Penumpangan tangan: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k bot kosmetik perubahan |
k WikiCleaner 0.99 - ProyekWiki disambiguasi - Mari bergabung ! - Petrus |
||
Baris 11:
[[Alkitab]] juga menunjukkan beberapa peristiwa penumpangan tangan. Di dalam [[Perjanjian Lama]] dapat kita lihat saat [[Musa]] menumpangkan tangannya kepada Yosua untuk memberikan kuasa dan hikmat kepadanya sebagai pemimpin baru atas umat [[Allah]]. [[Tuhan]] memerintahkan agar Musa meletakkan tangannya di atas kepala [[Yosua]]. Hal ini berarti Yosua diberikan amanat baru untuk menggantikan Musa dan dengan penumpangan tangan yang dilakukan oleh Musa kuasa Tuhan tercurah atas diri Yosua (Bilangan 27: 15-23). Sama halnya dengan penahbisan pendeta, penumpangan juga melambangkan pencurahan [[Roh Kudus]] atas orang yang hendak ditahbiskan menjadi pendeta atau pemimpin jemaat melalui perantaraan para pendeta-pendeta lainnya.
Dalam [[Perjanjian Baru]] juga disinggung mengenai praktek penumpangan tangan. Penahbisan dan peneguhan diyakini sebagai pencurahan karunia dan kuasa [[Roh Kudus]]. Pemahaman ini tercatat dalam [[Perjanjian Baru]] [[Apokrif]] abad kedua.<ref name="Rasid Rachman"> Rasid Rachman, Hari Raya Liturgi. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2005.</ref> Kisah Para Rasul 6: 1-7 menceritakan bagaimana tujuh orang dipilih untuk membantu rasul-rasul melayankan meja. Mereka didoakan kemudian rasul-rasul itu meletakkan tangan di atas ketujuh orang itu. Penumpangan tangan juga dilakukan oleh [[Simon Petrus|Petrus]] dan [[Yohanes]]. Mereka diutus oleh rasul-rasul untuk mencurahkan Roh Kudus kepada orang-orang [[Samaria]] ( Kis 8:17).
== Sudut pandang Liturgi ==
|