== Toksin Bt ==
[[Berkas:Bt toxin.jpg|thumb|right|200px|Struktur tiga dimensi dari toksin Bt.]]
Protein atau [[toksin Cry]] tersebut akan dilepas bersamaan dengan [[spora]] ketika terjadi pemecahan [[dinding sel]].<ref name="a"></ref> Apabila termakan oleh larva insekta, maka larva akan menjadi inaktif, makan terhenti, muntah, atau kotorannya menjadi berair. Bagian kepala serangga akan tampak terlalu besar dibandingkan ukuran tubuhnya. Selanjutnya, larva menjadi lembek dan mati dalam hitungan hari atau satu minggu. Bakteri tersebut akan menyebabkan isi tubuh insekta menjadi berwarna hitam kecoklatan, merah, atau kuning, ketika membusuk.<ref name="tiga">[http://www.nysaes.cornell.edu/ent/biocontrol/pathogens/bacteria.html Natural Enemies of Vegetable Insect Pests.], Hoffmann, M.P. and Frodsham, A.C. (1993)Cooperative Extension, Cornell University, Ithaca, NY. Page. 63.</ref>
HalToksin iniCry terjadisebenarnya karenamerupakan toksinprotoksin, Cryyang aktifharus didiaktifkan terlebih dahulu sebelum memberikan efek negatif. Toksin tersebut tidak larut pada kondisi ususnormal [[serangga]]sehingga yangtidak [[basa]]membahayakan manusia, hewan tingkat tinggi, dan sebagian insekta. Namun. pada kondisi pH tinggi (basa) seperti yang ditemui di dalam usus lepidoptera, yaitu di atas 9.5, toksin tersebut akan aktif.<ref name="dua" /> Selanjutnya, toksin Cry akan menyebabkan [[lisis]] (pemecahan) [[usus]] lepidoptera.<ref name="a"></ref><ref name="b"></ref>
''B. thuringiensis'' dapat memproduksi dua jenis toksin, yaitu toksin kristal (''Crystal'', Cry) dan toksin sitolitik (''cytolytic'', Cyt). Toksin Cyt dapat memperkuat toksin Cry sehingga banyak digunakan untuk meningkatkan efektivitas dalam mengontrol insekta. Lebih dari 50 gen penyandi toksin Cry telah disekuens dan digunakan sebagai dasar untuk pengelompokkan gen berdasarkan kesamaan sekuens penyusunnya. Tabel di bawah ini merupakan klasifikasi toksin Bt pada tahun 1995 :<ref name="dua" />
''B. thuringiensis'' dapat memproduksi dua jenis toksin, yaitu toksin kristal (''Crystal'', Cry) dan toksin sitolitik (''cytolytic'', Cyt). Toksin Cyt dapat memperkuat toksin Cry sehingga banyak digunakan untuk meningkatkan efektivitas dalam mengontrol insekta. Lebih dari 50 gen penyandi toksin Cry telah disekuens dan digunakan sebagai dasar untuk pengelompokkan gen berdasarkan kesamaan sekuens penyusunnya. Tabel di bawah ini merupakan klasifikasi toksin Bt pada tahun 1995 :<ref name="dua" />
|