Kota Madiun: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 41:
Selama periode 2003-2007, sektor-sektor primer mengalami penaikan dari 2,61% menjadi 3,18%. Sektor sekunder (industri) juga mengalami penaikan dari 40% menuju 59%. Sektor tersier meningkat dari 57,32% menjadi 58,45%, yang semakin menegaskan arah pertumbuhan Kota Madiun sebagai pusat perdagangan untuk daerah jawa timur.
 
Sebagai pusat perekonomian Jatim sebelah barat, angkutan antarkota dilayani oleh [[Bus]] dan, [[kereta api]], dan [[pesawat terbang]]. Angkutan bus dilayani di [[Terminal Purboyo]] dan [[Terminal Te'an]] . Madiun dilintasi jalur kereta api lintas selatan Pulau Jawa. [[Stasiun Madiun]] merupakan yang terbesar di kawasan Jawa Timur ke Tiga Setelah stasiun Surabaya Kota dan Malang Kota Lama sekaligus stasiun tertua ketiga juga, dan di terdapat pusat industri kereta api Indonesia (PT INKA), sedangkan angkutan pesawat dilayani di lanud iswahyudi bandara tersebut juga dipakai untuk militer dan penerbangan nasional, ada 3 pesawat yang mengambil rutenya lewat madiun yaitu, Sriwijaya air :Palembang-Madiun-Denpasar dengan 2x penerbangan sehari, Batavia air :Jakarta-Madiun-Manado dengan 2x penerbangan sehari, dan Lion air :Medan-Madiun-Merauke dengan 1x penerbangan sehari.
 
Persentase penduduk miskin di Kota Madiun jauh lebih rendah dibandingkan dengan persentase penduduk miskin di Jawa Timur. Sejak terjadi penurunan persentase penduduk miskin pada tahun 2004 di Kota Madiun yaitu dari 7,9 menjadi 7,1 selanjutnya pada tahun-tahun berikutnya persentase penduduk miskin selalu mengalami penurunan seperti yang diharapkan oleh pemerintah. Tahun 2005 penduduk miskin Kota Madiun turun 2,74 persen dari tahun 2004 disaat penduduk miskin di Jawa Timur naik sebesar 3,44 persen. Kemudian turun secara sangat signifikan pada tahun 2006 menjadi 6,32 dan tahun 2007 menjadi 5,49 persen.