichen Bairo Rinpoche, inkarnasi Buddha Vairochana dan inkarnasi ke-36 dari pandita Vairochana. Pandita Vairochana adalah murid terkemuka dari Guru Padmasambhava, dan merupakan seorang penerjemah termasyur. Bairo Rinpoche adalah kepala biara sebelumnya dari Biara Kathok Zhichen di Kham, Tibet Timur. Ibu dari Gyalwang Drukpa, Mayum-la, adalah puteri seorang yogi, dan merupakan murid dari Dzogchen Rinpoche, His Holiness Dudjom Rinpoche dan banyak guru agung lainnya.
 
{{Commonscat|Drukchen Rinpoche}}
Gyalwang Drukpa lahir di India Utara, di Danau Rewalsar or 'Tso Pema' (Danau Teratai) – tempat suci Guru Padmasambhava. Kelahiran beliau terjadi pada saat berlangsungnya tarian Lama yang memperingati hari ke-10 yang berharga di bulan pertama. Hari ini dalam kalender Tibet merupakan hari suci Guru Padmasambhava.
{{Tibet-stub}}
 
[[Kategori:Agama Buddha di Tibet]]
Beberapa tanda berharga terjadi sebelum dan selama kelahiran Gyalwang Drukpa. Selama kehamilan ibunya, orang tua Gyalwang Drukpa sering mendengar pelafalan mantra Amitabha yang datang dari dalam kandungan. Di samping itu, hujan angin ribut disertai petir dan guruh, salju, pelangi, dan tanda-tanda lainnya juga hadir secara jelas di saat kelahiran beliau untuk memperingati kedatangan seorang makhluk agung. Ternyata, alm. Pawo Rinpoche, yang berada di Varanasi pada saat itu, menyadari kelahiran anak yang luar biasa ini dan beliau mengadakan suatu Sur Chod untuk menunjukkan rasa hormatnya. Pada hari yang sama, pemimpin tertinggi Nyingmapa, His Holiness Dudjom Rinpoche, mempersembahkan sehelai kain khata kepada anak yang baru lahir ini.
 
[[en:Gyalwang Drukpa]]
Bahkan sebelum belajar membaca dan menulis, Gyalwang Drukpa kecil sudah akrab dengan naskah-naskah suci. Kapanpun ada halaman-halaman dari naskah-naskah suci ini yang tidak tersusun sesuai urutannya, beliau akan segera tahu dan menunjukkan kesalahannya. Selain itu, anak yang luar biasa dan lembut ini berulang kali menyatakan pada orang tuanya bahwa beliau adalah seorang Lama tinggi yang memiliki biara dan kediaman seorang Lama. Suatu hari anak lelaki berusia 3 tahun ini berkata kepada ayahnya, ”Seorang pria berjanggut putih sedang datang untuk membawa saya pulang ke biaraku”. Segera setelah itu, tim pencari yang terbentuk dari murid-murid pendahulunya datang ke rumah mereka di Dalhousie. Pria dengan janggut putih itu (Thuksey Rinpoche pertama) akhirnya tiba, untuk mencari anak kecil ini yang mungkin merupakan reinkarnasi dari almarhum gurunya, Gyalwang Drukpa ke-11.
[[fr:Gyalwang Drukpa]]
 
[[nl:Gyalwang drugpa]]
Anak kecil ini mengenali sejumlah murid dan pelayan sebelumnya dari Gyalwang Drukpa ke-11, dan secara mengejutkan memanggil mereka dengan nama-nama mereka yang sebenarnya. Beliau juga secara tepat mengenali sejumlah benda milik pendahulunya dari koleksi berbagai macam artifak. Thuksey Rinpoche pertama segera tahu bahwa anak kecil ini sesungguhnya adalah reinkarnasi sejati dari gurunya yang telah wafat. Segera setelah penemuannya, tulku muda ini pertama-tama dinobatkan di biara alm. Khamtrul Rinpoche di Dalhousie. Setahun kemudian, Gyalwang Drukpa yang berusia 4 tahun dinobatkan di Biara Dotsok miliknya di Darjeeling, Bengala Barat.
 
Tanpa rintangan atau kesulitan, Gyalwang Drukpa kecil memahami baik aspek teori maupun aspek praktik dari Pandangan, Meditasi dan Perbuatan yang mendalam. Pada usia 9 tahun, beliau mulai bermeditasi di bawah bimbingan pribadi dari Thuksey Rinpoche pertama. Bahkan di usia muda itu, beliau dalam meditasinya mengalami cinta kasih tak bersyarat dan welas asih yang dalam, melalui pemahaman intuitif atas Pandangan Tertinggi akan Kekosongan. Kadangkala, Gyalwang Drukpa kecil menangis dan secara spontan berbicara tentang cinta kasih dan welas asih sejati yang tiada memihak, yang mengagumkan orang-orang di sekitarnya.
 
Sejak usia muda, Gyalwang Drukpa ke-12 memunculkan karakteristik seorang yang memiliki spiritualitas luhur. Bahkan sebelum penemuan dan penobatan resminya, beliau secara spontan baik hati dan perhatian pada serangga, hewan, dan semua makhluk tertindas yang terabaikan. Kemudian beliau menjadi seorang vegetarian, setelah menemukan bahwa potongan daging sapi yang sedang beliau makan sesungguhnya berasal dari seekor sapi yang sebelumnya berjalan melewatinya.
 
Saat baru berusia 6 tahun, Gyalwang Drukpa secara sungguh-sungguh memulai pelatihannya sebagai inkarnasi dari pemimpin spiritual Silsilah Drukpa. Beliau dibesarkan dan diajari oleh guru utamanya, Thuksey Rinpoche pertama (yang merupakan wali Drukpa). Beliau juga menerima ajaran-ajaran berharga dari alm. Venerable Khenpo Noryang; alm. Khenpo Ngawang (kepala biara utama dari aliran Drukpa dan inkarnasi dari Shawaripa, salah seorang dari delapan puluh empat Mahasiddha India); alm. Khenpo Ngawang Choedrak (pengajar resminya) dan Bairo Rinpoche (ayahnya). Gyalwang Drukpa juga secara pribadi menerima transmisi tradisi Nyingmapa secara lengkap dari guru Dzogchen agung, alm. His Holiness Dudjom Rinpoche.
 
Sebagai tambahan, Gyalwang Drukpa belajar dan berlatih di bawah bimbingan beberapa guru spiritual agung lainnya termasuk alm. Lobpon Kangri Kunsang Dorje Rinpoche, salah seorang yogi terkemuka di abad ini, yang menghabiskan sebagian besar hidupnya di hutan belantara guna melakukan kontemplasi Mahamudra dan yang dihormati oleh para Lama dari semua aliran Tibet; kepala biara Nyingmapa dan pemegang silsilah Dzogchen, Kyabje Trulshik Rinpoche, Zhichen Ontrul Rinpoche, guru yang penuh welas asih dari silsilah Nyingma Kathok dan Pawo Rinpoche, alm. pemegang silsilah Sarma agung yang menguasai baik Mahamudra maupun Maha Ati. Dalam tahun-tahun belakangan ini, Gyalwang Drukpa juga menerima ajaran dan instruksi mendalam dari H.E. Do Drupchen Rinpoche, guru Dzogchen agung yang berdiam di Sikkim.
 
Gyalwang Drukpa ke-12 menjalankan fungsi dan tanggung jawabnya dengan semangat dan kesabaran yang luar biasa sebagai pemimpin spiritual dari seluruh biara dan pusat Dharma Drukpa di seluruh dunia. Aktivitas Dharma beliau telah menyebar ke Perancis, Inggris, Jerman, Switzerland, Spanyol, Polandia, Meksiko, Peru, Amerika, Australia, Vietnam, Taiwan, Korea, Malaysia dan Hongkong.
 
Saat ini, tempat kedudukan kebiarawan dan administrasi utama His Holiness Gyalwang Drukpa adalah Druk Amitabha, Kathmandu, Nepal, Druk Hemis Jangchub Choeling ternama yang berusia 400 tahun di Ladakh, Jammu & Kashmir, India, Druk Thupten Sangag Choeling di Darjeeling, Bengala Barat - India. Biara ini, yang dikenal sebagai Druk Thubten Sangag Choeling, didirikan oleh alm. Thuksey Rinpoche pertama dan diberi nama Druk Sangag Choeling, tempat kedudukan administratif dari Gyalwang Drukpa ke-4 Pema Karpo (tahun 1527-1592) di Tibet.
 
His Holiness terlibat dalam proyek-proyek humanitarian yang tak terhitung jumlahnya di pegunungan Himalaya dan beliau adalah pemrakarsa LIVE TO LOVE Sedunia .
 
Untuk informasi lebih lanjut tentang His Holiness, jadwal dan aktivitasnya, silakan kunjungi situs resminya: www.drukpa.org